COBIT 2019 dikembangkan oleh ISACA sebagai kerangka kerja tata kelola dan manajemen TI yang komprehensif. Tujuannya adalah membantu organisasi menyeimbangkan antara realisasi manfaat, optimasi risiko, dan pemanfaatan sumber daya TI secara efisien dan berkelanjutan. Kerangka ini memfasilitasi penerapan prinsip-prinsip good governance yang selaras dengan kebutuhan bisnis modern yang dinamis.

Keunggulan COBIT 2019 terletak pada fleksibilitas dan modularitasnya, yang memungkinkan organisasi dari berbagai skala dan sektor untuk menyesuaikannya sesuai kebutuhan masing-masing. Misalnya dalam sektor keuangan atau kesehatan, COBIT 2019 memungkinkan penerapan kontrol, pengukuran kinerja, dan pengelolaan risiko TI yang terstruktur. Tak heran, banyak industri kini mulai mengimplementasikannya untuk mendukung transformasi digital secara terarah dan berkelanjutan.

Layanan Keuangan

Lembaga keuangan termasuk bank, asuransi, dan fintech menghadapi tuntutan regulasi yang tinggi, risiko keuangan yang kompleks, serta ekspektasi pelanggan terhadap layanan digital yang cepat dan aman. Untuk menjawab tantangan ini, banyak organisasi menerapkan COBIT 2019 guna memperkuat kontrol internal, memastikan kepatuhan terhadap regulasi seperti Basel III atau GDPR, serta meningkatkan transparansi proses TI yang krusial bagi stabilitas operasional.

Hal ini diperkuat oleh studi kasus ISACA di Georgia yang menunjukkan bagaimana COBIT 2019 membantu lembaga keuangan dalam meningkatkan governance maturity dan efisiensi pengelolaan risiko teknologi. Selain itu, kerangka ini juga mendukung pengelolaan data nasabah dan aset digital dengan standar keamanan tinggi.

Pemerintahan

Instansi pemerintah dan BUMN membutuhkan tata kelola TI yang ketat untuk menjaga akuntabilitas publik, transparansi kebijakan, serta perlindungan data masyarakat. COBIT 2019 memberikan kerangka kerja yang membantu lembaga-lembaga ini dalam menyusun strategi TI yang selaras dengan misi pelayanan publik, serta mengukur efektivitas implementasi teknologi digital.

Dalam studi EasyChair, COBIT 2019 terbukti meningkatkan kematangan proses di institusi pemerintah, menurunkan risiko kebocoran data, dan memperbaiki kualitas layanan publik berbasis elektronik. Dengan adopsi kerangka ini, pemerintah dapat lebih konsisten dalam mengukur dan mengevaluasi penggunaan TI dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan administrasi kependudukan.

Kesehatan

Di sektor kesehatan—termasuk rumah sakit, klinik, laboratorium, dan e‑health—penggunaan teknologi informasi harus mematuhi berbagai standar keamanan dan etika, serta mampu menangani data pasien yang sangat sensitif. COBIT 2019 hadir sebagai solusi untuk menyelaraskan pengelolaan TI dengan standar global seperti ISO 27001, HIPAA, dan regulasi lokal lainnya.

Menurut ISACA, kerangka ini mendorong transformasi digital di bidang kesehatan secara terkontrol dan terukur. Sementara penelitian di ResearchGate menunjukkan bagaimana COBIT membantu manajemen inovasi TI di sektor kesehatan Arab Saudi. Selain meningkatkan efisiensi operasional, penerapan COBIT juga memperkuat keamanan informasi klinis dan integrasi sistem layanan pasien.


Telekomunikasi

Perusahaan telekomunikasi menghadapi kompleksitas infrastruktur jaringan, kebutuhan skalabilitas tinggi, dan tekanan untuk terus berinovasi dalam menghadirkan layanan digital. Di tengah pertumbuhan trafik data yang pesat dan transformasi menuju teknologi 5G, perusahaan di sektor ini membutuhkan kerangka tata kelola TI yang dapat memastikan efisiensi, keamanan, dan kelangsungan layanan.

Dalam studi kasus oleh ResearchGate, COBIT 2019 membantu merancang tata kelola TI yang selaras dengan strategi bisnis dan mampu menjawab kebutuhan operasional yang dinamis. COBIT juga berperan penting dalam manajemen proyek teknologi, integrasi sistem, serta pengukuran kinerja layanan pelanggan.

Manufaktur

Industri manufaktur menghadapi tekanan untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengadopsi otomasi, dan memanfaatkan teknologi Industry 4.0 secara optimal. Dalam konteks ini, tata kelola TI yang baik menjadi kunci untuk menjamin bahwa sistem informasi mendukung lini produksi dan pengambilan keputusan bisnis secara real-time.

COBIT 2019 digunakan untuk menilai kematangan proses TI, menyelaraskan implementasi sistem ERP dan SCM dengan strategi bisnis, serta mengelola risiko yang berkaitan dengan rantai pasok dan proses produksi. Jurnal ISI memaparkan bagaimana sektor manufaktur karton berhasil meningkatkan efektivitas pengembangan modul ERP dengan panduan COBIT 2019. Dengan kerangka ini, perusahaan manufaktur dapat mengukur dan mengelola nilai bisnis dari investasi TI, serta meningkatkan daya saing secara keseluruhan.

Kelima sektor di atas memiliki karakteristik, kebutuhan, dan tantangan TI yang unik. Namun demikian, semuanya memerlukan kerangka tata kelola yang komprehensif, fleksibel, dan dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi serta strategi organisasi. COBIT 2019 hadir sebagai solusi strategis yang menawarkan peta jalan yang jelas untuk menyelaraskan TI dengan tujuan bisnis, meningkatkan kontrol dan akuntabilitas, serta mengelola risiko TI secara proaktif.

Dengan penerapan COBIT 2019, organisasi tidak hanya mampu meningkatkan kinerja TI, tetapi juga memperkuat pondasi tata kelola yang mendukung keberlanjutan dan inovasi jangka panjang di era digital.

Next Upcoming Event

Executive Class – IT Governance with COBIT 2019 + AI Strategies and Policies

20 May 2025
- 5 Stars Hotel
  • 18

    days

  • 6

    hours

  • 26

    minutes

  • 46

    seconds

KELAS TATA KELOLA IT DAN AI

Executive Class kembali dengan IT Governance + AI Strategies and Policies! Klik Disini untuk dapatkan Promonya!

17Days
:
22Hours
:
26Mins
:
45Secs