Fitur dan Kekurangan 3 Jawara Chatbot AI, dari ChatGPT, Gemini AI, hingga Perplexity

Fitur dan Kekurangan 3 Jawara Chatbot AI, dari ChatGPT, Gemini AI, hingga Perplexity

Artificial Intelligence atau AI menjadi salah satu teknologi yang paling banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, kecanggihan AI telah memberikan berbagai manfaat dan perubahan di berbagai sektor industri. Tidak hanya industri saja, AI juga memberikan perubahan pada pekerjaan seseorang.

Awal mencuatnya AI adalah ketika chatbot AI mulai diluncurkan. Banyak orang yang mencoba dan membicarakan chatbot AI ini. Selain itu, tidak sedikit pula yang skeptis terhadap kehadiran chatbot AI. 

Namun, chatbot AI telah menjelma menjadi fenomena yang tak terelakkan. Kemampuan mereka dalam memahami bahasa manusia dan menghasilkan teks layaknya manusia membuka gerbang baru dalam interaksi, kreativitas, dan akses informasi.

Diantara banyaknya chatbot AI yang bermunculan, salah satu yang paling populer adalah ChatGPT. Saat pertama kali muncul di publik, ChatGPT sangat populer hingga menjadi bahan pembicaraan semua orang, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Selain ChatGPT, ada dua chatbot AI yang memiliki fitur serupa, namun diklaim lebih canggih daripada ChatGPT, yakni Gemini AI dan Perplexity AI.

Tiga chatbot AI ini dinilai sebagai jawara chatbot AI yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk pekerjaan maupun personal.

ChatGPT, Gemini AI, dan Perplexity AI adalah tiga jawara yang menonjol dengan kekuatan dan keistimewaan masing-masing. Artikel ini akan menjelaskan ketiga jawara chatbot AI ini, mulai dari fiturnya, hingga kelemahannya.

Ilustrasi Chat GPT

ChatGPT

ChatGPT menjadi salah satu chatbot AI yang paling populer. Namanya sudah tenar bahkan sejak pertama kali dikenalkan pada publik. Sebagai chatbot AI, ChatGPT bisa digunakan untuk mencari informasi apapun, kapanpun, dan dimanapun.

Bagi para kreator konten, ChatGPT adalah asisten setia yang bisa digunakan untuk mencari inspirasi kapan saja.

Selain bisa digunakan untuk proses kreatif, ChatGPT juga mampu menjawab pertanyaan yang informatif. ChatGPT juga dapat menjelajah dan memproses informasi dari berbagai sumber dan menghadirkan jawaban yang komprehensif serta relevan.

Namun sebagai teknologi AI yang terus dikembangkan, ChatGPT juga memiliki keterbatasan tersendiri.

ChatGPT memiliki keterbatasan dalam menghadapi tugas-tugas kompleks yang membutuhkan penalaran mendalam. ChatGPT juga masih dalam tahap pengembangan, sehingga terkadang menghasilkan teks yang kurang akurat atau menyesatkan.

Ilustrasi Gemini AI

Gemini AI

Gemini AI, chatbot yang sebelumnya dikenal sebagai Bard, merupakan model AI tercanggih yang dikembangkan oleh Google. 

Dirilis pada Maret 2023, Gemini AI menawarkan berbagai fitur menarik yang memungkinkan interaksi yang lebih alami dan cerdas dengan pengguna.

Salah satu keunggulan utama Gemini AI adalah kemampuannya dalam memahami dan memproses informasi dari berbagai format, termasuk teks, gambar, audio, dan video. 

Hal ini memungkinkan Gemini AI untuk memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan akurat, serta memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan menarik.

Selain itu, Gemini AI juga dilengkapi dengan kemampuan penalaran dan penjelasan yang mumpuni. Gemini AI dapat memberikan alasan dan bukti yang mendukung jawabannya, sehingga meningkatkan transparansi dan kepercayaan pengguna terhadap AI. 

Kemampuan ini memungkinkan Gemini AI untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pendidikan dan penelitian, di mana penting untuk memahami bagaimana kesimpulan tertentu dicapai.

Namun, Gemini AI memiliki keterbatasan teknis yang dimiliki semua model AI. Gemini AI masih dalam tahap pengembangan dan memiliki potensi untuk membuat kesalahan, menghasilkan informasi yang tidak akurat, atau bias

Ilustrasi Perplexity AI

Perplexity AI

Perplexity AI adalah salah satu platform chatbot berbasis AI yang semakin populer di kalangan penggunanya. Perplexity AI sedang banyak dibicarakan oleh pengguna chatbot AI karena kemampuannya yang sangat mendalam. 

Perplexity AI menawarkan berbagai fitur canggih yang memudahkan interaksi antara manusia dengan AI.

Salah satu fitur unggulan dari Perplexity AI adalah pemahaman bahasa alami yang kuat. Perplexity AI menggunakan model bahasa yang canggih, yang memungkinkan chatbot AI memahami dan merespon berbagai pertanyaan dengan akurasi yang tinggi. Teknologi ini membuat interaksi AI dengan manusia menjadi lebih alami dan intuitif.

Selain itu, Perplexity AI memiliki kemampuan pembelajaran yang adaptif. Chatbot AI ini dapat belajar dari interaksi sebelumnya dan memperbaiki respons di masa mendatang. Hal ini memungkinkan peningkatan kualitas layanan seiring berjalannya waktu, memberikan pengalaman yang lebih baik kepada penggunanya.

Perplexity AI juga mendukung integrasi dengan berbagai aplikasi dan layanan dengan mudah, seperti CRM, e-commerce, dan sistem manajemen konten atau CMS. Hal ini tentu memudahkan bisnis dalam mengimplementasikan chatbot AI ke dalam teknologi yang sudah ada.

Namun seperti Chatbot AI lainnya, Perplexity AI juga memiliki sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah dalam hal pemahaman konteks yang kompleks. Sebagai platform AI yang terus dikembangkan, Perplexity AI memiliki kesulitan dalam menangani konteks yang rumit atau percakapan yang sangat teknis. Hal ini mengakibatkan respons yang kurang akurat dalam situasi tertentu.

Keterbatasan yang kedua adalah, Sebagai chatbot, Perplexity AI sangat bergantung pada data pelatihan. Perplexity AI memiliki kualitas respons yang sangat bergantung pada data pelatihan yang digunakan. Jika data pelatihan tidak mencakup variasi bahasa atau situasi yang luas, Perplexity AI mungkin tidak bisa memberikan respon yang akurat.

5 Istilah dalam Artificial Intelligence atau AI yang Perlu Kamu Ketahui

5 Istilah dalam Artificial Intelligence atau AI yang Perlu Kamu Ketahui

Artificial Intelligence atau AI terus berkembang pesat. Berbagai jenis AI kini sudah mulai bisa digunakan masyarakat luas untuk membantu pekerjaan mereka. Salah satu jenis AI yang paling populer adalah AI Chatbot.

AI Chatbot pertama kali mencuat setelah OpenAI merilis ChatGPT. Chat GPT memiliki kemampuan luar biasa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan penggunanya. Dari situlah, Chat GPT menjadi salah satu tools berbasi AI yang sangat populer.

Kini perkembangan AI semakin pesat, dan sebagian besar orang di luar industri teknologi mulai membicarakan AI. AI pun bukan menjadi hal yang baru lagi, beberapa perusahaan IT besar dunia mulai mengembangkan AI yang digunakan untuk internalnya.

Semakin populernya AI di kalangan umum, maka semakin banyak pula istilah-istilah baru yang berkaitan dengan AI. Lalu apa saja istilah-istilah baru terkait AI yang perlu diketahui orang awam sekalipun?

Ilustrasi OpenAI

Istilah-istilah AI yang perlu diketahui

Machine Learning

Machine Learning adalah sistem yang dapat mempelajari pola dan membuat sebuah prediksi. Dengan cara kerja ini, misalnya, salah satu program AI seperti chatbot yang telah dilatih dengan sekumpulan data besar dapat belajar untuk menghasilkan jawaban yang lebih akurat.

Chatbot

Chatbot adalah program komputer yang dirancang untuk bisa bersimulasi seperti percakapan dengan manusia. Chatbot banyak digunakan untuk layanan pelanggan atau teman virtual.

Deep Learning

Deep learning adalah sub-bidang pembelajaran mesin yang menggunakan jaringan syaraf tiruan (artificial neural network) yang terinspirasi oleh struktur otak manusia. Jaringan saraf tiruan mampu belajar dari data yang kompleks dan non-linear, seperti gambar dan suara, dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Natural Language Processing (NLP)

Pemrosesan bahasa alami adalah bidang AI yang memungkinkan komputer untuk memahami dan memproses bahasa manusia. Teknologi ini memungkinkan sistem AI untuk menerjemahkan bahasa, mengenali ucapan, dan menghasilkan teks yang mirip dengan bahasa manusia.

Big Data

Big data mengacu pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang sulit untuk diproses dengan metode tradisional. Big data sering kali memiliki volume, kecepatan, dan variasi yang tinggi, yang membuatnya menantang untuk dianalisis. Namun, big data juga mengandung informasi yang sangat berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam berbagai bidang.

Artificial Intelligence atau AI Mulai Digunakan di BUMN, Bagaimana Regulasinya?

Artificial Intelligence atau AI Mulai Digunakan di BUMN, Bagaimana Regulasinya?

Artificial Intelligence atau AI adalah teknologi yang disebut-sebut dapat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Kini AI sudah digunakan tidak hanya personal saja, namun juga perusahaan-perusahaan besar dunia. Bahkan, AI juga sudah digunakan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Secara umum, penggunaan AI di BUMN Indonesia telah meningkat sejak beberapa tahun terakhir. BUMN telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas layanan, dan meningkatkan keamanan. 

Beberapa contoh penggunaan AI di BUMN Indonesia antara lain:

  • Penggunaan AI untuk Analisis Data: BUMN telah menggunakan AI untuk menganalisis data yang terkumpul dari berbagai sumber. Dengan demikian, BUMN dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
  • Penggunaan AI untuk Automasi Proses: AI telah digunakan untuk mengotomatisasi proses operasional di BUMN, seperti pengolahan data, pengiriman informasi, dan pengawasan kualitas.
  • Penggunaan AI untuk Meningkatkan Keamanan: AI telah digunakan untuk meningkatkan keamanan di BUMN, seperti deteksi ancaman, pengawasan akses, dan pengawasan aktivitas.

Meski mampu mempermudah pekerjaan dan meningkatkan efisiensi perusahaan, penggunaan AI di lingkungan BUMN tetap memiliki regulasi dan aturan yang perlu dipatuhi.

Regulasi Penggunaan AI di Indonesia

Regulasi AI di Indonesia masih dalam tahap pengembangan dan perumusan. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk menerbitkan peraturan khusus terkait penggunaan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, telah membocorkan kisi-kisi regulasi AI yang akan segera diterbitkan. Regulasi ini diharapkan dapat meminimalkan dampak-dampak negatif AI dan memastikan penggunaan AI yang lebih bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Regulasi ini juga akan berfokus pada mengatur penggunaan AI dibandingkan mengatur teknologinya, dengan tujuan melindungi hak fundamental, pencegahan penyalahgunaan teknologi, aturan hukum, dan melindungi demokrasi, serta mendorong investasi dan inovasi.

Regulasi yang sedang dibahas di Indonesia tentang penggunaan AI meliputi beberapa undang-undang dan peraturan yang relevan dengan pemanfaatan teknologi AI. Beberapa di antaranya adalah:

  • Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
  • Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP)
  • Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSE)
  • Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat (Permen PSE)
  • Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta)

Selain itu, pemerintah Indonesia sedang mengembangkan strategi nasional kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dan berdimensi, dengan pendekatan horizontal, vertikal, dan sektoral untuk mengatur penggunaan AI di Indonesia.

AI Telah Digunakan di Berbagai Sektor Industri, Bagaimana dengan Perbankan?

AI Telah Digunakan di Berbagai Sektor Industri, Bagaimana dengan Perbankan?

Artificial Intelligence atau AI  kini semakin canggih dalam membantu pekerjaan manusia. Berbagai industri di seluruh dunia sudah menggunakan AI untuk pekerjaan mereka. AI berpotensi mengubah dunia di banyak sektor, mulai dari industri hingga perbankan. 

Perbankan menjadi salah satu sektor yang sudah mengimplementasikan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman nasabah dalam layanannya, terutama layanan perbankan digital.

AI di Indonesia

Perkembangan AI di indonesia cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya akses internet, pertumbuhan ekonomi, dan dukungan pemerintah, perkembangan AI di Indonesia sampai pada titik yang cukup signifikan. 

AI digunakan pada berbagai sektor mulai dari keuangan, kesehatan, bahkan pendidikan. Tentu penggunaan AI ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi. 

Penggunaan AI dalam Perbankan

Di dunia perbankan, AI bisa diimplementasikan pada berbagai keperluan. Implementasi AI yang populer di industri perbankan adalah credit scoring yang menggunakan algoritma AI untuk mengevaluasi data kredit pelanggan. Tentu penggunaan AI dalam credit scoring ini akan mempercepat proses evaluasi data kredit pelanggan.

Selain untuk credit scoring, ternyata ada banyak manfaat AI dalam industri perbankan, berikut diantaranya:

ilustrasi AI

Meningkatkan Efisiensi

AI dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional perbankan dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, seperti pengolahan data, analisis risiko, dan pengiriman notifikasi. Dengan demikian, biaya operasional dapat berkurang dan kualitas layanan dapat ditingkatkan.

Meningkatkan Keamanan

AI dapat membantu meningkatkan keamanan sistem perbankan dengan mendeteksi dan mencegah aktivitas kriminal, seperti penipuan dan penyalahgunaan identitas. AI dapat memantau aktivitas klien dan mendeteksi perilaku yang tidak normal, sehingga dapat mencegah kejahatan sebelum terjadi.

Menganalisa Kebutuhan Nasabah

AI dapat membantu menganalisa kebutuhan nasabah dengan cara mengumpulkan dan memproses data dari berbagai sumber. Setiap nasabah tentu memiliki data riwayat transaksi, perilaku, dan preferensi tersendiri.

Data-data ini bisa dikumpulkan dan diproses oleh AI untuk mengidentifikasi kebutuhan nasabah dan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Meningkatkan Customer Experience

AI dapat membantu meningkatkan pengalaman klien dengan memberikan informasi yang lebih akurat dan cepat. AI juga dapat membantu dalam pengembangan sistem chatbot yang dapat membantu klien dalam menyelesaikan masalah dan pertanyaan

Manajemen Risiko

AI dapat membantu meningkatkan pengawasan risiko dengan mendeteksi dan mencegah risiko yang terkait dengan transaksi klien. AI dapat memantau aktivitas klien dan mendeteksi perilaku yang tidak normal, sehingga dapat mencegah kerugian.

AI telah membawa berbagai manfaat yang signifikan dalam industri perbankan, mulai dari peningkatan efisiensi dan keamanan hingga peningkatan pelayanan dan pengembangan produk. Dengan demikian, AI dapat membantu perbankan dalam meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan global.

Fakta-fakta Perplexity AI, Benarkah Punya Fitur yang Menyaingi Google?

Fakta-fakta Perplexity AI, Benarkah Punya Fitur yang Menyaingi Google?

Teknologi semakin berkembang pesat, kini Artificial Intelligence atau AI sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Hampir semua aplikasi yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari sudah mendukung AI. Tentunya AI hadir untuk mempermudah pekerjaan manusia, terutama pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi.

Popularitas AI diawali dengan hadirnya chatbot AI seperti Chat GPT. Setelah hadirnya Chat GPT, muncul juga chatbot AI lainnya yang memiliki fitur serupa. Salah satunya adalah Perplexity AI.

Perplexity AI

Perplexity AI adalah tools AI yang dikembangkan oleh Aravind Srinivas, Denis Yarats, Johnny Ho, dan Andy Konwinski di OpenAI. Tools ini menggunakan Natural Language Processing atau NLP dan Machine Learning untuk menghasilkan konten dengan kualitas tinggi.

Perplexity AI telah mendapatkan popularitas di kalangan content creator dan marketing, sebab fitur-fiturnya yang canggih dapat membantu dalam pembuatan konten, termasuk konten artikel yang dioptimalkan untuk SEO.

Fakta tentang Perplexity AI

Search engine dengan chatbot berbasis AI

Perplexity AI mirip dengan search engine pada umumnya, namun satu hal yang membuatnya beda adalah fitur chatbot berbasis kecerdasan buatan. 

Perplexity AI menggunakan model yang disebut dengan Generative Pre-Training Transformer atau GPT.

Sumber pencarian terpercaya

Sebagai mesin pencarian yang didukung AI, Perplexity AI memberikan sumber pencarian yang terpercaya.

Perplexity Ai memiliki fitur kurasi sumber yang dapat memastikan setiap jawaban yang diberikan berasal dari sumber yang benar dan terpercaya.

Hal ini tentu memberikan keakuratan dan kredibilitas dari jawaban yang diberikan oleh Perplexity AI.

Fitur thread pada Perplexity AI

Perplexity AI memiliki fitur thread yang memungkinkan pengguna untuk berbagi dan berinteraksi dengan pengguna lain.

Fitur ini digunakan untuk membuat Perplexity AI lebih kuat untuk meningkatkan kecerdasan buatan dan membantu pengguna dalam menemukan informasi.

Bisa terintegrasi dengan Chrome

Salah satu yang membuat Perplexity AI menjadi mudah diintegrasikan adalah ekstensi Chrome yang mudah digunakan. Hal ini tentu mempermudah penggunaan Perplexity AI melalui browser.

Perplexity Copilot

Perplexity AI memiliki fitur alat bantu riset berbasis AI yang dibuat untuk mempermudah pengguna dalam menemukan informasi dan memahami topik yang disebut dengan Copilot.

Fitur tersebut dapat mengurangi kesulitan dalam merumuskan pertanyaan yang tepat. Dengan fitur tersebut, maka hasil pencarian akan menjadi lebih relevan dan mendalam.

Perplexity AI menggunakan Natural Language Processing atau NLP

Perplexity AI menggunakan algoritma pemrosesan bahasa alami atau Natural Language Processing (NLP). Algoritma ini mampu menghasilkan jawaban yang lebih komprehensif dan mudah dipahami.

Belum ada informasi yang jelas terkait algoritma yang digunakan Perplexity AI untuk meningkatkan relevansi hasil pencarian, namun algoritma Natural Language Processing atau NLP yang digunakan Perplexity AI merupakan salah satu dari beberapa algoritma untuk membantu meningkatkan relevansi hasil pencarian.