3 Perusahaan yang “Mencuri” Ide dan Jadi Sukses
Picasso had a saying — ‘good artists copy; great artists steal’ — and we have always been shameless about stealing great ideas.
Alando
Samwer Bersaudara (Alexander, Oliver dan Marc) merupakan peniru handal. Pada tahun 1998, Marc Samwer tinggal di San Fransisco melihat banyak teman-temannya menggunakan Ebay. Merasa punya peluang di negara asalnya Jerman, dia mengirim email ke eBay apakah dia bisa meluncurkan eBay di Jerman.
Seiring waktu tidak ada jawaban, Marc dan saudara-saudaranya memutuskan untuk membangun tiruan eBay. Pada Februari 1999 mereka meluncurkan Alando yang pada dasarnya adalah eBay dengan Bahasa jerman. Dalam tiga bulan kemudian, eBay membeli Alando seharga 43 juta dollar. Sebuah return on investment yang sangat cepat dan menunjukkan bahwa eBay harus membayar kesalahan mereka tidak membalas email yang Marc Samwer kirim.
Pada tahun 2015 ada kekhawatiran Instagram bahwa mereka akan kehilangan pengguna karena hadirnya Snapchat. Pengguna media social saat itu pindah ke Snapchat karena Snapchat Stories yang sangat populer. Fitur itu mempermudah pengguna untuk menangkap momen yang lebih realistis dan dapat diedit dengan mudah menggunakan filter dan effect. Dan bagian terbaiknya adalah cerita itu akan hilang setelah periode waktu tertentu.
Mark Zuckerberg pemilik Facebook yang juga Instagram mengajukan penawaran senilai 3 milliar dollar untuk membeli Snapchat dan ditolak. Mungkin penolakan inilah yang menyebabkan tim Instagram merilis salinan dari Snapchat Stories dan bahkan menggunakan nama Stories.
Hanya dalam delapan ulan sejak perilisannya, Instagram Sotries melampaui jumlah pengguna aktif harian Snapchat. Instagram Stories mendapatkan tambahan 250 juta pengguna dalam tahun pertama, sementara harga saham Snapchat anjok. Sangat brutal dan tentu saja brilian.
Apple
Kita semua mengakui bahwa Steve Jobs adalah orang yang sangat jenius. Jika anda berpikir kejeniusannya hanya didapatkan dari pemikirannya, anda salah. Salah satu sifat jeniusnya adalah dia berani mengakui bahwa orang lain di industrinya memiliki produk yang lebih baik dan dia tertarik belajar dari mereka dan mencuri ide-ide mereka.
Kembali pada tahun 1979, Apple sedang naik daun dan bersiap untuk IPO. Pada saat itu Xerox menjalankan Palo Alto Research Company (PARC), tempat dimana para pemikir terbaik dapat berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru yang akhirnya bisa digunakan untuk Xerox.
Dengan imbalan 1 juta saham pre-IPO Apple, Xerox mengundang Steve Jobs dan timnya untuk mengunjungi PARC, dan tentu saja anda bisa memprediksi apa yang terjadi. Jobs dan timnya melihat antarmuka GUI yang lebih maju dari yang pernah diproduksi Apple. Dan tentu saja tim Apple mereplikasinya kedalam produk baru mereka, Apple Macintosh.
Xerox memang menuntut Apple atas kejadian ini. Kasusnya menguap menjadi sejarah “pencurian” yang sukses. Apple menjual jutaan computer, sementara Xerox menghilang dari pasar computer.
Sejarah dipenuhi dengan peusahaan seperti Google dan acebook yang tidak menjadi pertama tetapi berinovasi dengan produk yang sudah ada dan menjadi pemimpin pasar.
Namun ada lebih dari sekadar meningkatkan produk tetapi mereka “mencuri” produk dan berhasil. Baik dengan meluncurkannya di wilayah baru (Alando), menggunakan market share yang sudah ada (Instagram) atau menjadi lebih cepat dalam mengeksploitasi produk (Apple).
Dapatkan Artikel Eksklusif tiap Rabu Pukul 07:09 langsung ke email kamu.