Cara Mudah Membuat Progressive Web Application

Cara Mudah Membuat Progressive Web Application

Cara Mudah Membuat Progressive Web Application

Beberapa tahun yang lalu kita mengenal istilah responsive website yang menjadi sebuah standar yang harus dicapai oleh para web developer di kala itu. Waktu berlalu dan istilah responsive website sudah tidak menjadi hal kekinian lagi. Website kini telah pelan-pelan bertransformasi menjadi sebuah web app dengan fitur segudang. Di dunia web app sendiri telah dikenal standar baru yang disebut Progressive Web Application (PWA) yang diperkenalkan oleh Google. Progressive Web Application merupakan sebuah web application yang memberikan pengalaman seperti membuka native application kepada para penggunanya di smartphone masing-masing.

PWA menggunakan service worker yang dapat menyimpan cache suatu web app di dalam perangkat sehingga walaupun koneksi internet perangkat tersebut terputus, web application yang telah disimpan dapat dibuka. PWA juga dapat mengakses push notification yang ada di dalam perangkat. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh para developer untuk menyampaikan informasi jika ada update terbaru kepada para penggunanya secara real time.

Jika kalian para web developer berpikir bahwa mengembangkan PWA akan sesulit mengembangkan aplikasi native di Android atau IOS, kalian wajib ikut workshop “Cara Mudah Membuat Progressive Web Application” yang akan diadakan di EduparX Inixindo Jogja. Dan jangan khawatir workshop ini gratis untuk siapapun.

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

Kamis, 29 November 2018
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Eduparx – Inixindo Jogja
Jalan Kenari No 69 Yogyakarta
View Maps

November Special

November Special

[masterslider id="9"]

Pelatihan & Sertifikasi

Government Chief Information Officer (GCIO)

LSP LPK INIXINDO dibawah lisensi resmi dari Badan Nasional Sertfikasi Profesi (BNSP) memberikan solusi pemenuhan kompetensi melalui Pelatihan dan Sertifikasi Government Chief Information Officer.
Materi pelatihan mencakup seluruh topik tata kelola TIK yang berbasis best practice sehingga
penerapan e-Government di pemerintah daerah bisa berhasil secara efektif dan terukur.

  • Pengenalan dan Konsep Tata Kelola TIK
  • Implementasi Tata Kelola TIK untuk E-Government
  • Pengembangan Rencana Strategis TIK (IT Master Plan)
  • Pengembangan Enterprise Architecture
  • Pengelolaan Proyek TIK (IT Project Management)
  • Pengelolaan Layanan TIK (IT Service Management)
  • Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management System)
  • Pengelolaan Data Center
  • Business Continuity dan Disaster Recovery
  • Pengelolaan IT Audit dan IT Compliance
  • Study Kasus Tata Kelola TIK untuk E-Government
November Special 1
November Special 2

Pelatihan

Management IT Risk Smart City

Pelatihan ini memberikan kompetensi yang dibutuhkan bagi Kepala Dinas/Kepala Bidang/Kepala Seksi di institusi Pemerintah Daerah untuk mampu mengelola resiko mulai dari menemukan identifikasi, analisis sampai bagaimana menentukan respon terhadap resiko yang ada. TUjuannya adalah perserta :

  • Mampu mengidentifikasi resiko TI pada penerapan Smart City
  • Mampu menganalisa resiko hingga level
  • Mampu menentukan “deal” resiko
  • Mampu membuat respon (rencana tindakan) terhadap resiko TI

Sertifikasi

Pengelolaan Layanan Teknologi Informasi

Pelatihan dan Ujian Sertifikasi ini memberikan kepada para peserta berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan sehingga menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengelola layanan Teknologi Informasi atau CIO (Chief Information Officer) di organisasinya. Berbagai hal yang akan mampu dilakukan oleh peserta antara lain adalah mengelola layanan TI, menyelaraskan layanan TI dengan kebutuhan organisasi, menyusun strategi layanan TI, mengelola insiden, masalah, serta resolusi masalah TI, dan memantau tingkat layanan TI. Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari cara :

  • Memberikan Pelayanan TI Sesuai Dengan Bisnis Yang Dijalankan
  • Menyediakan Layanan Berdasarkan Tingkat-Tingkat Tertentu
  • Memberikan Pelayanan Produk-Produk Teknologi Informasi Sesuai Kebutuhan Bisnis
  • Menetapkan Resolusi Dan Masalah Terhadap Seluruh Aktivitas Seluruh Siklus Hidup TI
  • Mengelola Insiden Yang Terjadi
  • Memantau Pelayanan Prosedur Tingkat Layanan
November Special 3

Dapatkan Silabus & Penawaran

Community Day : Meningkatkan Integritas, Kapabilitas dan Kredibilitas IT Support

Community Day : Meningkatkan Integritas, Kapabilitas dan Kredibilitas IT Support

Community Day : Meningkatkan Integritas, Kapabilitas dan Kredibilitas IT Support

Apakah Anda seorang IT Support? Atau pernah menjadi seorang IT Support? Ataukah Anda memiliki karyawan IT Support yang tidak cakap?

Jika iya, maka biasanya ada dilema yang mungkin pernah dialami, seperti :

  1. Tugas kerja yang tidak definitif/tidak terpola. Muncul istilah PALUGADA, Copang, Master IT, Dewa IT, “Kamu kan IT!”, dan sebagainya.
  2. Load kerja yang tinggi.
  3. Permasalahan yang terus muncul yang mungkin membuat Anda stress dan capek (biasanya karena masalahnya itu-itu saja).
  4. Dipandang sebelah mata oleh pengelola keuangan, karena seringnya/besarnya biaya yang dikeluarkan untuk keperluan IT.
  5. Sering menjadi kambing hitam atas sebuah masalah yang sebenarnya permasalahannya dimulai oleh User/Client atau faktor eksternal.
  6. dan lain sebagainya.

Namun begitu, tidak semua IT Support mengalami hal di atas terus menerus. Ada masa di mana mereka menemukan titik suksesnya dengan meningkatnya integritas, kapabilitas dan kredibilitas nya di mata perusahaan.

Bagaimana caranya? ikuti Community Day Inixindo Jogja kali ini

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

Kamis, 8 November 2018
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Eduparx – Inixindo Jogja
Jalan Kenari No 69 Yogyakarta
View Maps

Smart Farming : Industri Agrikultur di Masa Depan

Smart Farming : Industri Agrikultur di Masa Depan

Agrikultur mungkin merupakan sektor industri tertua yang pernah diciptakan oleh manusia. Kita tentu berpikiran industri ini adalah industri yang paling sederhana. Tinggal tanam, melamun di gubuk tengah sawah dan mengusir hama sembari mengupil, lalu kemudian panen. Tak ada masalah selain faktor cuaca dan hama.

Jika Anda berpikiran seperti itu, Anda tidak salah tapi juga tidak sepenuhnya benar.  FAO memprediksi bahwa pada tahun 2050 jumlah penduduk dunia akan menjadi 9,6 Milyar. Itu berarti produksi pertanian harus meningkat sebesar 70% pada tahun tersebut demi mencukupi kebutuhan penduduk dengan jumlah yang telah disebutkan tadi. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa ada yang namanya masalah ‘klasik’ pangan yaitu jumlah penduduk meningkat tapi jumlah lahan pertanian semakin menyempit.

Belakangan kita sering mendengar istilah urban farming dimana kita dapat memanfaatkan area perkotaan untuk dijadikan lahan pertanian. Walaupun cukup membantu, hasil pertanian urban farming saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di masa mendatang karena pada dasarnya solusi yang ditawarkan urban farming secara konsep sama dengan menambah lahan. Lalu bagaimana meningkatkan hasil pertanian tanpa menambah lahan?

Meminjam istilah ‘smart’ dalam smart city, smart farming yang pada awalnya disebut ‘precision agriculture’ digadang-gadang akan menjadi konsep wajib pertanian di masa depan karena keterbatasan lahan. Smart farming memanfaatkan teknologi seperti big data, machine learning, dan Internet of Things (IoT) demi meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi dalam industri agrikultur. Hal seperti ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh tech startup di tanah air yang kebanyakan hanya menjadi penyalur barang dan jasa dengan ‘menggelar lapak’ di dunia digital.

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan teknologi informasi pada smart farming. Kami berharap contoh penerapan teknologi pada smart farming ini dapat dijadikan referensi oleh para penggiat tech startup di tanah air.

 

Prediksi Hasil Panen

Menggunakan model matematika untuk menganalisa data hasil panen sebelumnya, cuaca, kandungan kimiawi, kondisi daun, dan biomassa, seorang petani dapat memprediksi hasil pertanian. Peran machine learning dapat dilibatkan di sini dalam pencarian insight maupun pengambilan keputusan. Sedangkan sensor IoT yang diletakan di lahan pertanian akan memudahkan kita dalam mengumpulkan data dan juga akan meningkatkan akurasi data.

Dengan prediksi semacam ini para petani akan tahu apa yang akan ditanam, di mana, dan kapan untuk mencapai hasil panen yang maksimal. Menurut International Journal of  Computers and Mathematical Science prediksi hasil pertanian seperti ini dapat meningkatkan produksi pertanian di daerah yang laju pertumbuhan penduduknya tinggi seperti India.

 

Manajemen Resiko

Tak ada bidang lain yang begitu diuntungkan dengan hadirnya jaringan perangkat yang terhubung dan algoritma selain manajemen resiko. Dan sekarang giliran para petanilah yang diuntungkan dari manajemen resiko ini karena sekarang petani dapat menggunakan big data untuk mengetahui seberapa besar resiko gagal panen di musim ini.

Contoh kasus nyata terjadi di Kolombia pada tahun 2014 lalu. Sebagian besar petani di sana mengikuti saran dari International Center for Tropical Agriculture yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian setempat untuk menunda waktu tanam. Hasilnya para petani dapat mencegah kerugian senilai 3 Juta Dolar untuk bibit dan pupuk karena terjadi perubahan iklim.

 

Keamanan Pangan dan Pencegahan Hama

Kemajuan teknologi pada saat ini memungkinkan petani untuk mendeteksi hama dan beberapa kontaminasi eksternal. Pengumpulan data seperti kelembaban udara, temperatur, dan kadar keasaman tanah dapat membantu petani terutama petani organik dalam memonitor lahan pertaniannya. Jika ingin termonitor lagi, petani bisa menempatkan wireless CCTV dengan solar panel di beberapa titik di lahannya. Akan tetapi solusi ini mungkin agak sedikit ekstrim untuk petani Indonesia karena selain ukuran lahan yang tidak seberapa luas, harga perangkat CCTV model ini juga terlalu mahal untuk petani di Indonesia.

 

Manajemen Operasional

Penerapan teknologi informasi manajemen operasi pada pertanian mungkin akan banyak berkutat di peralatan pertanian seperti traktor. Produsen mesin pertanian di Amerika Serikat, John Deere telah berhasil menambah fitur IoT di beberapa mesin pertaniannya. Dari data-data yang dikumpulkan oleh sensor-sensor di semua mesin yang dijual atau disewakan oleh John Deere, kita dapat menentukan berapa liter bahan bakar yang diperlukan untuk membajak setiap meter persegi lahannya. Kita juga dapat mengetahui kapan dan bagaimana membajak lahan pertanian agar lebih efisien dan memang mereka telah berhasil mengotomatisasi beberapa traktor yang mereka produksi. Belum diketahui seberapa banyak data yang mereka kumpulkan dari mesin-mesin pertaniannya. Mereka hanya mengatakan bahwa data yang dikumpulkan cukup besar tapi tak sebesar Wallmart ataupun Amazon dan mereka menggunakan bahasa pemrograman R untuk mengolah data-data tersebut. Mereka juga membuat banyak aplikasi canggih yang dapat dipakai oleh pelanggannya untuk memantau dan menjalankan operasional pertanian dari layar smartphone.

***

 

Itulah tadi beberapa contoh penerapan teknologi di industri agrikultur yang disebut precision agriculture atau dalam bahasa kekinian sering disebut smart farming. Mungkin pendapat Anda di awal artikel memang benar, di masa depan bertani itu mudah semudah bermain Farmville di layar smartphone.

Workshop : “Performance Monitoring & Tuning with SQL Server”

Workshop : “Performance Monitoring & Tuning with SQL Server”

Workshop : “Performance Monitoring & Tuning with SQL Server”

Seorang Database Administrator (DBA) menghabiskan banyak waktunya untuk memonitor segala aktivitas di dalam database. Selain itu, DBA juga harus mendiagnosa permasalahan serta mengidentifikasi perubahan utilitas sumber daya yang dibutuhkan oleh server. SQL Server sebenarnya sudah menyediakan tools dan fungsi yang dapat digunakan untuk memonitor aktivitas terkini serta dapat juga merekam detail dari aktivitas sebelumnya.

Akan tetapi, meskipun memonitor matriks performa server merupakan cara yang dapat dibilang tepat untuk menilai performa database secara umum, ada beberapa kebutuhan yang menuntut seorang DBA untuk melakukan analisis yang lebih detail seperti aktivitas yang terjadi di setiap instance di dalam SQL server. Analisis seperti ini dibutuhkan untuk dapat melakukan troubleshoot dan menemukan cara-cara yang efektif dalam meningkatkan performa database.

Di dalam workshop kali ini, akan digambarkan bagaimana menggunakan SQL Server Profiler untuk mendapatkan informasi tentang kondisi server dan menggunakan informasi tersebut sebagai acuan dalam melakukan troubleshooting dan optimalisasi beban kerja SQL Server.

Workshop ini akan membahas:

  1. Pertimbangan untuk melakukan monitoring SQL Server
  2. Menggunakan Performance monitor
  3. Melakukan trace terhadap aktivitas database
  4. Menggunakan hasil trace untuk melakukan troubleshoot dan optimalisasi performa database

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

25 Oktober 2018
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Inixindo Jogja
Jalan Kenari No.69 Mujamuju, Umbulharjo,
Yogyakarta 55165

KELAS TATA KELOLA IT DAN AI

Executive Class kembali dengan IT Governance + AI Strategies and Policies! Klik Disini untuk dapatkan Promonya!

00Days
:
00Hours
:
00Mins
:
00Secs