Data Center atau Pusat Data merupakan hal yang wajib dimiliki oleh organisasi di era digital, terlebih jika organisasi memiliki data digital yang berukuran besar atau yang biasa disebut Big Data.
Pusat Data juga menjadi pilihan terbaik untuk penyimpanan dan pengamanan data organisasi yang bersifat rahasia. Pusat Data juga menjadi inti dari semua aktivitas data digital yang dimiliki oleh organisasi, sebab disitulah semua data disimpan, diolah dan diproses.
Pusat data adalah fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen terkait, seperti sistem penyimpanan dan telekomunikasi. Infrastruktur ini sangat penting bagi bisnis yang ingin memastikan data mereka aman, terorganisir, dan mudah diakses.
Dalam Pusat Data sendiri terdapat berbagai peralatan dan fasilitas penunjang untuk menjamin data tersedia kapan saja, atau istilahnya uptime dari kerja server selama 24 jam setiap harinya.
Pusat Data juga memiliki tingkatan tersendiri, yang disebut dengan tier. Tier ini merupakan tingkatan yang menunjukkan perbedaan antara teknologi dan tingkat keamanan dari data center tersebut.
Tingkatan atau klasifikasi tier pada Pusat Data ini pertama kali muncul pada 1990-an. Mulanya klasifikasi ini berkembang dari sebuah terminologi bersama ke dalam sebuah standar global untuk kepentingan validasi bagi pihak ketiga dalam hal kelayakan infrastruktur Pusat Data.
Saat itu, Uptime Institute memberikan sertifikasi tier dan menjadi standar bagi pelaku bisnis Pusat Data di seluruh dunia dan membuat suatu sistem klasifikasi untuk Pusat Data. Dari situlah klasifikasi tier pertama kali dikenalkan.
Uptime Institute mengklasifikasikan pusat data ke dalam empat tingkatan (Tier 1 hingga Tier 4) berdasarkan keandalan, redundansi, dan ketersediaan infrastruktur.
Lembaga lainnya yang memberikan standarisasi pada pusat data adalah Telecommunications Industry Association 942 atau TIA-942.
TIA-942 menetapkan persyaratan untuk desain fisik pusat data, termasuk tata letak ruang, jalur kabel, dan sistem distribusi daya.
Standar ini menekankan pentingnya redundansi dalam semua aspek infrastruktur, mulai dari daya hingga pendinginan dan jaringan.
TIA-942 mengklasifikasikan pusat data ke dalam empat tingkat (Tier 1 hingga Tier 4) berdasarkan tingkat redundansi dan ketersediaannya
Tingkatan Pusat Data
Tier I: Basic Site Infrastructure
Pusat data Tier I adalah tingkatan paling dasar. Pusat data ini menyediakan kapasitas minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi TI dasar. Infrastruktur yang dimiliki biasanya hanya terdiri dari satu jalur untuk distribusi daya dan pendinginan, tanpa adanya redundansi.
Pusat data Tier I menawarkan infrastruktur minimal dengan ketersediaan 99.671%. Ini berarti downtime maksimal yang diizinkan adalah sekitar 28,8 jam per tahun. Pusat data ini tidak memiliki redundansi dalam pasokan daya dan pendinginan, serta tidak ada jalur cadangan untuk komponen kritis. Meskipun begitu, Tier I bisa menjadi solusi yang ekonomis bagi organisasi yang masih bisa mentoleransi waktu henti yang lebih tinggi.
Tier II: Redundant Site Infrastructure Capacity Components
Pusat data Tier II menyediakan komponen kapasitas yang redundan untuk meningkatkan keandalan dibandingkan Tier I. Namun, tetap menggunakan satu jalur distribusi untuk daya dan pendinginan.
Pusat data pada tingkat ini menyediakan beberapa komponen redundan untuk meningkatkan keandalan. Dengan ketersediaan 99.741%, downtime maksimal yang diizinkan adalah sekitar 22 jam per tahun.
Pusat data Tier II dilengkapi dengan unit pendingin, generator, dan UPS (Uninterruptible Power Supply) yang redundant. Ini membuatnya lebih tahan terhadap kegagalan komponen dibandingkan dengan Tier I, menjadikannya cocok untuk organisasi yang memerlukan uptime yang lebih tinggi namun masih dapat mentoleransi downtime tertentu.
Tier III: Concurrently Maintainable Site Infrastructure
Tier 3 adalah pusat data yang dapat dikelola secara bersamaan, artinya pemeliharaan atau penggantian komponen dapat dilakukan tanpa perlu mematikan sistem. Ini karena Tier 3 memiliki jalur distribusi ganda dan komponen redundan.
Pusat data pada tingkat ini dirancang untuk memungkinkan pemeliharaan sistem tanpa menghentikan operasional. Dengan ketersediaan mencapai 99.982%, downtime maksimal hanya sekitar 1,6 jam per tahun.
Pusat data Tier III memiliki redundansi dan jalur cadangan penuh untuk semua komponen, memungkinkan pemeliharaan atau perbaikan tanpa mematikan sistem. Hal ini sangat cocok untuk perusahaan yang membutuhkan tingkat ketersediaan tinggi dan tidak dapat mentoleransi downtime.
Tier IV: Fault Tolerant Site Infrastructure
Tier 4 adalah tingkatan tertinggi dalam sistem pusat data. Infrastruktur ini dirancang untuk tahan terhadap gangguan baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan, dengan sistem yang independen dan terisolasi secara fisik.
Pusat data Tier IV menawarkan toleransi kesalahan penuh dengan ketersediaan mencapai 99.995%, yang berarti downtime maksimal hanya sekitar 26,3 menit per tahun.
Dengan infrastruktur yang sepenuhnya redundan dan sistem toleransi kesalahan, Tier IV mampu menahan kegagalan perangkat keras atau insiden tanpa mengganggu operasional. Ini adalah pilihan ideal untuk organisasi yang tidak dapat menerima downtime sama sekali.
Executive Class Pengelolaan Keamanan Informasi
-
00
days
-
00
hours
-
00
minutes
-
00
seconds