https://www.rapa-puru.com/ https://ingemantspa.cl/ https://103.63.25.105/
– Inixindo Jogja
5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia

Belakangan ini kita sering mendengar istilah smart city yang digadang-gadang menjadi sebuah konsep kota di masa depan. Untuk Indonesia sendiri konsep smart city mulai gencar setelah Bandung memulai menerapkan konsep smart city. Smart city sendiri kerap salah diartikan sebagai kota dengan banyak aplikasi smartphone. Smart city jauh lebih kompleks daripada itu.

Boyd Cohen seorang urban strategist mengartikan konsep smart city sebagai kota yang mengintegrasikan antara ICT (Information & Communication Technology) dengan segala peralatan fisik yang terhubung dalam sebuah jaringan (Internet of Things/IoT) sehingga dapat mengoptimalkan efisiensi pelayanan publik dan operasional sebuah kota. Jadi, smart city memungkinkan pemerintah kota untuk berinteraksi langsung dengan komunitas dan infrastruktur kota dengan tujuan untuk memonitor apa yang terjadi dengan kotanya dan menuju ke arah mana perubahan suatu kotanya.

Jika Anda sudah menguap dan terkantuk dalam membaca penjelasan tadi, yuk kita lihat 5 kota dengan predikat smart city terbaik versi co.design agar mendapatkan gambaran jelas tentang bagaimana seharusnya konsep smart city itu diimplementasikan.

 

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia 1Vienna
Munculnya nama Vienna mungkin agak mengejutkan karena di kota Vienna sendiri jarang ditemui gedung modern pencakar langit . Kota di Austria ini mendapatkan penghargaan sebagai kota yang layak ditinggali selama 8 tahun berturut. Kota ini juga selalu masuk 10 besar di seluruh aspek smart city seperti kota inovatif (urutan ke 5), kota terhijau (urutan 4 regional), kualitas hidup (urutan 1), dan pemerintahan digital (urutan 8).
Penerapan smart city di kota ini pun bisa dirasakan oleh warga kota itu sendiri ataupun bagi wisatawan seperti :

  • Citybike (sepeda dengan tracking device yang dapat disewa oleh siapapun di setiap sudut kota).
  • Greenwalls (media tanaman hias dengan menggunakan tembok gedung)
  • Vienna Startup Package (kemudahan untuk mengembangkan ide startup teknologi yang dikemas layaknya paket wisata).

 

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia 2Toronto
Kanada memang sedang gencar-gencarnya memacu rakyatnya untuk terus berinovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, Toronto berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam menerapkan konsep smart city. Kota ini berhasil mengembangkan Smart Commute aplikasi ride sharing untuk warganya. Dengan Smart Commute ini, kita dapat menghitung waktu tempuh dari poin A ke poin B dengan kendaraan yang minim emisi karbon seperti kendaraan umum, sepeda, atau bahkan berjalan kaki sedara akurat. Smart Commute juga menyediakan carpool tempat di mana setiap warga yang memiliki tujuan sama atau minimal searah bisa saling berbagi tumpangan. Selain itu, kota ini juga berhasil menerapkan pemakaian gas alami yang berasal dari sampah sebagai bahan bakar truk sampah. ‘Dari sampah untuk sampah’ merupakan slogan yang tepat untuk sistem ini. Tak mengherankan jika Toronto menjadi anggota aktif Clinton 40 (C40) Megacities, organisasi yang selalu berusaha bertransisi menjadi kota ekonomi low-carbon.

 

 

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia 3Paris
Selain sebutan kota romantis, ternyata Paris juga termasuk dalam jajaran smart city selalu mendapat ranking seperti inovasi (urutan ke-3), kota hijau di Eropa (urutan ke-10), dan digital governance (urutan ke 11). Kota paris telah masuk dalam jajaran kota yang telah menyediakan program bike sharing. Paris juga menyediakan mobil listrik kecil yang bernama Autolib agar dapat disewa oleh warganya. Autolib sendiri memiliki 2.500 armada dan stasiun pengisian daya yang tersebar di setiap sudut kota.

 

 

 

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia 4New York
Kota ini masuk ranking tinggi di seluruh kategori penghargaan smart city kecuali kategori kualitas hidup (urutan ke-47). Sebagai pusat bisnis Amerika Serikat, New York bersama IBM membangun Business Analytics Solution Center di mana seluruh pebisnis di New York dapat mengambil data yang disediakan untuk menentukan proses dan keputusan bisnis. Sistem ini juga membantu mengidentifikasi klaim pengembalian pajak palsu yang membuat kota ini menghemat 100 juta dollar selama 5 tahun.

 

 

 

5 Kota Dengan Konsep Smart City Terbaik di Dunia 5London
London sudah lebih dulu dikenal dalam inovasi berkelanjutan seperti pajak khusus bagi kendaraan bermotor yang memasuki pusat kota (congestion tax) dan sistem transit kendaraan umum. Kota ini akan menjadi rumah bagi Smart Cities Research Center yang berfungsi untuk mengolah dan menganalisa data transportasi, pemerintahan, bisnis, dan konsumen dengan tujuan menciptakan kota yang lebih efisien dan inovatif. London juga bekerja sama dengan layanan telekomunikasi O2 dalam mengembangkan jaringan wi-fi gratis terbesar di Eropa.

 

 

Itulah lima kota dengan penerapan konsep smart city terbaik di dunia. Walaupun kota-kota di Indonesia masih bisa dibilang tertinggal dibandingkan kota-kota tersebut, tapi setidaknya kita masih punya kesempatan untuk terus berinovasi di bidang teknologi. Bagaimana? Sudah menemukan ide yang dapat mengubah dunia di kota Anda?

Serangan Ketiga IT : Internet of Things

Serangan Ketiga IT : Internet of Things

Serangan Ketiga IT : Internet of Things

Dua kali selama 50 tahun terakhir, perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi mengubah cara pandang dan aktivitas terhadap bisnis secara radikal dan saat ini kita berada di ambang transformasi ketiga. Sebelum munculnya teknologi informasi, kegiatan bisinis dalam proses pembuatan produk dilakukan secara manual, menggunakan kertas dan komunikasi verbal.

Transformasi teknologi informasi pertama terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an mengubah aktivitas bisnis untuk mengurangi dan tidak terlalu mengandalkan kertas dan komunikasi verbal. Aktivitas-aktivitas bisnis dibantu dengan canggihnya komputer misalnya aktivitas pengelolaan inventori, pengelolaan dan pembayaran tagihan, dan pengadaan barang. Produktivitas meningkat karena setiap aktivitas menjadi tercatat secara rapi di komputer dan data dalam jumlah besar dapat ditangkap dan dianalisa. Hal ini berimbas pada standarisasi proses di perusahaan tentang bagaimana pemanfaatan TI pada operasional perusahaan.

Hadirnya internet murah dan konektivitas di mana-mana menandai dimulainya tranformasi IT-driven kedua yang terjadi pada tahun 1980-an dan 1990-an. Munculnya internet memungkinkan koordinasi dan integrasi pada masing-masing sub-unit perusahaan, berbagi data dan informasi untuk internal, serta saling memonitor target. Perusahaan bahkan dapat berkoordinasi dengan pihak luar perusahaan, pemasok, vendor, dan pelanggan yang berada di tempat yang berbeda. Perusahaan dapat secara erat melakukan integrasi rantai pasokan dan didistribusikan secara global. Dua gelombang transformasi TI pertama memunculkan peningkatan produktivitas besar dan pertumbuhan ekonomi namun belum menjadi bagian dari suatu produk itu sendiri.

Pada masa transformasi ketiga seperti sekarang ini, TI menjadi bagian dari produk yang ditawarkan ke pelanggan. Embedded sensor, prosesor, perangkat lunak, dan konektivitas dalam produk (seperti komputer yang dimasukan ke dalam produk), ditambah lagi dengan teknologi Cloud di mana data produk dapat disimpan dan dianalisis serta beberapa aplikasi dapat dijalankan di Cloud merupakan pemicu peningkatan fungsi dan kinerja suatu produk untuk lebih bermanfaat bagi pelanggan. Penggunaan data produk (data aktivitas produk saat berada ditangan pelanggan) memungkinkan adanya perbaikan dan penyelarasan produk yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Transformasi ini ada yang menyebut dengan Internet of Things. Dengan adanya Internet of Things, desain produk, pemasaran, manufaktur,dan layanan purna jual dapat memanfaatkan data dari IoT untuk memuaskan kebutuhan masyarakat saat ini bahkan menciptakan kebutuhan baru.
Serangan Ketiga IT : Internet of Things 6
Internet of Thing adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Pada tulisannya, M.Porter  memilih untuk tidak menggunakan frasa Internet of Things dan menggunakan Smart, Connected products sebagai sebutan yang tepat untuk menggambarkan transformasi IT-driven ketiga ini.  Smart, Connected Products mempunyai 3 bagian inti yaitu komponen fisik, komponen “smart”, dan komponen konektivitas. Komponen “smart” memperkuat kemampuan dan nilai fisik sedangkan konektivitas menguatkan kemampuan dan nilai komponen “smart” serta memungkinkan bagian dari produk itu ada di luar fisik produk itu sendiri.

  • Komponen fisik terdiri dari bagian mekanik dan listrik dari suatu produk. Misalnya di dalam mobil komponen fisiknya adalah blok mesin, ban, aki, kampas rem.
  • Komponen “smart” terdiri dari sensor, mikro prosesor, mikrokontroler, penyimpanan data, perangkat lunak dan sistem operasi biasanya termasuk antar muka untuk mempermudah pengguna. Contoh mudahnya adalah di dalam mobil komponen “smart” nya adalah unit control mesin, system pengereman anti penguncian, sensor parker dan layar touch-screen. Pada beberapa produk, perangkat lunak dapat menggantikan fungsi komponen perangkat keras.
  • Komponen konektivitas biasanya terdiri dari port, antena, dan protokol yang dapat terkoneksi dengan produk menggunakan kabel atau nirkabel. Konektivitas terdiri dari 3 bentuk
    • One-to-one, sebuah produk yang yang dapat terhubung ke satu perangkat, pengguna atau produk lain melalui port atau antar muka misalnya ketika mobil dihubungkan ke mesin diagnostik
    • Many-to-many, beberapa produk terhubung ke banyak jenis produk dan sering juga untuk sumber data eksternal. Contoh nya adalah eFishery, alat pemberi pakan ikan secara otomatis dan terjadwal dengan dosis yang pas dan dapat mencatat setiap pemberian pakan secara Hal ini memungkinkan kita melakukan monitoring dan menentukan kapan waktu waktu yang tepat dalam memberi makan. Saat ini, eFishery telah dilengkapi teknologi mobile device dimana alat ini dapat dikontrol dengan menggunakan gadget
    • One-to-many, sebuah system terpusat yang terus menerus terhubung ke banyak produk secara bersamaan. Contohnya adalah layar display di dashboard mobil yang disitu terdapat informasi kecepatan mobil, suhu mesin, pintu mana yang terbuka dan lain-lain.

Satu hal penting yang perlu kita ketahui sebagai masyarakat yang selalu belajar (continuous learning) adalah..

Serangan Ketiga IT : Internet of Things 7

Muhammad Rifai

Instruktur Senior Inixindo Jogja

Digital Mastery

Digital Mastery

Digital Mastery

Sejarah telah memperlihatkan, bagaimana  perusahaan raksasa dunia seperti Kodak dan Nokia  tergilas jaman dalam era digital. Inovasi dan agility menjadi kunci untuk sebuah perusahaan beradapasi dalam perubahan budaya digital yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan. Istilah startup tumbuh menjamur sebagai ketertarikan terhadap pemanfaatan digital untuk berbisnis. Digital telah menjadi alasan untuk mengusung transformasi, inovasi dan bisnis.

Nike

Contoh pertama sebuah perusahaan yang menggunakan aspek digital yaitu Nike. Nike kita kenal sebagai perusahaan sepatu olahraga. Layaknya sepatu, maka kenyamanan saat dipakai, ringan dan awet adalah parameter kualitas sepatu yang dipilih oleh customer. Nike tetap mempertahankan kualitas fisik tersebut. Namun Nike berusaha menggabungkan dimensi fisik dan dimensi digital. Nike SportBand merupakan jawaban Nike akan adaptasi digital dalam bisnis, yaitu sebagai berikut:

  • Perangkat pergelangan tangan yang mampu memberitahu pelari berapa jarak yang telah ditempuh, mengukur pacu lari, waktu lari, serta kalori yang telah terbakar. Perangkat ini dapat terhubung ke Ipod, sehingga dapat memantau sambil mendengarkan musik.
  • USB Flashdrive yang bisa terkoneksi dengan www.nikeplus.com, memungkinkan seluruh aktivitas lari direkam dan dimasukkan ke dalam situs web tersebut. Situs ini akan merekam jelajah yang telah ditempuh selama berlari dalam peta, melihat kemajuan olahraga lari setiap hari, menetapkan tujuan lari yang ingin dicapai, dan bersaing lari dengan orang lain yang juga menggunakan SportBand.
  • SportBand ini menjadi menarik, dimana dapat terbentuk komunitas pelari secara online yang tidak mengenal satu sama lain dan menjadi tantangan berlomba untuk meningkatkan target lari yang ingin dicapai seseorang.

Nike telah mengkombinasikan kenyamanan fisik sebuah sepatu olahraga, aksesori digital dan situs jejaring sosial, yang pada efek bisnisnya meningkatkan revenue perusahaan.

GOJEK

Contoh kedua yang dapat dianalisa adalah Gojek. Gojek begitu fenomenal khususnya di Jakarta dalam beberapa tahun belakangan ini. Kehadiran Gojek memunculkan pro dan kontra pastinya. Di satu sisi, kehadiran gojek memberikan kemudahan bagi warga Jakarta, sebagai sarana transportasi yang cepat, mudah dan murah, serta berkembang menjadi layanan lain seperti Go Food dan Go Box, yang semakin memudahkan memenuhi kebutuhan warga Jakarta beraktifitas dengan kondisi kesibukan dan kemacetan yang ada di Jakarta. Sisi kontranya berasal dari Tukang Ojek Pangkalan yang merasa tersaingi dengan kehadiran ojek online. Inti dari layanan Gojek adalah menghubungkan antara supply and demand dengan media aplikasi online dalam smartphone.

Gojek adalah sebuah perusahaan teknologi aplikasi, bukan perusahaan transportasi atau travel. Digital telah menjadi jantung dari perusahaan ini. Aplikasi Gojek hingga Juni 2016, telah diunduh sebanyak 20 juta kali. Bagaimana sebagai sebuah perusahaan yang berdiri sejak tahun 2011 ini mendapatkan revenue dari aspek digital? Terlepas dari paradigma startup, di mana selalu ada pendukung investor kuat dibelakangnya, sebuah tata kelola perusahaan tentunya memiliki kaidah governance yang menuntun kepada kebijakan investasi, efisiensi dan profitabilitas. Gojek pada 2017, mendapatkan sebuah pernyataan sebagai perusahaan yang merugi.

Dua contoh yaitu Nike dan Gojek dapat di analisa dalam penggunaan inovasi digital, Nike mengambil langkah digital dan dapat meningkatkan revenue bagi perusahaan, sedangkan Gojek juga mengambil langkah digital namun tidak atau belum mendapatkan pertumbuhan revenue bagi perusahaan, dalam rentang waktu yang sama. “Apa yang mempengaruhi Inovasi Digital di sebuah perusahaan dapat memiliki dampak revenue yang diharapkan?” Inovasi digital bagi sebuah perusahaan akan memiliki 2 faktor pendukung untuk keberhasilannya, yaitu kemampuan digital perusahaan dan kemampuan leadership perusahaan.

 

Kemampuan Digital Perusahaan

Sebuah perusahaan pasti akan menentukan strategi, apa yang akan menjadi andalan dalam kemampuan digitalnya. Strategi akan memiliki aspek kepada fokus investasi terhadap kemampuan digital. Kemampuan Digital sebuah perusahaan dapat dilihat dari :

  • Digital Customer Experience, customer merasakan layanan digital dari perusahaan. Layanan digital ini dapat berupa akses layanan via mobile, hadirnya perusahan melalui sosial media atau tersedianya layanan transaksi online.
  • Internal Process Excellence, proses bisnis internal yang dilakukan oleh perusahaan telah berdasarkan pada supply-chain integration, di mana mengerucut pada centralized-ordering yang berujung pada Digital Customer Experience. Secara mudah dapat dikatakan, apabila customer sudah menerima layanan digital, tentunya pemrosesan di internal perusahaan juga harus berbasis digital yang handal, dengan kata lain, jika input dari customer digital, maka proses internal jugaharus digital.
  • Data Analytics and Data Science, perusahaan memiliki kemampuan untuk menganalisa, khususnya perilaku customer dalam Digital Customer Experience. Hasil analisa ini akan dimanfaatkan untuk perbaikan layanan digital, penemuan layanan digital baru atau mendapatkan peluang bisnis.

 

Kemampuan Leadership Perusahaan

Kepemimpinan dalam perusahaan akan sangat mempengaruhi keberhasilan inovasi digital yang dilakukan. Kepemimpinan dapat dari semua level seperti Kepala Divisi, Manager, GM, VP dan CEO. Kemampuan leadership perusahaan yang mendukung inovasi digital adalah :

  • Vision. Kepemimpinan yang memiliki visi kearah transformasi digital, kesadaran dan kepemahaman akan arah kedepan perusahaan untuk mengadaptasi perubahan digital.
  • Engagement. Kepemimpinan yang mampu mengajak seluruh komponen pegawai untuk melakukan perubahan, tentunya perubahan yang sesuai visi terdepan perusahaan menuju digital. Untuk memahami perubahan pastinya membutuhkan peningkatan kemampuan/skill, pemimpin harus berani melakukan investasi untuk peningkatan kemampuan/skill pegawai untuk mengadaptasi perubahan.
  • IT and Business. Kepemimpinan yang mampu menyelaraskan antara kebutuhan bisnis dengan IT dan memberikan IT sebuah peran sebagai agen perubahan dan enabler dalam perusahaan.
  • Governance. Kepemimpinan yang mampu menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik, dengan salah satunya memastikan kejelasan tupoksi atau job description dan role dalam pendekatan RACI. Ditunjukkan dengan dibentuknya tim khusus untuk program inovasi digital dengan dipimpin oleh Chief Digital Officer. Lalu memperhitungkan setiap nilai investasi terhadap program-program digital dengan keseimbangan pada ROI (Return on Investment) dan CBA (Cost Benefit Analysis).

Kedua faktor pendukung tersebut apabila dianalisa dalam bentuk koordinat, dapat menghasilkan kuadran-kuadran level kedigitalan suatu perusahaan.

Capture2

  • Beginner, level awal dari kedigitalan sebuah perusahaan. Perusahaan sangat minim memiliki pengalaman di bidang digital, dan dalam persaingan dengan kompetitor selalu tertinggal di aspek teknologi dan financial
  • Fashionistas, perusahaan yang selalu membangun dan menginvestasikan teknologi terbaru dan mengikuti tren digital, namun lemah dalam pengawasan, pengendalian dan leadership. Perusahaan yang jor-joran dalam teknologi, tanpa memikirkan nilai balik atau keuntungan revenue perusahaan
  • Conservatives, perusahaan memiliki kemampuan digital, tetapi sangat waspada dan berhati hati untuk menggunakannya.
  • Digital Mastery, perusahaan yang sangat mengerti dan menggunakan teknologi digital, dimana mereka memiliki skill, pengetahuan dan pengelolaan investasi yang baik, dalam budaya digital yang kuat

Berdasarkan karakteristik tentang level yang ada, jenis-jenis perusahaan dapat dimasukkan dalam level yang menyesuaikan dengan kelajuan dan kelembaman bisnis untuk bergerak menyesuaikan perubahan digital.

Capture4

Perubahan digital adalah sebuah keniscayaan dan tidak terbantahkan. Anak-anak saat ini dilahirkan dengan membawa DNA digital, tetapi generasi manusia yang lahir tahun 2000 ke bawah belum membawa DNA digital, maka diperlukan perubahan budaya digital. Seberapa kuat sebuah perusahaan menahan gempuran digital, tanpa berinovasi dan bertransformasi ke digital? Menarik untuk dicermati dan dianalisa. Contoh dan pengalaman sudah terhampar jelas di depan mata kita, Kodak dan Nokia.

Selamat Datang di dunia digital.

Maka akan muncul pertanyaan :

  1. Di kuadran manakah perusahaan Anda saat ini?
  2. Jika perusahaan Anda berorientasi masuk ke kuadran Digital Mastery, apa yang harus dilakukan?
  3. Apakah ada program pengembangan SDM yang menyeluruh untuk mendukung dan mencapai kuadran Digital Mastery

Temukan jawabannya di Inixindo Jogja.

Andi Yuniantoro

Direktur Inixindo Jogja

Behind every beauty, there’s coffee