Dilansir dari situs hub.beesmart.city terdapat enam indikator Smart City yang perlu diperhatikan, antara lain:
Smart Government
Pemerintah menjadi salah satu agen terpenting Smart City. Kehadiran pemerintah harus dapat memfasilitasi perubahan serta perkembangan sosial dengan baik.
Sebagai contoh seperti dikeluarkannya regulasi ekonomi strategis yang dibuat untuk mendorong perkembangan UKM & industri kreatif, maupun adanya regulasi denda elektronik yang sudah memanfaatkan teknologi, agar tidak ada lagi campur tangan oknum tak bertanggung jawab.
Diharapkan, pada akhirnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan transparansi akan tercipta.
Smart Mobility
Selanjutnya, indikator Smart City berfokus pada peningkatan kualitas transportasi bagi masyarakat urban. Namun, tetap diingat masalah setiap kota itu berbeda. Maka dari itu, akan berbeda pula fokus, prioritas, serta solusinya.
Smart Economy
Setelah itu, diperlukan juga pemanfaatan teknologi digital, sehingga banyak peluang usaha baru yang muncul. Bahkan tidak jarang peluang yang bermunculan justru menghasilkan solusi efektif untuk suatu masalah perkotaan.
Kendati demikian, solusi tidak berhenti pada industri kreatif saja. Sebab keseluruhan iklim bisnis juga perlu diperhatikan.
Akan tetapi pada intinya adalah bagaimana cara pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk menarik investor, serta mampu meningkatkan daya tarik kota. Sehingga akan membuka lapangan kerja baru, percepatan pertumbuhan ekonomi, atau bahkan ada keuntungan ekonomi lainnya.
Smart Environment
Beragam kegiatan yang bisa melindungi ekosistem lingkungan seperti waste management, water management, dan energi alternatif yang ramah lingkungan, perlu untuk dikembangkan.
Selain itu, ada juga upaya menjaga lingkungan seperti mendaur ulang sampah plastik dan mengembangkan plastik sebagai campuran aspal untuk jalanan.
Smart Living
Indikator Smart City selanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Seperti, memberikan fasilitas berupa informasi tentang kesehatan, mengembangkan kurikulum melek digital, serta membangun fasilitas ramah difabel.
Sebagai contoh, dengan melek digital masyarakat bisa turut mengurangi penyebaran berita bohong atau hoax yang marak terjadi di Indonesia.
Jika hoax semakin menurun, maka masyarakat bisa diuntungkan dengan informasi yang valid dan benar adanya.
Smart People
Dan hal terakhir dan paling penting adalah perihal manusianya. Bayangkan, bagaimana bisa menjalankan Smart City di Indonesia apabila masyarakatnya masih belum smart?
Seluruh indikator Smart City itu sendiri kuncinya ada pada kualitas masyarakat serta pemerintahnya. Jika tidak ada kerjasama dari kedua pihak, sudah pasti akan sangat sulit Smart City di Indonesia akan terlaksana dengan baik.
Sedangkan aktor utama dalam pengembangan program Smart City adalah masyarakat itu sendiri, karena masyarakat adalah End-User dari program Smart City ini.
Siapnya sumber daya manusia menjadi acuan untuk memulai program Smart City. Namun jangan dilupakan harus ada kerja sama antara pemerintah sebagai pembentuk regulasi dan masyarakat sangatlah penting dalam program Smart City.