Di era digital yang terus berkembang pesat, pusat data telah menjadi tulang punggung bagi kelangsungan operasional berbagai sektor, mulai dari bisnis dan organisasi hingga institusi pemerintahan. 

Perkembangan teknologi informasi yang semakin masif, diiringi dengan arus data yang mengalir deras, mendorong kebutuhan akan pusat data yang besar, canggih, dan bertenaga. 

Namun, di balik kecanggihannya, pusat data konvensional seringkali meninggalkan jejak ekologis yang mengkhawatirkan. Konsumsi energi yang besar, emisi karbon yang tinggi, dan penggunaan sumber daya yang boros menjadi isu krusial yang perlu segera diatasi.

Di sinilah konsep Green Data Center (GDC) hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan kebutuhan akan teknologi dengan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. 

GDC dirancang dengan fokus utama pada efisiensi energi, minimalisasi dampak lingkungan, dan penerapan prinsip-prinsip sustainability di setiap aspek operasionalnya. 

Berbeda dengan pusat data konvensional yang seringkali mengabaikan aspek lingkungan, GDC hadir sebagai perwujudan nyata komitmen dalam menjaga kelestarian bumi demi generasi mendatang.

Konsep Green Data Center atau GDC

Green Data Center (GDC) adalah pusat data yang dirancang dan dioperasikan dengan mengutamakan efisiensi energi, minimalisasi dampak lingkungan, dan penerapan prinsip-prinsip sustainability. 

GDC bukan sekadar tentang penggunaan teknologi canggih, tetapi juga tentang perubahan paradigma dalam mengelola dan mengoperasikan pusat data. Berikut adalah beberapa karakteristik kunci dari GDC:

Efisiensi Energi

Green Data Center dirancang untuk meminimalkan konsumsi energi melalui penggunaan hardware dan software yang hemat energi, sistem pendingin yang optimal, dan pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Ramah Lingkungan

Green Data Center berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan meminimalisir emisi karbon, mengurangi limbah elektronik, dan menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan.

Berkelanjutan

Green Data Center dibangun dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam jangka panjang, termasuk dalam hal daur ulang limbah, pengolahan air yang efisien, dan penerapan sistem manajemen lingkungan.

SDG's

Kaitan Green Data Center dengan Pilar-pilar Sustainability

Penerapan Green Data Center sejalan dengan tiga pilar utama sustainability, yaitu:

Lingkungan

Green Data Center secara signifikan mengurangi jejak karbon dengan memanfaatkan energi terbarukan (seperti tenaga surya dan angin), menerapkan sistem pendingin yang efisien (contohnya, pendinginan udara alami dan pendinginan cairan), serta memilih hardware yang hemat energi.

Ekonomi

Desain Green Data Center yang efisien tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menguntungkan secara ekonomi. Penghematan energi dan sumber daya secara signifikan mengoptimalkan biaya operasional pusat data dalam jangka panjang.

Sosial

Green Data Center yang ramah lingkungan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan mengurangi polusi udara dan suara, serta meminimalisir risiko lingkungan lainnya, GDC berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Urgensi Green Data Center di Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam mengelola lonjakan kebutuhan akan pusat data. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki komitmen kuat dalam mengatasi perubahan iklim dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, penerapan Green Data Center menjadi sebuah keharusan, bukan lagi sekadar pilihan. GDC tidak hanya mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi, tetapi juga membawa sejumlah manfaat lain, antara lain:

Meningkatkan daya saing

GDC dapat meningkatkan efisiensi dan memangkas biaya operasional, sehingga meningkatkan daya saing bisnis di kancah global.

Menciptakan lapangan kerja hijau

Pengembangan GDC membuka peluang baru dalam sektor energi terbarukan, efisiensi energi, dan teknologi ramah lingkungan, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja hijau.

Meningkatkan citra positif

Adopsi GDC mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan, yang dapat meningkatkan citra positif di mata investor dan konsumen.

SNI 8799

SNI 8799: Payung Hukum untuk Mewujudkan Green Data Center

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mendorong penerapan Green Data Center melalui penerbitan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8799 tentang Teknologi Informasi – Pusat Data. 

SNI ini menjadi pedoman penting bagi para pelaku industri dalam membangun dan mengelola pusat data yang efisien, andal, dan ramah lingkungan.

SNI 8799 mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan pusat data, termasuk:

Persyaratan lokasi

Memastikan pusat data dibangun di lokasi yang strategis dan aman dari bencana alam.

Desain dan konstruksi

Mendorong penggunaan material ramah lingkungan, sistem hemat energi, dan teknologi yang mendukung keberlanjutan.

 

Sistem pendingin

Mempromosikan penggunaan sistem pendingin yang efisien dan ramah lingkungan, seperti pendinginan udara alami dan free cooling.

Manajemen energi

Menetapkan standar efisiensi energi dan mendorong pemantauan konsumsi energi secara berkala.

Penerapan SNI 8799 diharapkan dapat mempercepat transisi menuju Green Data Center di Indonesia.

Kesimpulan

Green Data Center bukanlah sekadar tren, tetapi sebuah keniscayaan di era digital yang semakin sadar lingkungan. 

Di Indonesia, GDC memegang peranan krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat luas, sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi adopsi GDC di Indonesia. Dengan kolaborasi yang solid, Indonesia dapat menjadi pelopor Green Data Center di Asia Tenggara, bahkan dunia.

Next Upcoming Event

Executive Class – Data Management with DAMA-DMBOK & AI Data Governance

18 February 2025
  • 00

    days

  • 00

    hours

  • 00

    minutes

  • 00

    seconds