http://ingemantspa.cl/ https://ibu.org.br/ https://quifra.com/ http://losam.co.za/ https://nihonbashicolombia.org/ https://madureirabar.com.br/ https://webbyte.es/ https://desvine.com/ https://newleafhealthspa.co.za/ https://nanoprotectbrasil.com.br/ https://103.117.57.246/ https://103.193.177.87/ https://www.nytbroadway.com/ http://foodieobs.com/ https://poin123ku.com/
Comday Recap: Dashboard Big Data Menggunakan Hadoop Dan Zeppelin – Inixindo Jogja

Pada Hari Kamis, tanggal 8 Agustus 2019, Inixindo Jogja kembali mengadakan Community Day dengan tema seputar big data. Pada Comday kali ini, bahasan lebih terfokus pada penggunaan Apache Hadoop dan Zeppelin untuk membuat dashboard yang berfungsi sebagai tools analitik dan visualisasi big data. Pengguna dashboard tentunya bukan hanya dari kalangan data scientist tapi juga sering dipakai oleh para pimpinan organisasi/perusahaan dalam membuat keputusan yang berdasarkan data (data driven decision making). Oleh karena itu, dashboard sebisa mungkin dibuat agar memudahkan penggunanya dalam menganalisis big data.

Comday kali ini diisi oleh Yanuar Hadiyanto, seorang trainer IT di Inixindo Jogja. Dalam kesempatan kali ini Mas Yanuar menyampaikan tentang bagaimana Hadoop hadir sebagai solusi dalam penyimpanan dan pengolahan big data. Seperti yang kita tahu, dalam mengolah big data diperlukan kemampuan komputasi yang tinggi. Solusi yang diberikan Hadoop adalah memecah dan mereplikasi database dengan HDFS (Hadoop Distributed File System) ke beberapa titik yang disebut slave node. Masing-masing slave node ini memiliki map sendiri-sendiri dan seluruh slave node diatur oleh name node. Name node ini berfungsi untuk mengindeks data yang disimpan di tiap-tiap slave node. Mas Yanuar menganalogikan sistem ini dengan contoh yang lebih mudah dipahami. 

“Proses dalam Hadoop itu seperti kita mendapatkan tugas kelompok untuk menerjemahkan buku tebal. Agar cepat dan tidak terlalu berat, buku dibongkar dan dibagi ke masing-masing anggota kelompok yang disebut slave node. Lalu ketua kelompok yang disebut name node bertugas mencatat halaman mana saja yang dibawa oleh masing-masing anggota kelompok. Jadi jika ada yang meminta terjemahan halaman sekian pada buku tersebut, ketua kelompok akan menyuruh anggotanya yang membawa bagian buku dengan halaman tersebut untuk menerjemahkannya.” jelas Mas Yanuar.

 

Comday Recap: Dashboard Big Data Menggunakan Hadoop dan Zeppelin 2 Comday Recap: Dashboard Big Data Menggunakan Hadoop dan Zeppelin 3 Comday Recap: Dashboard Big Data Menggunakan Hadoop dan Zeppelin 4 Comday Recap: Dashboard Big Data Menggunakan Hadoop dan Zeppelin 5

 

Di acara Comday yang dihadiri berbagai kalangan baik dari instansi pemerintah, startup digital, dan juga mahasiswa ini, Mas Yanuar juga menjelaskan tentang penggunaan Apache Zeppelin sebagai dashboard big data untuk ekosistem Hadoop. Ekosistem dari Hadoop sendiri memang sangat luas. Hal ini disebabkan karena Hadoop merupakan software open source yang memiliki komunitas cukup besar. Apache Zeppelin ini memudahkan seorang data scientist serta para pengambil keputusan untuk melakukan analisis serta visualisasi dari big data yang telah dimiliki. Dalam demo ini Mas Yanuar memberikan contoh melakukan query dengan SQL melalui Zeppelin dan memvisualisasikan data tersebut.

Selain membahas tentang dashboard big data dengan Hadoop dan Zeppelin, dalam comday kali ini  Umar Affandi yang juga seorang trainer dari Inixindo Jogja juga memberikan gambaran singkat tentang command center sebagai konsep aplikatif big data. Acara comday ini kemudian ditutup oleh pembagian souvenir bagi peserta yang mengajukan pertanyaan.