Apa Itu Chief Information Officer atau CIO? Apa Saja Tugasnya?

Apa Itu Chief Information Officer atau CIO? Apa Saja Tugasnya?

Semakin berkembangnya teknologi, peran CIO semakin dibutuhkan terlebih pada organisasi yang sedang bertransformasi digital.

CIO atau Chief Information Officer merupakan salah satu jabatan eksekutif dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab pada manajemen, implementasi proyek, dan penggunaan teknologi informasi pada sebuah organisasi.

Mungkin dulu CIO bukanlah jabatan yang populer dan kurang dikenal, namun seiring perkembangan teknologi, kebutuhan CIO kian meningkat karena organisasi sudah mulai menggunakan teknologi informasi.

Apa itu Chief Information Officer atau CIO?

Chief Information Officer adalah seseorang yang bertugas untuk memaksimalkan penggunaan teknologi informasi, merencanakan sistem manajemen informasi organisasi, membangun visi IT organisasi, dan mengawasi perkembangan standar perusahaan dalam rangka menyelaraskan teknologi informasi terhadap bisnis.

Selain itu, CIO juga bertugas mengawasi rencana investasi IT pada suatu organisasi dan memimpin pengembangan tata kelola IT pada sebuah organisasi.

Pentingnya CIO untuk sebuah organisasi

CIO penting dan sangat dibutuhkan pada organisasi karena tidak semua karyawan perusahaan mampu mengikuti perkembangan teknologi di lingkungan kerja.

Dengan kata lain, semakin cepat perkembangan teknologi dalam suatu organisasi maka karyawan juga perlu lebih cepat dalam menyesuaikan diri.

Organisasi membutuhkan CIO yang mampu memberikan informasi teknologi dalam perusahaan secara terstruktur. Tujuan CIO sendiri adalah memastikan organisasi berinvestasi pada teknologi yang terbaik. 

Jika tidak ada CIO dalam sebuah organisasi, maka bisa saja organisasi tersebut tertinggal tren teknologi, dimana hal ini bisa berkaitan langsung dengan proses bisnis yang ada.

Bagaimana CIO bekerja?

Seorang CIO bekerja dengan mengimplementasikan kerangka kerja atau framework tata kelola IT dalam sebuah organisasi. Salah satu framework yang banyak diimplementasikan oleh seorang CIO adalah COBIT 2019.

COBIT sendiri merupakan pedoman manajemen yang dikeluarkan oleh ISACA (Information System Audit and Control Association) dan ITGI (Information Technology Governance Institute). 

COBIT memberikan langkah umum serta praktik terbaik yang bisa digunakan untuk pemanfaatan teknologi informasi yang sesuai dengan tujuan organisasi.

Dalam konteks penerapan COBIT 2019, seorang CIO punya peran yang penting, yakni mengintegrasikan prinsip dan praktik COBIT 2019 ke dalam lingkungan IT organisasi.

CIO memiliki sejumlah peran untuk implementasi COBIT 2019 di dalam sebuah perusahaan. Peran CIO tersebut melibatkan beberapa aspek kunci, diantaranya:

Aspek pemahaman dan penyadaran

CIO harus memahami konsep, prinsip, dan praktik COBIT 2019 secara mendalam. Selain itu, CIO juga harus menyadarkan film IT dan anggota manajemen lainnya tentang pentingnya implementasi COBIT 2019 dan manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapannya. 

Aspek penerapan praktik COBIT

CIO juga bertanggungjawab untuk memastikan bahwa praktik COBIT yang relevan telah diterapkan di seluruh organisasi.

Hal ini melibatkan identifikasi dan penilaian risiko, pengembangan kebijakan dan prosedur, serta pengawasan implementasi dan pemantauan.

Aspek pengukuran kinerja IT

Seorang CIO menggunakan COBIT 2019 sebagai alat untuk pengukuran kinerja IT sebuah perusahaan.

CIO bisa menggunakan indikator kinerja kunci atau KPI yang ditetapkan dalam kerangka kerja untuk memantau pencapaian tujuan, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan pengambilan tindakan korektif apabila diperlukan.

Aspek kepatuhan dan Audit

CIO akan bekerja sama dengan fungsi kepatuhan dan audit internal dalam memastikan organisasi mematuhi persyaratan regulasi dan standar yang berlaku.

COBIT 2019 merupakan kerangka kerja yang tepat untuk pengendalian internal dan kepatuhan, dan CIO akan bertanggung jawab untuk memastikan implementasinya.

Aspek inovasi dan transformasi digital

COBIT 2019 digunakan oleh CIO sebagai panduan untuk mencapai inovasi dan transformasi digital.

CIO akan mengidentifikasi area di mana teknologi baru dapat memberikan keunggulan kompetitif dan menerapkan langkah-langkah untuk mengadopsinya secara efektif.

Tools AI NLP

Natural Language Processing (NLP) digunakan dalam beberapa tools AI untuk memungkinkan programmer berinteraksi dengan kode menggunakan bahasa alami.

Contohnya adalah CodeGuru dari AWS, GitHub Copilot, dan GitSense. Dengan memberikan deskripsi atau pertanyaan dalam bahasa Inggris, tools ini berusaha menghasilkan kode yang sesuai, mengurangi kebutuhan akan penulisan manual.

Tools AI Deteksi Bug

Tools AI seperti DeepCode, CodeGuru, dan CodeAI menggunakan teknik AI untuk menganalisis kode dan mendeteksi potensi bug atau masalah kualitas lainnya.

Dengan memberikan saran perbaikan, tools ini membantu programmer untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum kode dijalankan.

5 Tools AI yang Digunakan untuk Coding

5 Tools AI yang Digunakan untuk Coding

Artificial Intelligence atau AI banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak teknologi yang menggunakan teknologi AI untuk berbagai keperluan. Namun ternyata, teknologi AI juga digunakan dalam dunia pemrograman modern.

Dalam dunia pemrograman atau coding, ternyata ada teknologi AI yang bisa digunakan, bahkan dalam proses pengembangan perangkat lunak. 

Tools AI untuk coding ini menggunakan kemampuan machine learning untuk menganalisis dan membantu programmer dalam membuat aplikasi. 

Tentunya tools AI ini akan sangat membantu, sebab bisa meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan kualitas kode yang ditulis. 

Lalu, apa saja tools AI yang bisa membantu programmer dalam proses coding? Berikut ulasannya:

Tools AI CodeLinters

Tools AI seperti Prettier dan ESLint menggunakan AI untuk melakukan analisis kode dan memberikan saran perbaikan terkait gaya penulisan, kualitas kode, dan masalah potensial lainnya.

Mereka membantu menghasilkan kode yang lebih konsisten, mudah dibaca, dan sesuai dengan standar industri.

Tools AI Code Autocomplete

Salah satu tools AI yang paling umum digunakan dalam coding adalah Code Autocomplete. Tools seperti Tabnine, Kite, dan Codota menggunakan teknik machine learning untuk memberikan saran otomatis saat menulis kode.

Dengan menganalisis konteks kode yang ada, tools AI ini dapat menawarkan penyelesaian kode yang relevan dan mempercepat proses penulisan kode.

Tools AI Code Generator

Tools AI seperti DeepCode, Kite, dan Codota mampu menghasilkan kode secara otomatis berdasarkan deskripsi atau pseudocode yang diberikan.

Dengan memahami konteks dan sintaks, tools ini dapat menyediakan kerangka kerja kode yang dapat disesuaikan, mempercepat proses pengembangan dan mengurangi waktu penulisan kode.

Tools AI NLP

Natural Language Processing (NLP) digunakan dalam beberapa tools AI untuk memungkinkan programmer berinteraksi dengan kode menggunakan bahasa alami.

Contohnya adalah CodeGuru dari AWS, GitHub Copilot, dan GitSense. Dengan memberikan deskripsi atau pertanyaan dalam bahasa Inggris, tools ini berusaha menghasilkan kode yang sesuai, mengurangi kebutuhan akan penulisan manual.

Tools AI Deteksi Bug

Tools AI seperti DeepCode, CodeGuru, dan CodeAI menggunakan teknik AI untuk menganalisis kode dan mendeteksi potensi bug atau masalah kualitas lainnya.

Dengan memberikan saran perbaikan, tools ini membantu programmer untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum kode dijalankan.

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI

Artificial Intelligence atau AI sedang ramai diperbincangkan. Pasalnya, kini ada aplikasi berbasis Artificial Intelligence yang bisa membantu pekerjaan manusia.

Semenjak Artificial Intelligence ramai diperbincangkan, nama ChatGPT ikut naik. Aplikasi berbasis web yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence ini sudah digunakan oleh banyak orang dengan berbagai tujuan. 

ChatGPT adalah Chatbot dari OpenAI yang mengimplementasikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Chatbot tersebut dilatih untuk dapat berinteraksi dan memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan pengguna melalui teks.

Karena ChatGPT bisa menjawab pertanyaan apapun, maka banyak yang menggunakan Artificial Intelligence ini untuk mempermudah pekerjaannya.

Artificial Intelligence sendiri diprediksi akan terus berkembang. Bahkan menurut Statista, pasar dan pendapatan AI global diperkirakan akan mencapai $733 miliar pada tahun 2030. 

ChatGPT baru salah satu implementasi AI yang sukses dan digunakan oleh banyak orang. Tapi tahukah kamu? ternyata ada tools AI lainnya yang bisa kamu gunakan selain ChatGPT. Berikut beberapa tools AI yang bisa kamu gunakan selain ChatGPT:

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI 1

Bing AI

Bing merupakan tools AI besutan Microsoft yang diluncurkan pertama kali pada Februari 2023. 

Bisa dibilang, Bing merupakan salah satu pesaing ChatGPT karena format chatbot yang mirip. 

Tujuan dari dibuatnya Bing AI sendiri adalah untuk menjawab pertanyaan dengan lebih akurat dan presisi.

Bing AI bisa berjalan dalam 3 mode yakni mode creative, balanced, dan mode precise. 

Dengan hadirnya 3 mode di Bing AI, maka gaya obrolan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan penggunanya.

Bing AI menggunakan base GPT versi 3.5 yang lebih bertenaga dari versi sebelumnya, GPT 3 yang digunakan oleh chatGPT. 

Selain itu, Bing AI bisa digunakan secara gratis dan hanya memerlukan akun microsoft saja.

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI 2

You.com

Tools AI lainnya adalah You.com, dimana tools ini sebenarnya adalah mesin pencarian. 

You.com menggunakan Ai untuk mengumpulkan hasil pencarian online melalui sistem kategori. Mesin pencarian ini juga lebih aman karena tidak memiliki sistem tracking dan serangan iklan seperti Google

You.com bisa menjadi salah satu tools AI yang kamu gunakan untuk membuat konten, membuat gambar, bahkan hingga coding sekalipun.

Tools AI ini memiliki banyak fitur seperti YouChat, YouWrite, You Imagine, YouCode, dan YouSocial.

Sama seperti Bing AI, You.com juga didukung oleh GPT versi 3.5 Open AI.

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI 3

ChatSonic

Tools AI selanjutnya adalah ChatSonic, dimana tools ini berbentuk chatbot yang mirip dengan ChatGPT. ChatSonic menggunakan kemampuan GPT 4 yang lebih canggih, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih faktual. 

Selain itu, ChatSonic bisa menjawab pertanyaan menggunakan perintah suara, seperti yang ada pada Google Assistant.

Meski tidak sepenuhnya gratis, ChatSonic menawarkan uji coba hingga 10.000 kata secara gratis.

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI 4

Notion AI

Notion AI merupakan tools AI yang bisa membantu menulis catatan dengan bahasa yang mudah dimengerti. 

Notion AI dirancang sebagai thought partner yang membantu serangkaian tugas sederhana dan sistematis.

Tools AI ini bisa digunakan secara gratis dengan batas maksimal 20 respon dari AI.

Untuk menggunakan Notion Ai sepenuhnya, perlu berlangganan layanan Notion Plus atau Notion Personal Pro.

5 Tools AI yang Mirip dengan ChatGPT, dari Bing AI hingga Notion AI 5

Perplexity

Satu lagi tools AI yang mirip dengan ChatGPT adalah Perplexity AI. Tools ini dirancang khusus untuk memberikan informasi ringkas dan menggunakan OpenAI GPT 3.5.

Perplexity memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan dengan menambahkan kutipan referensi dari mana jawaban itu berasal.

Perplexity AI ini bisa digunakan untuk membuat tulisan, jurnal, maupun artikel.

5 Tools Artificial Intelligence untuk Menulis

5 Tools Artificial Intelligence untuk Menulis

Artificial Intelligence atau AI kini berkembang sangat pesat. Kini Artificial Intelligence bisa digunakan di berbagai aktivitas manusia.

Perkembangan Artificial Intelligence tentunya dapat menghadirkan kemudahan dalam setiap pekerjaan manusia. Artificial Intelligence terlibat dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan kita, salah satunya dalam dunia menulis. 

Ada berbagai tools Artificial Intelligence yang bisa membantu pekerjaan menulis sehingga lebih cepat dan mudah. Tools Artificial Intelligence ini bisa digunakan untuk menulis novel bahkan hingga menulis karya ilmiah sekalipun.

Lalu, tools Artificial Intelligence apa saja yang bisa menunjang produktivitas menulis? Berikut ulasannya:

5 Tools Artificial Intelligence untuk Menulis 6

1. Grammarly

Grammarly merupakan salah satu tools Artificial Intelligence yang bisa membantumu dalam menulis. Tools Artificial Intelligence ini sangat populer dan cukup banyak digunakan. 

Grammarly digunakan untuk memeriksa tata bahasa, ejaan, hingga gaya penulisan. Grammarly memanfaatkan algoritma Artificial Intelligence, sehingga dapat mendeteksi kesalahan dalam menulis. 

Tools Artificial Intelligence ini bisa mendeteksi kesalahan gramatikal, memberikan saran perbaikan, dan meningkatkan kualitas tulisan.

2. Hemingway Editor

Tools Artificial Intelligence selanjutnya adalah Hemingway Editor. Hemingway Editor adalah tools Artificial Intelligence yang membantu penulis dalam memperbaiki kejelasan dan kualitas tulisan mereka. 

Tools ini menyoroti kalimat yang rumit, penggunaan kata-kata yang berlebihan, dan memberikan saran untuk memperbaiki struktur kalimat agar lebih mudah dipahami.

3. Evernote

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan aplikasi Evernote. Ternyata aplikasi Evernote sudah dilengkapi dengan Artificial Intelligence.

Aplikasi ini memungkinkan penulis untuk menyimpan, mengorganisasi, dan mencari catatan mereka dengan mudah. 

Fitur pencarian AI-nya membantu menemukan catatan berdasarkan kata kunci dan menghemat waktu dalam mencari informasi.

4. CoSchedule Headline Analyzer

Tools Artificial Intelligence ini dapat membantu penulis dalam membuat judul yang menarik dan efektif. 

CoSchedule Headline Analyzer menggunakan Artificial Intelligence untuk menganalisis judul tulisan dan memberikan skor berdasarkan faktor-faktor seperti kekuatan emosional, panjang kata, dan keterbacaan. 

Hal ini membantu penulis dalam menciptakan judul yang menarik perhatian pembaca.

5. Atomic Reach

Atomic Reach adalah tools Artificial Intelligence yang bisa membantu penulis dalam mengoptimalkan konten SEO. 

Tools ini akan memberikan saran untuk meningkatkan gaya penulisan, panjang paragraf dan penggunaan kata kunci yang relevan. 

Dengan demikian, penulis dapat meningkatkan visibilitas dan dampak tulisan mereka.

Peran COBIT 2019 untuk Tranformasi Digital

Peran COBIT 2019 untuk Tranformasi Digital

COBIT 2019 menjadi salah satu framework yang sangat populer dalam tata kelola IT, lalu bagaimana COBIT 2019 mendukung transformasi digital?

Di era yang serba digital seperti sekarang ini, organisasi sudah sangat bergantung pada teknologi informasi. Untuk mengelola teknologi informasi dalam sebuah organisasi, diperlukan sebuah framework yang sudah teruji dan banyak digunakan oleh organisasi-organisasi di seluruh dunia. 

Salah satu framework yang bisa digunakan untuk tata kelola IT adalah COBIT 2019.

COBIT 2019

COBIT 2019 atau Control Objectives for Information and Related Technologies 2019 adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA) untuk mengelola dan mengendalikan IT dalam organisasi.

COBIT 2019 menyediakan panduan dan praktik terbaik dalam mengelola risiko IT, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan meningkatkan nilai bisnis melalui pemanfaatan teknologi. 

Sedangkan untuk mengimplementasikan COBIT 2019, diperlukan seorang CIO atau Chief Information Officer.

CIO sendiri adalah eksekutif tingkat senior dalam sebuah organisasi, yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan dan strategi teknologi informasi atau IT.

CIO dan COBIT 2019 saling terkait dan memiliki hubungan erat dalam konteks hubungan IT.

Peran COBIT 2019 untuk Tranformasi Digital 7

COBIT 2019 untuk transformasi digital

COBIT 2019 berperan penting dalam mendukung transformasi digital sebuah organisasi. 

Transformasi digital melibatkan penggunaan teknologi informasi yang luas untuk mengubah cara kerja, model bisnis, dan pengalaman pelanggan. 

Berikut adalah bagaimana COBIT 2019 dapat digunakan untuk transformasi digital:

Mendefinisikan strategi digital

COBIT 2019 membantu perusahaan dalam merancang strategi digital yang sesuai dengan tujuan bisnis. 

Dalam konteks transformasi digital, COBIT membantu dalam menetapkan arah dan prioritas penggunaan teknologi informasi yang mendukung inisiatif transformasi. 

COBIT memberikan panduan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan nilai bisnis dan mencapai keunggulan kompetitif.

Pengelolaan Inovasi Teknologi

COBIT 2019 memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi dan mengintegrasikan inovasi teknologi dalam transformasi digital. 

COBIT memberikan kerangka kerja yang membantu mengelola proses inovasi, pengujian teknologi baru, dan implementasi perubahan dalam infrastruktur dan sistem TI. 

Ini memastikan bahwa inovasi teknologi didukung oleh tata kelola yang tepat dan mengurangi risiko dalam mengadopsi teknologi baru.

Peningkatan Pengalaman Pelanggan

COBIT 2019 dapat digunakan untuk memastikan bahwa transformasi digital berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan. 

COBIT memberikan panduan tentang bagaimana teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dan layanan kepada pelanggan. 

COBIT membantu dalam merancang dan mengelola sistem TI yang mendukung pengalaman pelanggan yang lebih baik, termasuk melalui penggunaan teknologi seperti analitik data, kecerdasan buatan, dan antarmuka pengguna yang intuitif.

Manajemen Risiko dalam Transformasi Digital

Transformasi digital membawa risiko baru, seperti risiko keamanan siber, risiko kegagalan implementasi, dan risiko perubahan organisasi. 

COBIT 2019 membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko ini melalui penggunaan kontrol internal yang tepat dan pemantauan yang terus-menerus. 

COBIT juga memastikan bahwa kepatuhan terhadap kebijakan, regulasi, dan standar keamanan yang relevan tetap terjaga dalam konteks transformasi digital.

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja

COBIT 2019 menyediakan kerangka kerja pengukuran kinerja yang komprehensif dalam konteks transformasi digital. 

COBIT membantu perusahaan dalam mengukur efektivitas inisiatif transformasi, mencapai keberhasilan dan manfaat yang diharapkan, serta mengidentifikasi area perbaikan yang mungkin diperlukan. 

Pengukuran kinerja yang tepat membantu perusahaan dalam memantau kemajuan, mengukur nilai bisnis, dan membuat keputusan yang informasinya didasarkan pada data yang akurat.

Peran COBIT 2019 untuk Tranformasi Digital 8
Apa Peran CIO dalam Implementasi COBIT 2019?

Apa Peran CIO dalam Implementasi COBIT 2019?

Chief Information Officer atau CIO berperan penting dalam implementasi COBIT 2019, apa saja peran-perannya?

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, tata kelola IT menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi.

Salah satu kerangka kerja yang banyak digunakan untuk tata kelola IT adalah Control Objectives for Information and Related Technologies 2019 atau COBIT 2019. 

Dalam implementasi COBIT 2019, seorang Chief Information Officer atau CIO memainkan peran sentral. CIO berperan dalam mengoptimalkan manajemen IT untuk kesuksesan organisasi.

Apa Peran CIO dalam Implementasi COBIT 2019? 9

Chief Information Officer (CIO)

Chief Information Officer adalah posisi eksekutif tingkat senior yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan strategi TI dalam suatu organisasi. 

Perannya meliputi mengawasi infrastruktur TI, pengelolaan proyek, keamanan informasi, serta inovasi dan transformasi digital. 

Dalam konteks penerapan COBIT 2019, CIO memiliki tanggung jawab penting dalam mengintegrasikan prinsip dan praktik COBIT ke dalam lingkungan TI organisasi.

COBIT 2019 adalah kerangka kerja global yang diakui secara luas untuk mengelola dan mengendalikan TI. 

Ini membantu organisasi mencapai tujuan bisnis mereka dengan mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola proses TI yang kritis. 

COBIT 2019 juga menyediakan panduan tentang praktik terbaik yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan manajemen TI.

Peran CIO dalam implementasi COBIT 2019 melibatkan beberapa aspek kunci, diantaranya:

Pemahaman dan Penyadaran 

CIO perlu memahami konsep, prinsip, dan praktik COBIT 2019 secara mendalam. Mereka juga harus menyadarkan tim TI dan anggota manajemen lainnya tentang pentingnya COBIT dan manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya.

Penerapan Praktik COBIT

CIO bertanggung jawab untuk memastikan bahwa praktik COBIT yang relevan diterapkan di seluruh organisasi. Ini melibatkan identifikasi dan penilaian risiko, pengembangan kebijakan dan prosedur, serta pengawasan implementasi dan pemantauan.

Pengukuran Kinerja TI

CIO menggunakan COBIT 2019 sebagai alat untuk mengukur kinerja TI organisasi.

Mereka dapat menggunakan indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs) yang ditetapkan dalam kerangka kerja ini untuk memantau pencapaian tujuan, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

Kepatuhan dan Audit

CIO bekerja sama dengan fungsi kepatuhan dan audit internal untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi persyaratan regulasi dan standar yang berlaku. 

COBIT 2019 menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk pengendalian internal dan kepatuhan, dan CIO bertanggung jawab untuk memastikan implementasinya.

Inovasi dan Transformasi Digital

CIO menggunakan COBIT 2019 sebagai panduan untuk inovasi dan transformasi digital. 

Mereka dapat mengidentifikasi area di mana teknologi baru dapat memberikan keunggulan kompetitif dan menerapkan langkah-langkah untuk mengadopsinya secara efektif.

Apa Peran CIO dalam Implementasi COBIT 2019? 10