Penggunaan Artificial Intelligence (AI) di dunia bisnis semakin luas. Banyak perusahaan mengandalkan AI untuk mempercepat proses, meningkatkan akurasi analisis, hingga memperbaiki kualitas pelayanan. Namun di balik kemajuan itu, ada satu kebutuhan besar yang sering terlupakan: keamanan informasi.

AI hanya bisa bekerja jika perusahaan memiliki data yang lengkap, relevan, dan aman. Ketika data ini tidak dilindungi dengan baik, risiko kebocoran, manipulasi, atau serangan siber dapat meningkat. Di sinilah ISO 27001 berperan penting.

AI Membawa Risiko Baru yang Perlu Diantisipasi

AI memproses data dalam skala besar. Setiap aktivitas pemrosesan, penyimpanan, dan integrasi sistem membuka peluang terjadinya ancaman keamanan. Misalnya:

  • Data sensitif yang digunakan untuk melatih model AI dapat bocor jika tidak dilindungi dengan baik.
  • Integrasi AI dengan layanan cloud dan aplikasi pihak ketiga menambah permukaan risiko.
  • Serangan seperti data poisoning atau adversarial attack dapat memengaruhi hasil prediksi AI.

ISO 27001 Memberikan Struktur Keamanan yang Solid

ISO 27001 adalah standar internasional yang membantu perusahaan mengelola keamanan informasi secara menyeluruh. Standar ini memastikan data dikelola dengan aman melalui proses yang terukur, terdokumentasi, dan diawasi.

Untuk perusahaan yang sudah mengadopsi AI, ISO 27001 memberikan manfaat nyata, seperti:

  • Menjaga keamanan data yang menjadi bahan bakar utama AI.
  • Mengurangi risiko operasional saat mengintegrasikan layanan cloud atau pihak ketiga.
  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan regulator terhadap praktik keamanan perusahaan.
  • Membuat proses pengembangan dan penggunaan AI lebih aman dan lebih dapat dipertanggungjawabkan.

ISO 27001 bukan hanya soal sertifikasi, tetapi disiplin dalam menjaga keamanan setiap aspek teknologi yang digunakan perusahaan.

Urgensi Semakin Meningkat Seiring Pertumbuhan AI

Perusahaan kini dituntut lebih transparan dalam penggunaan data dan teknologi digital. Regulasi nasional dan global semakin memperketat standar keamanan, termasuk dalam penggunaan AI.

Di sisi lain, ancaman keamanan siber juga berkembang mengikuti teknologi. AI memberi banyak manfaat, tetapi tanpa perlindungan yang kuat, perusahaan dapat menghadapi risiko serius, mulai dari kerugian data hingga hilangnya kepercayaan pelanggan.

Inilah alasan mengapa perusahaan yang sudah menggunakan AI justru semakin membutuhkan ISO 27001, bukan sebaliknya.

AI dan ISO 27001: Kombinasi untuk Keamanan dan Keberlanjutan Bisnis

Ketika AI digunakan secara aman dan terkelola, perusahaan bisa memaksimalkan inovasi tanpa khawatir terhadap risiko berlebihan. ISO 27001 membangun fondasi keamanan yang membantu perusahaan menggunakan AI dengan lebih percaya diri, lebih terkendali, dan lebih berkelanjutan.

Dengan kerangka keamanan yang kuat, AI dapat memberikan nilai maksimal tanpa mengorbankan keamanan informasi

Kesimpulan

AI membawa banyak peluang, tetapi juga membuka risiko baru yang perlu dikelola dengan baik. ISO 27001 memberikan fondasi keamanan yang membantu perusahaan menjaga integritas data, mengendalikan risiko, dan memastikan penggunaan AI berjalan secara bertanggung jawab.

Perusahaan yang sudah menggunakan AI justru paling membutuhkan ISO 27001 agar inovasi dapat berjalan seiring keamanan dan kepatuhan regulasi.

Inixindo Jogja
Pelatihan dan Sertifikasi Certified Ethical Hacker (CEH): Membangun Karier Keamanan Siber Anda! Mengapa CEH? Sertifikasi No. 1 Dunia: CEH telah menjadi standar industri dalam keamanan siber selama 20 tahun, diakui oleh lebih dari 50 perusahaan…
Mon, January 5, 2026 - January 7, 2026
Inixindo Jogja
Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Digital Marketing ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam merancang, mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi pemasaran digital secara efektif. Program ini ditujukan bagi profesional yang bertanggung jawab dalam aktivitas…
Mon, January 5, 2026 - January 8, 2026
Inixindo Jogja
Pelatihan ini akan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan keterampilan dalam memahami, mengukur dan menerapkan Tata Kelola TI di ruang lingkup organisasi bedasarkan Framework COBIT 2019 dalam berbagai topik bahasan Tata Kelola TI dan Managemen TI seperti…
Mon, January 5, 2026 - January 7, 2026