Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah membawa dampak signifikan terhadap lanskap dunia kerja. Selain menggantikan beberapa jenis pekerjaan konvensional, AI juga menciptakan peluang kerja baru yang menuntut keterampilan unik. 

Berdasarkan laporan terbaru dari World Economic Forum, permintaan tenaga kerja di bidang AI meningkat hingga 74% dalam lima tahun terakhir, menunjukkan tren global dalam transformasi digital yang mendorong kebutuhan akan keahlian baru.

Hal ini menandakan peran penting AI dalam berbagai sektor seperti teknologi informasi, kesehatan, pendidikan, dan manufaktur. AI tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mendorong terciptanya inovasi yang sebelumnya dianggap mustahil.

Berikut adalah lima pekerjaan baru yang lahir atau menjadi semakin relevan berkat kemajuan teknologi AI:

1. AI Trainer

AI Trainer bertanggung jawab melatih model AI agar dapat bekerja sesuai kebutuhan spesifik pengguna. Tugas utama mereka meliputi memberikan data pelatihan, menguji model, serta memberikan umpan balik untuk memastikan AI memahami konteks yang diinginkan. Contohnya, melabeli data untuk pembelajaran mesin atau melatih chatbot agar memberikan respons yang natural dan relevan.

Dalam industri perbankan, misalnya, AI Trainer membantu model memproses data transaksi untuk mendeteksi aktivitas penipuan. Di sektor kesehatan, mereka melatih AI untuk mengenali pola dalam citra medis guna membantu diagnosis penyakit. 

Dengan semakin kompleksnya aplikasi AI di berbagai industri, peran AI Trainer terus berkembang dan membutuhkan spesialisasi yang lebih dalam. Menurut laporan Glassdoor, gaji rata-rata AI Trainer di Amerika Serikat mencapai $80.000 per tahun, mencerminkan tingginya permintaan untuk profesi ini.

2. AI Ethicist

Seiring dengan adopsi AI yang semakin luas, isu etika menjadi perhatian utama. AI Ethicist berperan memastikan bahwa teknologi AI digunakan sesuai dengan prinsip moral, hukum, dan hak asasi manusia. Mereka memonitor potensi bias algoritma, transparansi data, serta dampak sosial yang mungkin timbul. 

Profesi ini memerlukan kolaborasi dengan akademisi, pengacara, dan pembuat kebijakan untuk merancang panduan etis yang komprehensif. Berdasarkan penelitian dari Forrester, hampir 48% perusahaan besar kini telah mempekerjakan AI Ethicist untuk memastikan teknologi mereka mematuhi standar etika yang ketat.

3. Data Annotation Specialist

Data Annotation Specialist memainkan peran penting dalam menyediakan data berkualitas tinggi untuk melatih model AI. Tugas mereka mencakup pelabelan objek pada gambar, memberikan konteks pada data teks, hingga anotasi suara. 

Keakuratan hasil kerja mereka sangat menentukan performa model AI yang akan digunakan. Menurut laporan MarketsandMarkets, pasar data annotation diproyeksikan tumbuh hingga mencapai $3,5 miliar pada tahun 2025, mencerminkan pentingnya peran ini dalam ekosistem AI. 

Iustrasi prompt engineering

4. Prompt Engineer

Prompt engineer adalah profesi baru yang muncul seiring dengan berkembangnya model AI generatif seperti ChatGPT dan DALL·E. Profesi ini fokus pada pembuatan dan pengoptimalan prompt (instruksi) agar AI menghasilkan output sesuai kebutuhan. 

Selain memahami teknis model AI, prompt engineer sering kali harus kreatif dalam merancang skenario penggunaan yang kompleks. Menurut Financial Times, permintaan untuk posisi ini meningkat pesat, dengan beberapa ahli memperoleh gaji hingga $200.000 per tahun. 

Kesimpulan

AI telah menciptakan berbagai peluang kerja baru yang tidak hanya inovatif tetapi juga menuntut keterampilan spesifik yang belum ada sebelumnya. Bagi individu yang ingin tetap relevan di era ini, penting untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar.

Sementara itu, perusahaan harus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan tenaga kerja agar dapat bersaing di pasar global.

5. Digital Twin Engineer

Digital Twin Engineer bertugas membuat replika digital dari objek fisik atau sistem nyata. Replika ini digunakan untuk memantau, menganalisis, dan mengoptimalkan performa sistem berdasarkan data real-time. 

Di industri manufaktur misalnya, digital twin memungkinkan simulasi proses produksi sebelum pelaksanaan aktual, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan biaya. Gartner memperkirakan bahwa adopsi teknologi digital twin akan tumbuh sebesar 36% di sektor industri pada tahun 2024. 

Next Upcoming Event

Executive Class – Data Management with DAMA-DMBOK & AI Data Governance

18 February 2025
  • 00

    days

  • 00

    hours

  • 00

    minutes

  • 00

    seconds