Sertifikasi IT security saat ini jadi suatu hal yang harus dimiliki, khususnya bagi kamu yang berkecimpung di bidang cybersecurity.
Sebenarnya jenis sertifikasi IT security sangat bermacam-macam. Hampir sebagian besar dari sertifikasi IT security tersebut, memiliki fokus pada jaringan dan perlindungan, tentunya pada tingkat yang berbeda-beda.
Hal yang perlu kamu ingat, tiap sertifikasi IT security tersebut memiliki tujuan tertentu. Pastinya, sertifikasi IT security harus disesuaikan dengan peruntukannya.
Jadi, ada baiknya sebelum kamu memilih sertifikasi IT security, penting untuk memastikan jika sertifikasi IT security yang kamu ikuti sudah terakreditasi dan selaras dengan tujuan karir yang ditargetkan.
Supaya tidak penasaran apa saja macam-macam sertifikasi IT security, di bawah ini telah kami rangkum lima sertifikasi IT security yang bisa kamu ikuti, simak penjelasan lengkapnya.
Rekomendasi Sertifikasi IT Security
1. CEH: Certified Ethical Hacker
Sertifikasi IT security yang pertama adalah CEH (Certified Ethical Hacker). Sertifikasi IT security CEH adalah salah satu tingkatan sertifikasi yang ditawarkan oleh EC-Council.
EC-Council sendiri adalah sebuah lembaga sertifikasi di bidang cyber security. CEH bisa dibilang merupakan jenis sertifikasi IT security yang sangat populer. Sebab, rangkaian pembelajaran yang diajarkan dalam CEH sangat unik.
Dalam CEH, kamu diajarkan bagaimana cara untuk menjadi seorang hacker. Tapi yang membedakan, kamu akan diajari menjadi seorang hacker yang memiliki etika dan tidak bertujuan merugikan orang lain.
Sertifikasi IT security CEH sangat direkomendasikan, terutama jika kamu sudah memiliki pengalaman di bidang IT security dan bekerja sebagai security auditor, security administrator, juga berbagai bidang lainnya.
2. Comptia Security+
Sertifikasi IT security selanjutnya adalah Comptia Security+. Sertifikasi IT security ini menguji keahlian dan pengetahuan di dalam bidang keamanan komputer.
Pemilik sertifikasi IT security ini akan memiliki pemahaman lebih mengenai prinsip-prinsip serta konsep dasar keamanan komputer, baik secara lokal atau dalam ruang lingkup jaringan.
Bisa dikatakan, jika kamu memiliki sertifikasi ini, maka kamu sudah mempersiapkan diri menjadi seorang profesional di bidang IT security.
3. CHFI: Computer Hacking Forensic Investigator
Selanjutnya, sertifikasi IT security ini dIselenggarakan oleh EC-Council, yang menawarkan program pelatihan dan sekaligus ujian sertifikasi internasional Certified Hacking Forensics Investigator (CHFI).
Sertifikasi IT security ini mempelajari teknik identifikasi terjadinya sebuah kejahatan yang melibatkan sistem komputer.
Sebenarnya, teknik investigasi komputer tersebut juga bisa digunakan oleh instansi kepolisian, pemerintah, dan entitas perusahaan global untuk mengumpulkan bukti-bukti serta melakukan analisis terhadap bukti-bukti kejahatan.
Tujuan pengumpulan bukti-bukti tersebut, untuk ditunjukkan dalam pengadilan sebagai dasar penangkapan dan pidana para pelaku kejahatan komputer.
4. CND: Certified Network Defender
Selanjutnya, lembaga sertifikasi EC-Council juga meluncurkan sertifikasi IT security Bernama CND (Certified Network Defender).
Peluncuran sertifikasi IT security ini didasari oleh fokus perusahaan-perusahaan pada cyber defense yang jauh lebih dalam dari sebelumnya.
Perusahaan lebih sadar, jika pembobolan cyber dapat menyebabkan dampak finansial yang sangat besar dan akan menyebabkan rusaknya reputasi sebuah perusahaan.
Bahkan, meskipun upaya perlindungan sudah dilakukan, masih banyak perusahaan masih menjadi korban dari pembobolan cyber.
Itulah mengapa, sebuah perusahaan harus memiliki network engineer yang terlatih dan fokus melindungi, mendeteksi, dan merespon ancaman pada jaringan mereka sebagai metode pertahanan.
Dengan mengikuti sertifikasi IT security CND, kamu akan mendapatkan pemahaman yang rinci dan memiliki kemampuan yang dapat digunakan pada kehidupan nyata yang melibatkan jaringan pertahanan.
Kamu juga bisa memperoleh kedalaman teknis yang diperlukan untuk secara aktif merancang jaringan yang aman dalam organisasimu.
5. CISA: Certified Information Systems Auditor
Salah satu sertifikasi IT security yang juga bisa kamu ikuti adalah CISA. Sertifikasi IT security ini diselengarakan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association).
Sertifikasi IT security CISA sudah berlangsung sejak tahun 1978. Pengaturan dalam ujian CISA yang pertama dilaksanakan pada tahun 1981, dan jumlah pendaftar selalun bertambah pada tiap tahunnya menyentuh angka hampir di atas 60.000 auditor.
Calon-calon peserta yang akan mengikuti sertifikasi IT security CISA wajib melewati ujian tertulis, kemudian harus setuju pada aturan ISACA Professional Ethics, menyerahkan bukti dari sedikitnya lima tahun pengalaman profesional bidang auditing, pengedalian , atau keamanan IT dan lainnya.
Setelah lulus sertifikasi IT security CISA, kamu akan dituntut memiliki kesiapan khusus dan juga pengalaman yang memadai di bidang audit sistem informasi.
Selain itu, sertifikasi IT security CISA diakui secara internasional. Pemiliki sertifikasi IT security ini dianggap sebagai professional dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kredibilitas, sehingga mampu memberikan value lebih bagi perusahaan.
Perlukah Memiliki Sertifikasi IT Security?
Mungkin kamu masih bertanya-tanya, apakah perlu mengambil sertifikasi IT security? Apakah bisa berdampak positif bagi kamu secara pribadi, baik dari sisi peningkatan karir, penghasilan, penghargaan dan lain-lain?
Tahukah kamu, mengambil sertifikasi sangat berguna. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa didapatkan apabila kamu mengambil program sertifikasi IT security, antara lain:
a. Syarat Administratif
Saat ini, sudah banyak institusi yang menerapkan syarat kualifikasi personil tertentu. Salah satunya dengan adanya pengakuan dari kompetensi yang didapatkan.
Setelah melalui ujian sertifikasi IT security yang dilalui dan sudah lulus, maka kamu akan diakui telah memiliki kompetensi minimal yang disyaratkan lewat ujian.
b. Peluang Kerja Terbuka Lebar
Jika kamu memiliki sertifikasi IT security, maka besar kemungkinan kamu mendapatkan peluang kerja lebih besar, dengan bermodal kompetensi yang dimiliki.
Sebagai contoh, dalam merekrut seorang konsultan IT security, tentu perusahaan akan melakukan proses screening, dan salah satu yang diminta adalah daftar kompetensi konsultan tersebut.
Dengan memiliki sertifikasi security yang reputasinya bagus, tentu nilai jual konsultan tersebut menjadi lebih tinggi dibandingkan konsultan yang hanya mengandalkan nama saja.
Maka tidak heran, jika beberapa perusahaan internasional mulai memasang kualifikasi tertentu di iklan lowongan kerjanya.
c. Mendapat Kompensasi yang Lebih Baik
Kemudian, setelah kamu mengikuti sertifikasi IT security, tentu besar peluang organisasi atau perusahaan akan menghargai kompetensi di bidang IT security tersebut.
d. Peluang Berkarir di Luar Negeri
Selanjutnya, jika kamu memiliki sertifikasi IT security berkelas internasional, peluangmu untuk berkarir di luar negeri tentu akan sangat terbuka lebar.
Sebab, mayoritas perusahaan atau organisasi luar negeri akan lebih yakin dengan kompetensi internasional milikmu, dibandingkan rekan-rekanmu yang hanya mengandalkan nama saja.
Itulah mengapa, jangan sampai kamu menyesal karena tidak mengikuti sertifikasi IT security seperti yang dijelaskan tadi. Sebab, dunia IT security di depan semakin terbuka lebar, dan besar peluang insan IT security Indonesia mampu bersaing dan berkarir hingga mancanegara.