Membuat Single Page Aplication Menggunakan React

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React

Belakangan ini cara pemrograman web berubah cukup signifikan. development menjadi lebih komplex dengan di baginya pengebangan menjadi dua sisi yang berbeda yaitu Front end, dan Back end. tuntutan pengembangan di sisi front end membuat keluar nya teknologi baru dalam pengembangan sebuah aplikasi web yang biasa disebut dengan Single Page Application.
Single Page Aplication merupakan sebuah terobosan baru dalam front end development. single page application mengutamakan pengambilan tampilan dari server secara dinamik, dibandingkan harus mengambil seluruh tampilan dari server.

Ada beberapa framework Front end yang berkembang saat ini diantaranya adalah React, VueJs, Angular. Tutorial kali ini kita akan menggunakan React sebagai framework front end. Alasan utama kenapa memilih react adalah pengguna react lebih besar dibandingkan framework lainya.

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React 1

gambar diatas merupakan data statistic download dari website npm, menunjukkan bahwa jumlah download react jauh meninggalkan dua rival nya. Klik DIsini

pada tutorial kali ini kita akan mencoba membuat aplikasi spa (Single Page Application) sederhana menggunakan react yang kurang lebih hasil akhir nya nanti adalah seperti gambar di bawah ini :

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React 2

A. Persiapan

Ada beberapa alat yang harus disiapkan sebelum kita bisa melakukan life codding.

  • install NPM (Node JS)

untuk menginstal Node JS bisa dilihat langsung ke websitenya nodejs

  • Install React App

buka command Prompt dan ketikkan perintah di bawah ini

npm install -g create-react-app

Proses instalasi react

  • Buat Project Baru

untuk membuat project baru, sangat disarankan utuk memilih direktori yang tidak terlalu dalam. dalam kasus ini kita akan membuat project baru di direktory D:. kita akan membuat project spa-inix. ketikkan perintah dibawah ini  untuk membuat project baru.

D:

create-react-app spa-inix

cd spa-inix

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React 3

proses instalasi otomatis akan membuat folder dengan nama project di directory kita mengetikkan perintah. dalam kasus gambar diatas kita membuat project di D: maka otomatis akan dibuatkan folder spa-inix. cek folder D:\spa-inix\ lewat windows explorer. kurang lebih seperti gambar di bawah ini:

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React 4

  • Install React Router

pastikan command prompt directory telah di ubah ke directory project D:\spa-inix> dengan mengetikkan perintah cd spa-inix, sebelum menginstall react router. react router merupakan salah satu komponen yang sangat penting, karena react router yang membaca url dan mengarahkan tampilan mana yang akan di load. untuk menginstall react router ketikkan perintah:

npm i react-router-dom --save

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React 5

sampai disini proses persiapan selesai. kita bisa melihat hasil dari instalasi dengan menjalankan perintah npm start dan kemudian buka browser dengan mengakses http://localhost:3000/maka akan tampil halaman default react.

B. Coding

karena kita akan memulai tutorial ini dari scratch alias kosongan, supaya kita bisa lebih memahami bagai mana cara kerja react js maka sebelum kita memulai terlebih dahulu hapus semua isi file dalam folder public dan src. folder public cuma berisi file index.html dan folder development kita focus ke folder src.

1. Membuat File Index.html di folder public

setelah semua file didalam folder di hapus buat file index.html di folder public yang berisi coding seperti di bawah ini

  
    
    

 

2. Membuat File Index.js di folder src

buat file baru dengan nama index.jsdi folder src. nama file harus sama persis karena file tersebut adalah file yang pertama akan di jalankan. isikan coding di bawah ini.

import React from "react";
import ReactDOM from "react-dom";
import Main from "./Main";
 
ReactDOM.render(
  , 
  document.getElementById("root")
);

Inti dari codding disini file index.js memanggil Class Main.js yang merupakan inisialisasi awal aplikasi kita atau yang akan menjadi halaman router dari aplikasi kita. semua hasil routing yang ada akan di tampilkan atau diInjectkan ke element dengan id=’root’.

3. Membuat File Main.js

setelah file index dibuat selanjutnya kita membuat file Main.js sesuai yang telah kita deklarasikan di langkah 2. awal mula buat file Main.js dengan code seperti dibawah ini. kita akan banyak bekerja dengan file ini setelahnya.
/src/Main.js

import React, { Component } from "react";
 
class Main extends Component {
  render() {
    return (

 

INIX Simple SPA (Single Page Application)

 

 

 

 

 

 

); } } export default Main;

tidak ada yang istimewa dari coding diatas. jika dilihat di browser pun tampilan masih sangat sederhana tanpa styling. tapi dari kode diatas kita dapat belajar beberapa hal diantaranya adalah render() yang digunakan untuk menampikan output dari sebuah class.

Membuat Single Page Aplication Menggunakan React 6

4. Menambahkan Content

langkah selanjutnya setelah Main Class ter buat langkah selanjutnya adalah menentukan isi dari content ketika link di klik.
langkah selanjutnya buat file Home.js. untuk sementara kiti isi cotent text sederhana saja
/src/Home.js

import React, { Component } from "react";
class Home extends Component {
  render() {
    return (

 

Selamat Datang

 

Aplikasi Ini merupakan Contoh sederhana implementasi SPA (Singgle Page Aplication) menggunakan react JS. Langkah Step By Step dapat anda Lihat di website inixindojogja.co.id. inixindojogja adalah lembaga training IT profesional.

 

inixindojogja.co.id Didirikan sejak 1 Juli 2001 di Yogyakarta, Inixindo Jogja menjawab kebutuhan para pebisnis dan profesional IT akan lembaga pelatihan/training dan konsultan IT yang berkualitas dan kompeten. Kualitas para tutor (instructor) dengan keterampilan mengajar yang tinggi, bersertifikasi internasional, dan berpengalaman mengelola proyek IT yang luas, membuat Inixindo Jogja dipercaya oleh banyak perusahaan terkemuka dan instansi pemerintah, tidak hanya dalam hal peningkatan kemampuan individu maupun SDM TI, namun juga sebagai konsultan yang memberikan solusi lengkap dalam bidang Teknologi Informasi, mulai dari perencanaan, pembangunan, implementasi, dan evaluasi. Inixindo Jogja kini telah dipercaya sebagai konsultan Smart City di beberapa kota di Indonesia.

 

); } } export default Home;

langkah selanjutnya membuat About.js

import React, { Component } from "react";
 
class About extends Component {
  render() {
    return (

 

About Us

 

Inixindo Jogja mempunyai beberapa layanan utama diantaranya:

 

    1. Training IT Profesional

 

    1. Assesment Center

 

    1. Consultan Smart City

 

 

); } } export default About;

selanjutnya buat tampilan untuk Contact dengan membuat file Contact.js

import React, { Component } from "react";
class Contact extends Component {
  render() {
    return (

 

Ada Pertanyaan?

 

Jika ada pertanyaan silahkan kirim email ke wawan@inixindojogja.com dengan subject tanya SPA. atau hubungi marketing inixindojogja di https://inixindojogja.co.id/

 

); } } export default Contact;

setelah ketiga content telah kita buat langkah selanjutnya yaitu mengkonfigurasi react routing supaya dikenali ketika di klik link Home maka akan menampilkan Home.js, ketika di klik About maka akan di jalankan About.js, dan ketika di klik contact akan di jalankan Contact.js.

5. Menggunakan React Router untuk menghandle Link

sampai dengan langkah 4 ketika di klik link dia belum mengarah sesuai dengan keinginan. untuk mencapai tujuan tersebut kita perlu menggunakan react router.
langsung saja pada Main.js tambahkan script import menjadi seperti di bawah ini

import {
  Route,
  NavLink,
  HashRouter
} from "react-router-dom";
import Home from "./Home";
import about from "./About";
import Contact from "./Contact";

dalam script diatas kita mendeklarasikan bahwa kita akan menggunakan, fitur Route,
NavLink,
HashRouter
yang mana Route digunakan untuk membaca url dan uri NavLink digunakan untuk membuat Anchor atau Link.
HashRouter digunakan untuk menentukan content yang akan di routingkan.
cara kerja dari HashRouter adalah dengan menentukan area yang akan di jadikan HashRouter. maka sekali lagi tambahkan HashRouter di Main.js
hingga Main.js Secara Keseluruhan akan menjadi:

import React, { Component } from "react";
import {
  Route,
  NavLink,
  HashRouter
} from "react-router-dom";
import Home from "./Home";
import About from "./About";
import Contact from "./Contact";
class Main extends Component {
  render() {
    return (

 

INIX Simple SPA (Single Page Application)

 

    • Home

 

    • About

 

    • Contact

 

 

 

 

    );
  }
}
export default Main;

sampai disini maka seharusnya spa kita telah berjalan sesuai cuma tinggal satu langkah lagi yaitu menambahkan CSS sebagai styling supaya tampilan terlihat lebih cantik.

6. Menambahkan CSS

langkah terakhir dalam coding kita adalah menambahkan file index.css di folder src. tulis kan coding di bawah ini pada file index.css kita

body {
  background-color: #82BDFB;
  padding: 20px;
  margin: 0;
}
h1, h2, p, ul, li {
  font-family: sans-serif;
}
ul.header li {
  display: inline;
  list-style-type: none;
  margin: 0;
}
ul.header {
  background-color: #111;
  padding: 0;
}
ul.header li a {
  color: #FFF;
  font-weight: bold;
  text-decoration: none;
  padding: 20px;
  display: inline-block;
}
.content {
  background-color: #FFF;
  padding: 20px;
}
.content h2 {
  padding: 0;
  margin: 0;
}
.content li {
  margin-bottom: 10px;
}
.active {
  background-color: #0099FF;
}
/*347114000400801510*/

selanjutnya setelah file di buat langkah terakhir adalah include file index.css tersebut ke Main.js
dengan cara menambahkan kode seperti di bawah ini pada bagian import.

import "./index.css";
[Workshop]: “DIY IoT Using Arduino”

[Workshop]: “DIY IoT Using Arduino”

[Workshop]: “DIY IoT Using Arduino”

Dengan menyambungkan dunia nyata dan dunia virtual menggunakan peralatan elektronik yang tersebar di dalam rumah, kendaraan, jalanan, dan bangunan, IoT (Internet of Things) dapat memberikan banyak kegunaan terutama untuk sebuah smart city. Banyak contoh yang bisa kita ambil dalam pengaplikasian IoT ini seperti smart city dan smart home yang memiliki surveillance system dan dipantau di manapun kita berada atau sistem pendeteksi cuaca real-time yang dapat memberitahu kita bagian kota mana saja yang sedang hujan.

Masalahnya, banyak orang yang menganggap teknologi ini terlalu canggih untuk dipelajari. Padahal dengan Arduino sebagai controller board, orang dapat dengan mudah belajar tentang IoT dan bahkan merakit IoT dari nol.

Dalam workshop ini peserta akan mempelajari tentang :

  • Konsep IoT
  • Menyiapkan environment untuk bekerja dengan Arduino IoT
  • Memrogram running LED
  • Mengukur jarak
  • Mengukur suhu dan kelembaban ruangan

 

Pelaksanaan Event 

Workshop akan dilaksanakan pada:

Hari       : Kamis
Tanggal : 5 Juli 2018
Pukul     : 09.00 -15.00 WIB
Tempat  : Inixindo Jogja
Jalan Kenari No.69,Yogyakarta
Biaya     : Rp 500.000

 

Peserta akan mendapatkan :
  • perangkat Arduino board
  • sensor
  • sertifikat
  • lunch box
  • cash back Rp 100.000 (untuk pendaftaran sebelum tanggal 21 Juni 2018)

 

NB : Karena pihak penyelenggara harus menyiapkan perangkat dan peralatan yang akan digunakan dalam workshop ini, maka pendaftaran akan ditutup pada tanggal 29 Juni 2018. 

This form does not exist

 

Poster

[Workshop]: "DIY IoT Using Arduino" 7

[Workshop] : “Membuat Single Page App Dengan React JS”

[Workshop] : “Membuat Single Page App Dengan React JS”

[Workshop] : “Membuat Single Page App Dengan React JS”

Metode pengembangan aplikasi berbasis web kini telah berubah. Pengembangan aplikasi berbasis web dipisah kedalam dua bagian yaitu pengembangan pada sisi front-end, dan pengembangan aplikasi dari sisi back-end. Kompleksitas aplikasi pula yang akhirnya memaksa para pengembang untuk membagi tugas pengembangan aplikasi menjadi dua. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi web yang telah mencakup berbagai macam platform. Aplikasi web pada saat ini tidak hanya melayani client berupa browser, tetapi juga dituntut untuk bisa melayani berbagai platform seperti mobile app, ataupun aplikasi web lainya. Dengan adanya web service hal ini bukanlah menjadi subuah kendala lagi.

Pada pengembangan aplikasi web, front end developer bertugas untuk memenuhi tuntutan pengguna, karena front end bertanggung jawab untuk membuat UI (User Interface). Tantangan front end developer saat ini tidak sebatas User Interface (UI) saja, tetapi ditambah satu tuntutan lagi yaitu UX (User Experience). User experience inilah yang akhirnya melahirkan sebuah trend baru dalam pengembangan aplikasi web.

Pengembangan aplikasi web yang tadinya synchronous, kini sudah tidak di mininati lagi karena sudah tidak bisa mengikuti tuntutan zaman. Trend yang berjalan adalah Asynchronous process, dimana
halaman hanya di load diawal secara keseluruhan, kemudian untuk interaksi selanjutnya dilakukan secara Asynchronous melalui xhr atau lebih dikenal dengan istilah AJAX. Practically pengembangan web pada saat ini hanya membutuhkan single page sebagai inisiasi. Maka muncul lah sebutan baru yaitu
Single Page Application (SPA).

Ada beberapa framework untuk front end untuk membangun Single Page Application, React,Vue, dan Angular. Semua framework tersebut opensource dengan keunggulan dan kelemahan masing masing. Salah satu cara memilih product open source yang akan kita gunakan hal yang perlu dipertimbangkan adalah komunitas. Berdasarkan data yang dimiliki oleh NPM React JS merupakan framework yang paling banyak diunduh.

 

Waktu dan Pelaksanaan Event

Waktu     : Kamis, 7 Juni 2018

Tempat    : Inixindo Jogja, Jalan Kenari No.69 Yogyakarta

Biaya       : Gratis*

*slot terbatas

 

This form does not exist

Poster

[Workshop] : "Membuat Single Page App Dengan React JS" 8

[Workshop] Penerapan Source Code Management dan Static Application Security Testing (SAST) Tools

[Workshop] Penerapan Source Code Management dan Static Application Security Testing (SAST) Tools

[Workshop] Penerapan Source Code Management dan Static Application Security Testing (SAST) Tools

Aplikasi merupakan salah satu komponen penting dalam penerapan Teknologi Informasi (TI) di berbagai organisasi dan perusahaan di era digital saat ini. Para pengembang aplikasi atau programmer pasti menghasilkan banyak sekali baris-baris source code atau kode program yang perlu dikelola oleh organisasi dan perusahaan agar kualitas serta keamanan dari aplikasi yang digunakan tetap terjaga dan terkontrol dengan baik.

Agar organisasi atau perusahaan dapat melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap semua source code yang dihasilkan oleh programmer baik in-house maupun outsource, maka berbagai tool untuk Source Code Management serta Source Code Analysis dapat diterapkan dan digunakan baik oleh programmer maupun manajemen TI. Melalui penerapan berbagai tool tersebut, para programmer serta manajer TI mendapatkan berbagai fitur seperti version control, change log, merging, conflict detection, rollback, bug & vulnerability analysis, dan SAST (Static Analysis Security Testing).

Dalam Workshop ini, berbagai konsep dan tool untuk Source Code Management serta Source Code Analysis yang akan dibahas adalah :

  • Subversion
    Open Source Software untuk Source Code Management dari Apache sebagai sistem untuk software versioning dan revision control.
  • FindBugs
    Open Source Software untuk Source Code Analysis yang mampu mendeteksi berbagai bug dan vulnerability dalam source code berbasis bahasa pemrograman Java.
  • SonarQube
    Open Source Software untuk Source Code Analysis yang menggunakan teknik static analysis untuk menemukan berbagai bug, code smell, dan lubang keamanan (security vulnerability) di source code dalam lebih dari 20 jenis bahasa pemrograman.

Penerapan tool untuk Source Code Management dan Source Code Analysis tersebut akan sangat membantu organisasi atau perusahaan dalam menjaga dan mengontrol kualitas serta keamanan dari source code yang dihasilkan oleh para programmer sehingga mampu meminimalisir risiko TI.

Waktu & Pelaksanaan Event

Waktu          : Kamis, 28 Juni 2018 (14.00 – selesai)
Tempat       : EduparX, Inixindo Jogja (Jalan Kenari No. 69, Mujamuju, Yogyakarta)
Biaya           : Gratis*

*Slot terbatas

This form does not exist

Poster

[Workshop] Penerapan Source Code Management dan Static Application Security Testing (SAST) Tools 9

[Community Day] Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis SNI ISO/IEC

[Community Day] Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis SNI ISO/IEC

[Community Day] Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis SNI ISO/IEC

Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) atau yang biasa dikenal sebagai ISMS (Information Security Management System) merupakan suatu standar sistem keamanan informasi yang diterbitkan oleh ISO dan IEC, berdampingan antara ISO/IEC 27001 dan 27002 memberikan daftar tujuan pengendalian dan merekomendasikan suatu rangkaian pengendalian keamanan spesifik.

Suatu perusahaan yang sudah menerapkan SMKI, kemungkinan akan mampu mengendalikan aset informasi dari adanya ancaman dan serangan, secara tidak langsung memberikan jaminan terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

Walaupun pada saat ini banyak yang menerapkan berbagai standar keamanan informasi. Yang paling umum dan banyak diterima adalah standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang diterbitkan ISO dan IEC. Keluarga ISO27000(series) memiliki standar antara lain:

Waktu & Pelaksanaan Event

Waktu          : Kamis, 31 Mei 2018 (13.00 – selesai)
Tempat       : Inixindo Jogja (Jalan Kenari No. 69, Mujamuju, Yogyakarta)
Biaya           : Gratis*

*slot terbatas

This form does not exist

Poster

[Community Day] Sistem Manajemen Keamanan Informasi Berbasis SNI ISO/IEC 10

[wpdm_package id=’15381′]