Event Story : Workshop Membangun Single Page Application Vue JS

Event Story : Workshop Membangun Single Page Application Vue JS

Event Story : Workshop Membangun Single Page Application Vue JS

Cuaca Kamis siang lalu cukup gelap oleh awan kelabu tebal yang menyelimuti Jogja. Perasaan was-was semua orang yang terlibat dalam acara “Workshop Membangun Single Page Application Dengan Vue JS” tanggal 5 April 2018 bertambah ketika tetesan air hujan satu per satu jatuh menghantam genting dan tanah. Hujan deras pun akhirnya turun mengguyur.

Kita sudahi saja bermesraan dalam romatisme hujan-hujanan karena tak peduli badai mencekam atau hujan yang syahdu, nyatanya cuaca tak menghalangi rasa antusias peserta workshop terhadap materi tentang Vue JS. Seperti yang kita ketahui, perkembangan Javascript dalam web development sangatlah cepat. Dengan bermacam-macam library dan framework, Javascript sekarang tidak hanya digunakan oleh front-end developer lagi tetapi juga oleh back-end developer kekinian yang selalu up-to-date.

Event Story : Workshop Membangun Single Page Application Vue JS 1

Acara workshop ini dibuka oleh Bapak Mustofa seorang IT trainer dan juga praktisi IT di Inixindo Jogja. Bapak Mustofa membicarakan tentang tren software development yang sudah mulai berubah haluan dari desktop, mobile hingga ke web based yang bisa digunakan di berbagai macam platform. Acara inti workshop pun dimulai dan dibawakan langsung oleh Kemal, salah seorang programmer Inixindo Jogja. Kemal mengawali workshop dengan membahas perbedaan antara Vue.JS dan Javascript library yang lain.

Event Story : Workshop Membangun Single Page Application Vue JS 2

Bagaikan sayur tanpa garam, tanpa bawang, dan tanpa MSG, belajar Vue JS tanpa berbicara mengenai Laravel terasa hambar. Laravel memang menggunakan komponen Vue JS secara default. Maka dari itu, di workshop ini selain peserta dapat belajar tentang Vue Js mereka juga dapat mendalami framework PHP tersebut. Tak terasa tiga jam berlalu. Workshop pun akhirnya selesai. Walaupun begitu, peserta workshop ini masih nyaman duduk sambil berdiskusi di EduparX, ruang yang sengaja disediakan oleh Inixindo Jogja untuk komunitas digital di Yogyakarta maupun di daerah lain.

Penasaran ingin merasakan experience dalam workshop yang diadakan oleh Inixindo Jogja? Yuk, ikuti informasi tentang workshop di website ini atau di channel media sosial kami seperti Facebook, Instagram, atau LinkedIn.

Mana yang Lebih Loyal, Pengguna iOS Atau Android?

Mana yang Lebih Loyal, Pengguna iOS Atau Android?

Mana yang Lebih Loyal, Pengguna iOS Atau Android?

Sebagai dua sistem operasi ponsel terbesar dunia, iOS dan Android selalu menawarkan fitur-fitur terbaik di dalamnya. Mana yang membuat pelanggannya lebih setia?

Pemilik smartphone dan tablet Android ternyata lebih loyal terhadap merek mereka daripada pengguna perangkat iOS Apple, menurut sebuah laporan baru. Studi dari Consumer Intelligence Research Partners (CIRP) menunjukkan bahwa 91% pemilik Android tetap setia terhadap OS mobile tersebut, dibandingkan dengan 86% pengguna IOS.

Data tersebut dikumpulkan sebagai bagian dari survei kuartalan terhadap 500 pengguna yang telah dilakukan oleh CIRP mulai Maret 2013 sampai Desember 2017. Untuk hasil terakhir, CIRP mengukur persentase pelanggan yang bertahan dengan setiap sistem operasi saat mengaktifkan telepon baru selama dua belas bulan, yang berakhir pada bulan Desember 2017. Penelitian tersebut menemukan bahwa selama periode terakhir loyalitas Android berjalan dari 89% menjadi 91%, sementara loyalitas IOS berkisar antara 85% dan 88%.

Persentase ini didasarkan pada perilaku konsumen di Amerika Serikat pada 2017 yang tetap setia dengan satu sistem operasi setelah mereka memutuskan mengganti ponselnya. CIRP menggaris bawahi jika tingkat penggantian perangkat berbeda dengan total orang yang mengganti ponselnya.Mike Levin, partner dan co-founder CIRP, mengatakan loyalitas merek untuk Apple IOS dan Android telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

“iOS dan Android bersaing lebih agresif seiring jumlah pembeli smartphone pertama kali menyusut,” ujar Mike Levin, co-founder dari CIRP.

“Dengan lebih sedikit pengguna sistem operasi smartphone lawas, pemilik telepon dasar, dan pembeli ponsel pertama kali, Android dan iOS sekarang sebagian besar mendapatkan dan kehilangan pengguna ke sistem operasi lain. Mengingat saat ini hanya ada dua sistem operasi yang menguasai pasar, para konsumen pun terlihat untuk memilih salah satu, mempelajarinya, membeli perangkatnya, lalu setia pada pilihannya tersebut,” lanjutnya.

Mana yang Lebih Loyal, Pengguna iOS Atau Android? 3

Ia menambahkan, Apple dan Google harus memikirkan cara untuk dapat terus menjual produk dan layanan keduanya kepada para pelanggan setia mereka. Hal ini pun terlihat dari sikap keduanya yang memang mencoba terus meningkatkan pendapatannya dengan bersumber pada konsumen setianya.

Bagi Apple, pertumbuhan yang ditunjukkan oleh layanan seperti Apple Music, Apple Pay, iCloud, Apple Care, dan App Store mampu membuat mereka menorehkan rekor pendapatan di sektor jasa pada November lalu.

Sedangkan untuk Android, banyaknya ponsel yang mengadaptasi sistem operasi ciptaan Andy Rubin ini membuat para pelanggan setia memiliki keleluasaan dalam mencoba berbagai varian smartphone tanpa menjadi ‘pembelot’ untuk mencoba pengalaman baru.

Menariknya, jika melihat waktu yang lebih lampau, 2013 misalnya, sejatinya pengguna iOS tampak lebih setia dibanding pemakai Android. Fenomena tersebut pun mulai berubah pada pertengahan 2014, dan sejak saat itu Android mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan, loyalitas konsumennya di atas iOS.

Sementara itu, narasumber lainnya Josh Lowitz, mitra dan pendiri CIRP, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Loyalitas pengguna Android sekarang sedikit melebihi pengguna IOS.”

“Seiring waktu, loyalitas Android meningkat secara bertahap, karena mencapai kesamaan dalam ketersediaan aplikasi, musik dan video, dan saat pengalaman pengguna di kedua platform menjadi lebih serupa,” ujarnya.

Pengguna Android juga mendapatkan keuntungan dari berbagai jenis ponsel yang berbeda dari produsen yang berbeda, yang memungkinkan mereka mengubah perangkat keras tanpa melakukan swtiching ke sistem operasi baru, Lowitz menambahkan.

[Free Workshop] Cara Mudah Membuat Single Page Application dengan Vue.js

[Free Workshop] Cara Mudah Membuat Single Page Application dengan Vue.js

[Free Workshop] Cara Mudah Membuat Single Page Application dengan Vue.js

Tentang Event

Akhir-akhir ini nama Vue Js mulai banyak dibicarakan oleh kalangan developer web dan sering dibandingkan dengan Angular Js dan React Js yang sudah populer sebelumnya.

Vue adalah pendatang baru yang menggabungkan bit terbaik dari Angular and React. Hal ini bertujuan untuk menjadikan performance dan paket yang lengkap dan mudah digunakan.

Vue Js seperti di websitenya yang membawa tagline “The Progressive Javascript Framework” merupakan javascript framework yang membantu programmer dalam membuat front-end website yang membutuhkan banyak interaksi di dalamnya yang biasanya berupa Single Page Application.

Kemudahan dalam mempelajari serta fitur-fitur yang ditawarkan Vue Js, menjadikan framework javascript ini menjadi primadona baru bagi para developer.

Penasaran dan ingin tahu lebih detail tentang apa saja kemampuan Vue Js, silahkan ikuti workshop “Cara Mudah Membuat Single Page Application dengan Vue.js”

Waktu & Pelaksanaan Event

Waktu          : Kamis, 5 April 2018 (14.00 – selesai)
Tempat       : Inixindo Jogja (Jalan Kenari No. 69, Mujamuju, Yogyakarta)
Biaya           : Gratis*

*Tempat terbatas

This form does not exist

Poster

[Free Workshop] Cara Mudah Membuat Single Page Application dengan Vue.js 4

Tantangan Live Coding Di Workshop “Kabar Telegram Untuk Si Dia”

Tantangan Live Coding Di Workshop “Kabar Telegram Untuk Si Dia”

Tantangan Live Coding Di Workshop “Kabar Telegram Untuk Si Dia”

Pada hari Kamis tanggal 29 Maret 2018 kemarin, Inixindo Jogja mengadakan workshop yang bertemakan “Pemanfaatan Telegram API Untuk Proses Bisnis Helpdesk.” Acara workshop ini dimulai pada pukul 13.00 WIB di Eduparx, sebuah community space yang berada di dalam kantor Inixindo Jogja.

Antusiasme peserta tampak ketika mereka datang lebih awal dari dimulainya acara. Acara dibuka oleh Marketing Communication dari Inixindo Jogja, Wilda Ayu Mandasari yang juga memberikan informasi tentang community space Eduparx yang dapat digunakan oleh para IT Professional untuk saling sharing ilmu.

Tantangan Live Coding Di Workshop "Kabar Telegram Untuk Si Dia" 5Tantangan Live Coding Di Workshop "Kabar Telegram Untuk Si Dia" 6Tantangan Live Coding Di Workshop "Kabar Telegram Untuk Si Dia" 7

Acara workshop pun dimulai, Bondan Dwi Nugraha selaku fasilitator workshop menjelaskan bagaimana tren automasi berkembang di era ini. Sebuah helpdesk pun tidak bisa lepas dari tren automasi tersebut. Dalam workshop ini, fasilitator memakai Telegram Bot API yang digunakan untuk kepentingan helpdesk proses bisnis. Setelah menjelaskan panjang lebar, akhirnya Bondan mengajak peserta untuk langsung turun tangan membuat sendiri Bot Telegram dan memrogramnya untuk keperluan helpdesk.

Workshop ini dihadiri oleh 14 orang peserta. Di antara mereka ada yang sudah paham bagaimana menggunakan sebuah bot untuk helpdesk dan penasaran dengan pengaplikasian bot di Telegram yang merupakan chat platform dengan 200 juta pengguna di seluruh dunia. Sempat ada kendala di mana koneksi internet dari ISP (internet service provider) yang digunakan Inixindo agak terputus-putus  ketika peserta mengunduh aplikasi Telegram secara bersamaan. Akan tetapi, hal ni tidak berlangsung lama dan akhirnya peserta dapat mengikuti workshop dengan nyaman.

Warung Pintar: Tradisional Bertemu Digital

Warung Pintar: Tradisional Bertemu Digital

Warung Pintar: Tradisional Bertemu Digital

Teknologi membuat segalanya menjadi “pintar”, dari ponsel pintar, televisi pintar, jam pinar, hingga sekarang ada yang namanya warung pintar!

Mungkin beberapa dari Anda telah melihatnya, sebuah kios atau warung di pinggir jalan dengan bentuk dan warna yang menarik perhatian, dengan tulisan “Warung Pintar” yang tertera. Apakah warung pintar itu?

“Kenyataan bahwa teknologi seharusnya dapat diakses oleh siapa saja, maka Warung menjadi wadah yang tepat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengambil peran dalam ekonomi digital,” ujar CEO Warung Pintar, Agung Bezharie dalam keterangan pers yang dilansir dalam KompasTekno.

Ya, bisa dikatakan warung pintar adalah sebuah revolusi warung yang lebih modern, dengan teknologi yang mempermudah bisnis, sekaligus inovasi ekonomi inklusif untuk masyarakat kecil. Sesuai namanya, Warung Pintar menggunakan pendekatan berbeda untuk melayani segmen masyarakat awam teknologi.

Tidak hanya menyediakan platform digital, Warung Pintar juga membangun platform fisik dan memberikan solusi end-to-end dari pencarian lahan, pendanaan, promosi, hingga pemasaran. Sehingga tak hanya dilengkapi dengan LCD, CCTV, dan charger smartphone, Warung Pintar memudahkan akses pemilik warung menemukan barang kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah.

Memadukan kios kecil alias tradisional dan pengelolaan yang berbasis teknologi dengan mengedepankan tiga pilar yaitu Internet of Things (IoT), big data analytics dan blockchain. Masing-masing memiliki tujuan sendiri seperti IoT yang digunakan untuk meningkatkan akurasi pemasukan data ritel. Sementara big data analytics bertujuan untuk memahami perilaku para pelanggan, serta blockchain yang digunakan untuk menciptakan transparansi dan kepercayaan kepada pemilik warung.

Selain fasilitas lengkap yang tersedia, warung ini juga didukung dengan teknologi aplikasi keuangan canggih, yaitu MokaPOS. Aplikasi kasir ini diandalkan untuk mencatat transaksi dan keuangan di warung, sehingga transaksi daat terdata dengan rapi sehingga pemasukan dan pengeluaran warungnya secara pasti.

Fasilitas menarik dan penggunaan teknologi canggih seperti MokaPOS tentu tak hanya membawa memudahkan tetapi juga membantu pemilik warung kecil untuk dapat meningkatkan penjualan.