Bagaimana Cara Membangun Infrastruktur Data Center yang Baik? Ketahui Tipsnya Berikut Ini

Bagaimana Cara Membangun Infrastruktur Data Center yang Baik? Ketahui Tipsnya Berikut Ini

Supaya perusahaan bisa bersaing di era transformasi digital seperti saat ini, sangat memerlukan adanya data center.

Mengapa? Sebab, data center tersebut mampu mendukung sebuah bisnis melalui penyimpanan, komputasi, dan jaringan.

Data center bisa menyediakan ruang penyimpanan dan pengelolaan data pada sebuah bisnis serta dilengkapi dengan berbagai metode pencadangan serta pemulihan.

Kemudian, terdapat juga memori dan processing power yang berguna untuk mengelola aplikasi dan transaksi bisnis perusahaan.

Data center juga menawarkan layanan konektivitas bagi penggunanya melalui interkoneksi antar komponen serta penyebaran di banyak jaringan.

Data center di berbagai skala perusahaan

Kehadiran data center ini bagi perusahaan besar dan mapan, dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan dan kestabilan operasi dalam operasional bisnis.

Sebuah perusahaan yang memiliki ribuan aplikasi bisnis dan jutaan pertukaran data setiap harinya, tentu membutuhkan satu atau lebih data center untuk menangani beban kerja yang besar.

Tidak hanya bagi perusahaan besar saja, sebab perusahaan kecil membutuhkan data center untuk mengelola aktivitas perkembangan bisnis mereka.

Cara membangun infrastruktur data center

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun data center yang baik, antara lain:

1. Pastikan sumber energi cadangan yang memadai

Cadangan listrik adalah salah satu poin penting dalam membangun data center. Lama waktu operasional sebuah data center menjadi salah satu tolak ukur tier dari data center tersebut.

 

2. Membiat lapisan arsitektur data center

Ada tiga lapisan arsitektur yang cukup penting, yaitu lapisan bisnis, servis, serta infrastruktur IT.

Pada lapisan bisnis ada enterprise resource planning serta aplikasi lainnya. Kemudian, pada lapisan servis meliputi mail services, print services, dan lain-lain.

Selanjutnya, pada lapisan infrastruktur IT terdapat server, ruang penyimpanan, perangkat jaringan, lalu sumber energi dan perangkat pendingin.

 

3. Pengaturan tata letak perangkat data center dengan tepat

Usahakan sistem UPS ditempatkan jauh dari server agar terhindar dari paparan elektromagnetik. Kemudian, perhatikan jarak antara bagian depan rak (cold aisle) maupun jarak bagian belakang rak (hot aisle) dan lain sebagainya.

 

4. Gunakan sistem pendingin hemat energi

Mengingat sebuah data center aktif selama 24 jam, serta perangkatnya akan mengeluarkan panas terus menerus, maka dibutuhkan sistem pendingin pada data center.

Usahakan untuk memilih sistem pendingin yang hemat dan memanfaatkan sirkulasi hot and cold aisle agar biaya listrik lebih hemat.

Mau Belajar Lebih Lanjut?

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut mengenai topik di atas, ikuti training di Inixindo Jogja.

Dalam training tersebut, Anda bisa mendapat pendampingan instruktur sehingga proses pemahaman terhadap topik dapat lebih cepat.

Menariknya lagi, Anda juga bisa memiliki sertifikasi dari topik yang sudah diikuti. Sertifikasi tersebut menjadi bukti bahwa Anda sudah benar-benar paham dan ahli di bidang terkait.

Tak hanya itu saja, dengan memiliki sertifikasi juga menjadi modal besar untuk perkembangan karir Anda.

Tunggu apalagi? Langsung saja hubungi kami melalui kontak tertera di bawah ini.

Email:

marketing@inixindojogja.co.id

Telp / Whatsapp:

+62-274-515448

FGD Sinkronisasi Infrastruktur , Jaringan, Dan Integrasi Data SKPD Provinsi Jawa Tengah

FGD Sinkronisasi Infrastruktur , Jaringan, Dan Integrasi Data SKPD Provinsi Jawa Tengah

FGD Sinkronisasi Infrastruktur , Jaringan, Dan Integrasi Data SKPD Provinsi Jawa Tengah

Pada hari Selasa, tanggal 10 April 2018 kemarin, Inixindo Jogja hadir memenuhi undangan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Bapak Andi Yuniantoro menjadi pembicara di acara ini. Bertempat di Best Western Hotel, Sukoharjo, dihadiri oleh Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah dan seluruh Perangkat Daerah Kota/Kabupaten di Jawa Tengah. Acara ini dibuka oleh Bapak H. Wardoyo Wijaya, S.H., M.H. selaku Bupati Sukoharjo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi membuat jajaran pemerintahan terus mengoptimalkan penggunaannya untuk perbaikan pelayanan masyarakat. Kendati begitu, aplikasi yang dibuat jangan hanya menggantungkan pada pihak ketiga.

“Kode sumber atau kode program dan database tetap harus menjadi milik kita,” imbuh Bupati Sukoharjo ini.

FGD Sinkronisasi Infrastruktur , Jaringan, Dan Integrasi Data SKPD Provinsi Jawa Tengah 1Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kominfo Kabupaten / Kota. Dengan begitu, peran dan keberadaan infrastruktur teknologi informasi mampu meningkatkan kinerja pemerintah pada umumnya melalui pemanfaatan intranet dan internet, data center, DRC dan jaringan fiber optic yang terintegrasi dalam mendukung terwujudnya smart city menuju smart province.

“Kondisi yang terjadi pada saat ini tiap SKPD seolah belomba–lomba membangun sistem informasi / aplikasi tetapi tidak merencanakan kebutuhan bandwidthserver maupun kebutuhan jaringannya dengan baik. Sehingga sistem tersebut tidak dapat digunakan secara optimal,” ungkapnya.

FGD Sinkronisasi Infrastruktur , Jaringan, Dan Integrasi Data SKPD Provinsi Jawa Tengah 2

Seperti yang kita ketahui bahwa pemerintah daerah di Indonesia berlomba-lomba untuk melakukan transformasi ke arah smart city ataupun smart province. Oleh karena itu, sinkronisasi infrastruktur, jaringan, dan integrasi data harus direncanakan dengan seksama sejak awal.

[Community Day] Pentingnya Standar Operasional di Dalam Pengelolaan Data Center

[Community Day] Pentingnya Standar Operasional di Dalam Pengelolaan Data Center

[Community Day] Pentingnya Standar Operasional di Dalam Pengelolaan Data Center

Tentang Event

Keberadaan data center merupakan hal yang penting bagi instansi pemerintah dan perusahaan di era informasi. Terpusatnya server data di suatu lokasi memudahkan perusahaan atau instansi tersebut melakukan pengawasan, perawatan, dan perbaikan  terhadap server. Terlepas dari kemudahan-kemudahan tersebut, server data yang terpusat juga memiliki resiko yang besar jika terjadi suatu kesalahan operasional.

Menurut survey, 70% hilangnya koneksi ke server yang tersimpan di data center berasal dari human error. Uniknya, kesalahan yang timbul dari kesalahan manusia ini termasuk kesalahan yang kecil tapi dapat berakibat fatal bagi keseluruhan sistem yang ada di dalam. Untuk itu, standar operasional bagi data center merupakan kebutuhan yang mutlak bagi instansi pemerintah maupun perusahaan profesional.

Sebagai lembaga training di bidang teknologi informasi yang bermitra dengan EPI perusahaan internasional yang fokus terhadap sertifikasi, audit, dan standarisasi data center, Inixindo Jogja mengundang instansi pemerintah daerah dan korporat dalam acara Community Day yang akan diisi oleh diskusi dan sharing session dengan topik “Pentingnya Standar Operasional di Dalam Pengelolaan Data Center.” 

Waktu & Pelaksanaan Event

Waktu          : Kamis, 12 April 2018 (14.00 – selesai)
Tempat       : Inixindo Jogja (Jalan Kenari No. 69, Mujamuju, Yogyakarta)
Pembicara  : Moses Huwae (EPI Data Center)
Biaya           : Gratis*

*terbatas untuk pegawai pemerintah daerah dan korporat

This form does not exist

Poster

[Community Day] Pentingnya Standar Operasional di Dalam Pengelolaan Data Center 3

Inilah Faktor-Faktor Yang Sering Menyebabkan Terjadinya Kesalahan Atau Failure Di Data Center

Inilah Faktor-Faktor Yang Sering Menyebabkan Terjadinya Kesalahan Atau Failure Di Data Center

Inilah Faktor-Faktor Yang Sering Menyebabkan Terjadinya Kesalahan Atau Failure Di Data Center

Keberadaan data center sudah menjadi suatu yang mewah lagi bagi perusahaan maupun instansi pemerintah. Terpusatnya data di suatu lokasi memudahkan perusahaan atau instansi tersebut melakukan pengawasan, perawatan, dan perbaikan  terhadap server. Terlepas dari semua kemudahan tersebut, data center juga memiliki resiko yang sangat besar jika tidak dioperasikan secara baik.

Bayangkan saja jika semua data terkumpul di suatu tempat dan terjadi kesalahan di dalam operasional data center tersebut sehingga menyebabkan seluruh server yang ada di dalamnya menjadi down. Sebuah resiko yang sama sekali tidak diharapkan baik oleh perusahaan atau instansi maupun publik yang membutuhkan layanan data.

Lalu faktor apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan atau yang sering disebut dengan downtime di data center? Inilah 4 faktor yang paling sering menyebabkan downtime pada data center.

 

Keamanan

Faktor keamanan menempati urutan ke-4. Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu sempat terjadi DDoS attack yang menyebabkan layanan media sosial seperti Twitter sempat tidak bisa diakses selama beberapa jam. Faktor keamanan tidak hanya dipengaruhi oleh serangan dari luar tapi bisa juga disebabkan dari internal data center itu sendiri, seperti data center professional yang tidak sengaja mengizinkan skema phishing berjalan di suatu server.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, Anda harus memastikan keamanan di setiap level terlindungi mulai dari perimeter sampai ke port. Anda juga harus merancang sistem pengawasan dan pelaporan yang memungkinkan Anda untuk melacak siapa dan kapan seseorang dapat mengakses data center Anda.

 

Kabel

Di urutan ke-3, penyebab lambatnya koneksi atau bahkan failure datang dari kabel. Bagi sebagian besar orang, kabel merupakan masalah sepele yang sering luput dari perhatian. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kabel di data center Anda bermasalah antara lain :

  • Bundel kabel yang terlalu padat dan kencang.
  • Kabel yang terputar atau tertekuk
  • Kabel dengan Return Loss (RL) dan Near-End Crosstalk (NEXT) yang buruk.
  • Pemilihan kabel yang salah untuk aplikasi jaringan tertentu

Satu-satunya solusi untuk masalah kabel ini adalah memilih orang yang benar-benar mengerti tentang manajemen kabel untuk data center dalam mendesain dan mengoperasikan data center kita.

 

Pendinginan Udara

Masalah pendinginan berada di urutan ke-2 untuk faktor yang dapat menyebabkan failure di data center. Karena di Indonesia sendiri beriklim tropis, masalah pendinginan bisa menjadi masalah yang sangat penting. Sebenarnya, pendinginan di data center cuma berkutat di tiga hal:

  • Pendingin Udara
    Di banyak data center di dunia, hal ini dianggap sebagai satu-satunya penyebab masalah. Jika sering terjadi overheating, mereka memandang bahwa menambah daya pendinginan merupakan satu-satunya solusi. Padahal, berapa daya pendinginan udara yang dibutuhkan seharusnya dapat diketahui pada tahap perencanaan sehingga penambahan daya hanya dilakukan pada saat data center menambah kapasitas rak server.
  • Sirkulasi Udara
    Hal yang paling sering menyebabkan terjadinya overheating di data center adalah sirkulasi udara yang buruk. Merancang sistem sirkulasi udara yang baik tidak hanya menghindarkan data center Anda dari masalah overheating tetapi juga memberikan benefit berupa efisiensi. Anda bisa membaca Kami artikel tentang sirkulasi udara di data center yang telah kami tulis.
  • Kontrol & Monitoring Suhu
    Terkadang masalah overheating terjadi bukan karena pendingin udara atau kipas sirkulasi udara yang tidak berjalan dengan baik tetapi monitoring suhu yang buruk. Banyak data center yang tidak memiliki sistem monitoring suhu yang baik. Monitor kelembapan dan tekanan udara juga selayaknya dimiliki oleh data center.

 

Human Error

Di urutan teratas untuk penyebab terjadinya failure di data center adalah faktor kesalahan manusia. Menurut The Uptime Institute, 70% hilangnya koneksi ke server disebabkan oleh human error. Kasus terbesar data center failure dialami British Airways di tahun 2017. Kesalahan ini terjadi karena seorang pegawai kontraktor maintenance di data center tidak sengaja mematikan seluruh sistem UPS di data center milik British Airways. Akibat kejadian ini, 800 penerbangan British Airways batal dan British Airways harus menanggung kerugian sebesar 53 Juta Poundsterling.

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kesalahan manusia yang menyebabkan failure di data center Anda.

  • Mengadakan training bagi karyawan di data center dan menyiapkan dokumentasi prosedur.
  • Menentukan tugas secara spesifik untuk setiap data center professional.
  • Membuat standar solusi untuk masalah yang mungkin akan terjadi.
  • Mengadakan simulasi dowtime secara rutin.

 

Jika Anda sudah merencanakan untuk pelatihan untuk karyawan di data center Anda, Anda bisa mengikuti program training CDCP (Certified Data Center Specialist), CDCS (Certified Data Center Specialist), dan CDCE (Certified Data Center Expert) di Inixindo Jogja.