https://www.rapa-puru.com/ https://ingemantspa.cl/ https://103.63.25.105/
https://fmipa.unpad.ac.id/wp-includes/robopragma/ https://unram.ac.id/wp-content/slot88/ https://fmipa.unpad.ac.id/wp-content/vvip2024/
– Inixindo Jogja
Pentingnya Certified Ethical Hacker (CEH), Bisa Menjaga Kedaulatan Negara

Pentingnya Certified Ethical Hacker (CEH), Bisa Menjaga Kedaulatan Negara

Pentingnya Certified Ethical Hacker (CEH), Bisa Menjaga Kedaulatan Negara

Certified Ethical Hacker (CEH) merupakan salah satu sertifikasi IT security yang patut diikuti. Semakin banyaknya peminat Certified Ethical Hacker, tidak lain karena makin maraknya kasus peretasan yang dilakukan hacker.

Para pelaku cybercrime, tentunya sangat meninginkan data suatu perusahaan atau pihak tertentu, agar kepentingan mereka terwujud.

Itulah mengapa, sertifikasi IT security Certified Ethical Hacker perlu dipertimbangkan oleh pihak penyedia layanan pusat data. Tidak hanya penyedia layanan pusat data, namun Certified Ethical Hacker ini juga diperlukan berbagai sektor industri, karena perusahaan harus mampu melindungi data klien mereka dari jangkauan para pelaku cybercrime yang tidak bertanggung jawab.

Certified Ethical Hacker sendiri adalah salah satu tingkatan sertifikasi yang ditawarkan oleh EC-Council, sebuah lembaga sertifikasi di bidang cyber security yang terpercaya di seluruh dunia.

Selain karena meningkatnya kasus cybercime, Certified Ethical Hacker juga makin populer, karena rangkaian pembelajaran yang diajarkan sangat unik. Di dalam Certified Ethical Hacker, Anda akan dibimbing untuk menjadi seorang hacker. Namun jangan kaget dulu, Anda akan dibimbing menjadi seorang hacker yang memiliki etika.

Sertifikasi Bertaraf Internasional

Certified Ethical Hacker atau CEH juga sudah diakui secara internasional. Jadi, ketika sebuah layanan pusat data telah mendapatkan sertifikasi Certified Ethical Hacker, sudah terjamin dari sisi keamanannya.

Selain itu, dengan memiliki Certified Ethical Hacker ini, kemampuan Anda akan diakui secara sah di dunia cyber security dunia. Bahkan, besar peluang dengan memiliki Certified Ethical Hacker ini, Anda bisa berkarir hingga luar negeri.

Dengan mengikuti training Certified Ethical Hacker, tentu besar harapan agar Anda mendapatkan cukup pengetahuan dan mendapatkan kemampuan yang sama seperti seorang hacker.

Selain itu, biasanya pemegang sertifikat Certified Ethical Hacker, kerap diberi wewenang untuk mengelola jaringan, serta keseluruhan sistem komputer menggunakan metode pengerjaan yang mirip layaknya seorang hacker.

Namun, satu hal yang perlu Anda ingat. Program Certified Ethical Hacker, bertujuan bukan untuk mendidik para peserta menjadi hacker profesional, dan bisa membobol data milik orang lain. Justru sebaliknya, Certified Ethical Hacker bisa melahirkan para ahli di bidang cyber security yang mampu mengalahkan hacker tidak bertanggung jawab.

Apa Tujuan Program Certified Ethical Hacker?

Seperti yang kita ketahui, bahwa keberadaan data sangatlah penting untuk menjaga keberlangsungan operasional perusahaan. Itulah mengapa, menjaga supaya data tersebut tetap dapat diakses menjadi hal yang sangat perlu untuk dilakukan.

Jadi tidak perlu heran, apabila di dalam dunia pusat data akan terdapat banyak sekali sertifikasi yang disarankan, salah satunya Certified Ethical Hacker.

Jika dilihat dari penjelasan di atas tadi, sebenarnya tujuan dari pelatihan Certified Ethical Hacker adalah untuk meningkatkan sistem keamanan pada suat perusahaan.

Bagi sebuah pusat data, keamanan tentunya menjadi hal yang sangat penting. Mengingat ada banyak data dari berbagai perusahaan di sana, sehingga setiap data harus dilindungi dari risiko cybercrime yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab.

Masih belum yakin untuk mengikuti Certified Ethical Hacker? Jika Anda masih ragu untuk mengikuti Certified Ethical Hacker, mungkin Anda akan menyesal kemudian.

Sebab, seperti judul dari artikel ini, Certified Ethical Hacker nyatanya berperan dalam menjaga kemanan data sebuah negara.

Salah satu sosok yang mendapat sertifikat ini adalah Nicholas Charles Paul Humphrey dari Kementerian Pertahanan Inggris. Dirinya merupakan pemegang Certified Ethical Hacker sejak 2016 lalu.

“Dengan (memiliki) kualifikasi CEH, berarti saya telah mampu membuktikan pengetahuan saya dalam bidang pen-testing pada kolega dan orang luar. Menggabungkan kualifikasi EC-Council dengan sertifikasi ISC2 dan CISCO memungkinkan saya untuk menunjukkan pemahaman yang luas, tentang banyak bidang utama yang menjadi fokus peran pekerjaan saya saat ini. Saya merasa bahwa ini meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan “ketenangan pikiran” orang-orang yang menggunakan jasa saya”, ujarnya seperti yang dikutip dari situs EC-Council.

Kemudian, Daniel A. Ricci yang merupakan Chief Warrant Officer/Cyber ​​Analyst dari Angkatan Laut AS juga mengungkapkan, bahwa dirinya merasa terbantu setelah mengikuti sertfikasi Certified Ethical Hacker.

“(Saya) sangat menikmati kursus ini, karena membuat saya up-to-date dengan beberapa eksploitasi yang muncul dan belum saya temukan selama pekerjaan saya. Lab praktik sangat baik dan membantu dalam memahami fungsionalitas alat dan menantang ketika mempertahankannya untuk jaringan organisasi”, jelasnya.

Bayangkan saja, ternyata Certified Ethical Hacker sangat membantunya dalam menjaga data-data penting dan tentunya sangat rahasia dari sebuah negara.

Namun untuk bisa mengikuti Certified Ethical Hacker, Anda perlu memiliki minimal satu tahun dalam bidang teknologi jaringan.

Jadi, tidak semua orang dapat dengan mudahnya mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat Certified Ethical Hacker.

Apabila Anda memang sangat tertarik dengan pelatihan dan sertifikasi Certified Ethical Hacker, segera hubungi kontak tertera di bawah ini, sekarang juga.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta

Mengenal Ethical Hacker, Profesi Seorang Hacker Berhati Baik

Mengenal Ethical Hacker, Profesi Seorang Hacker Berhati Baik

Hacker, sebuah sebutan atau mungkin sebuah profesi bagi sebagian orang di bidang keamanan informasi yang paling populer di telinga orang awam. Film-film sci-fi dan action pun ikut-ikutan latah dengan memasukkan karakter seorang hacker di setiap skenarionya seolah-olah masa depan ada di tangan seorang hacker.

Sayangnya, konotasi yang melekat pada profesi ini selalu negatif karena sering dikaitkan dengan cybercrime.  Pencurian data yang bersifat rahasia, penyalahgunaan informasi kartu kredit, atau pemalsuan identitas adalah segelintir aktivitas yang memperburuk citra hacker. Belum lagi teror yang dimotori oleh seorang hacker di film-film action.

Sebenarnya ada ada beberapa jenis hacker di dunia ini. Yang paling sering kita dengar adalah black hat dan white hat hacker. Black hat hacker adalah sebutan untuk hacker nakal dan jahat yang sudah dibahas sebelumnya. Jika diibaratkan penyihir, merekalah penyihir ilmu hitam yang suka mengutuk orang dari yang paling ringan seperti kutukan tidur puluhan tahun sampai yang paling berat yaitu kutukan buruk rupa sehingga korban tak kunjung mendapatkan jodoh selama ratusan tahun. Black hat hacker menjebol suatu sistem informasi tanpa sepengetahuan orang atau organisasi yang memiliki otoritas berkaitan dengan sistem informasi tersebut. Mereka memanfaatkan celah di sistem tersebut untuk kepentingan pribadi baik itu kepentingan ideologi atau pun komersial.

Sebaliknya, white hat hacker adalah hacker yang memilki hati bersih nan mulia. Mereka menjebol sistem keamanan informasi dengan tujuan agar sistem tersebut agar perancang sistem keamanan dapat mengevaluasi kembali sistem keamanan yang telah mereka buat. Ada lagi sebutan untuk white hat hacker ini yaitu ethical hacker yang secara konsep hampir sama dengan white hat hacker.

 

Apa Yang Sebenarnya Yang Dilakukan Ethical Hacker?

EC-Council lembaga sertifikasi untuk  menyatakan bahwa ethical hacker adalah seseorang yang dipekerjakan dan dipercaya oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk mecoba menembus sistem jaringan di organisasi/perusahaan tersebut dengan metode yang sama dengan metode yang dipakai oleh hacker. Jika berhasil menembus sistem keamanan, ethical hacker wajib menjelaskan metode yang dipakai agar dapat menjadi evaluasi perancang sistem.

Selain gambaran umum yang telah disebutkan di atas, inilah beberapa aktivitas ethical hacking yang dilakukan oleh seorang ethical hacker:

  • Memindai port menggunakan tools seperti Nmap ata Nessus untuk mencari port yang terbuka.
  • Meneliti setiap patch instalasi dan mencoba mengeksploitasi celah yang ada.
  • ‘Mengais sampah’ dari jejak digital karyawan perusahaan/organisasi seperti trash bin, sticky notes, dan bahkan media sosial mereka untuk mencari informasi yang menyangkut sistem keamanan. Hal ini sering disebut dengan dumpster diving.
  • Melakukan percobaan melewati IDS (Intrusion Detection System), IPS (Intrusion Prevention System), atau pun firewall.

 

 

Siapa Yang Cocok Untuk Menjadi Ethical Hacker?

Di film silat, yang namanya pendekar putih harus memiliki hati yang bersih. Tak berbeda dengan ethical hacker yang harus mempunyai keinginan yang tulus untuk membangun suatu sistem keamanan menjadi lebih baik. Itulah mengapa untuk mengambil sertifikasi CEH dari EC-Council kita harus mengambil sertifikasi CND (Certified Network Defender) terlebih dahulu (sertifikasi ethical hacker akan dibahas pada sub-bagian berikutnya).

Kebanyakan orang justru termotivasi untuk menjadi hacker karena ‘kepo’ dengan orang yang mereka taksir atau melampiaskan kesedihan yang mendalam terhadap mantan pacar dengan meng-hack akun media sosial mereka. Motivasi-motivasi seperti ini tentu saja akan memalukan dunia per-hacking-an. Selain karena alasan yang terlalu personal, meng-hack akun media sosial seseorang bertentangan dengan filosofi hacker beretika itu sendiri.

Selain hati yang bersih, seorang ethical hacker juga harus memiliki pemahaman tentang jaringan dan pemrograman sekaligus. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa seorang hacker harus tahu seluk-beluk suatu sistem operasi. Bahkan banyak di antara hacker yang sudah expert memahami bahasa Assembly, bahasa yang digunakan dalam arsitektur hardware. Tapi jangan khawatir, karena semua skill yang disebutkan tadi masih dapat dipelajari.

 

 

Sertifikasi Ethical Hacker

Ethical hacker bagaimanapun juga merupakan sebuah profesi yang jarang apalagi di Indonesia. Hacker memang banyak tapi sebagian besar dari mereka menempuh jalan kegelapan dengan menjadi black hat hacker.

Kepercayaan untuk mempekerjakan seorang ethical hacker tentunya sangat dibutuhkan suatu perusahaan atau organisasi. Hal inilah yang mendasari sertifikasi untuk seorang ethical hacker. Selain alasan kepercayaan hacker tidak membocorkan rahasia perusahaan, sertifikasi juga dibutuhkan untuk mengukur skill dari hacker itu sendiri.

Sertifikasi untuk ethical hacker yang paling umum di Indonesia adalah dari EC-Council. Sama seperti sertifikasi jaringan macam CISCO dan MikroTik, sertifikasi EC-Council juga mengenal jalur tingkatan yang sebentar lagi akan kita bahas.

 

Certified Network Defender (CND)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ethical hacker harus meningkatkan pertahanan terlebih dahulu sebelum menyerang. Sertifikasi ini bertujuan untuk menciptakan network administrator yang terlatih dalam menjaga, mendeteksi, dan merespon setiap ancaman keamanan jaringan. Seorang network administrator biasanya akrab dengan komponen jaringan, traffic, performa dan utilisasi, topologi jaringan, dll. Dengan sertifikasi  CND, network administrator akan mendapatkan pemahaman bagaimana mendesain keamanan jaringan yang lebih canggih dan perencanaan respon terhadap serangan.

Lihat selengkapnya di silabus pelatihan sertifikasi Certified Network Defender.

 

Certified Ethical Hacker (CEH)

Jika sudah paham tentang bagaimana pertahanan, saatnya negara api menyerang. Sertifikasi CEH ini bertujuan membentuk mindset seorang hacker ke seseorang yang telah memiliki sertifikat CND. Dalam CEH, Certified Network Defender akan mempelajari bagaimana meningkatkan sistem keamanan informasi yang telah dibuat sendiri dengan cara mencoba membajaknya sendiri.

Lihat selengkapnya di silabus pelatihan sertifikasi Certified Ethical Hacker.

 

EC-Council Certified Security Analyst (ECSA)

Sertifikasi ECSA ditujukan untuk seorang ethical hacker bersertifikasi yang sudah berpengalaman dan mungkin bisa memindai jaringan sambil tidur. Sertifikasi ini akan melatih seorang yang bersertifikat CEH menjadi seorang analis yang benar-benar memahami penetrasi keamanan ke berbagai sistem dan perangkat.

Lihat selengkapnya di silabus pelatihan sertifikasi EC-Council Certified Security Analyst.

 

***

Itu tadi informasi singkat tentang ethical hacker yang bisa berikan. Bagaimana? Tertarik untuk menjadi hacker jagoan yang akan membanggakan dunia per-hacking-an profesional?