Di era teknologi informasi, pusat data menjadi salah satu hal paling penting dari banyak layanan digital yang digunakan sehari-hari. Pusat data memiliki peran dalam menyimpan segala jenis data dari organisasi yang menerapkan teknologi informasi. Tentu data-data yang disimpan dalam pusat data sangat penting, termasuk data-data sensitif dan data pengguna. 

Pusat data diperlukan di hampir semua sektor yang menerapkan teknologi informasi, mulai dari perbankan hingga media sosial. Semua hal tersebut membutuhkan infrastruktur teknologi yang kuat untuk mengelola, menyimpan, dan memproses data dalam jumlah besar.

Di Indonesia, standar untuk pusat data diatur oleh SNI 8799, yang menetapkan panduan dan spesifikasi untuk memastikan bahwa pusat data dapat beroperasi dengan efisien, aman, dan kompetitif di tingkat global.

SNI 8799

SNI 8799 diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional Indonesia atau BSN. Standar ini sebenarnya mengadopsi dari berbagai standar internasional, seperti TIA-942, Uptime Institute, ISO 9000, dan ISO 14000 untuk memastikan pusat data di Indonesia memiliki spesifikasi teknis dan manajemen yang kompeten.

Adopsi standar ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pusat data, serta memastikan bahwa infrastruktur IT di Indonesia dapat bersaing di tingkat global​.

Tujuan dari adopsi standar internasional untuk SNI 8799 antara lain:

  • Meningkatkan Kualitas dan Kinerja: Dengan mengacu pada standar internasional, pusat data di Indonesia diharapkan dapat mencapai tingkat kualitas dan kinerja yang sebanding dengan pusat data global.
  • Memastikan Kepatuhan Regulasi: Standar ini membantu pusat data dalam memenuhi berbagai regulasi dan persyaratan kepatuhan yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional.
  • Mendorong Inovasi dan Efisiensi: Standar ini mendorong penggunaan teknologi dan praktik terbaik yang inovatif dan efisien dalam pengelolaan pusat data.
Ilustrasi

Komponen utama SNI 8799

Secara umum, ada tiga bagian utama SNI 8799 yang mencakup berbagai aspek dalam pengelolaan pusat data, antara lain:

  • Panduan Spesifikasi Teknis Pusat Data

Standar ini mengatur desain infrastruktur pusat data, termasuk tata letak ruangan, pengaturan rak server, sistem pendingin, dan tata kelola kabel. Spesifikasi teknis ini juga mencakup sistem kelistrikan yang andal dan memiliki cadangan daya (UPS dan generator) untuk memastikan ketersediaan listrik yang kontinu. 

Selain itu, standar ini juga menetapkan langkah-langkah keamanan fisik seperti kontrol akses, pengawasan CCTV, dan sistem deteksi kebakaran.

  • Panduan Manajemen Pusat Data

Bagian ini menekankan pentingnya manajemen pusat data yang efisien dan efektif, meliputi manajemen operasional, manajemen risiko, dan pengelolaan sumber daya manusia. 

Manajemen operasional melibatkan prosedur operasional standar (SOP) untuk mengelola aktivitas sehari-hari di pusat data. Manajemen risiko mencakup penyusunan rencana mitigasi risiko untuk menangani potensi gangguan atau bencana. 

Pengelolaan sumber daya manusia melibatkan pelatihan dan sertifikasi bagi staf yang bekerja di pusat data untuk memastikan mereka memiliki keahlian yang diperlukan.

  • Panduan Audit Pusat Data

Bagian ini menyediakan kerangka kerja untuk melakukan audit terhadap pusat data. Audit ini penting untuk menilai dan memastikan bahwa pusat data berada di strata yang tepat dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

Proses audit melibatkan penilaian menyeluruh terhadap semua aspek operasional pusat data, mulai dari infrastruktur teknis hingga manajemen. 

Penilaian strata dilakukan untuk memastikan pusat data memenuhi spesifikasi teknis dan manajemen yang ditetapkan dalam SNI 8799

Strata Pusat Data dalam SNI 8799

Strata dalam SNI 8799 dibagi menjadi beberapa tingkatan, dengan strata 1 sebagai level dasar dan strata 4 sebagai level tertinggi. Setiap strata memiliki spesifikasi teknis dan ketentuan yang berbeda-beda, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang beragam. Berikut penjelasan rinci mengenai setiap strata:

Strata 1

Strata 1 adalah tingkatan dasar untuk pusat data. Ini dirancang untuk bisnis yang memiliki kebutuhan minimal dalam hal ketersediaan dan keamanan.

Karakteristik Strata 1 antara lain:

  • Redundansi: Minimal atau tidak ada redundansi. Jika satu komponen gagal, layanan mungkin terhenti.
  • Pendinginan: Sistem pendinginan dasar yang mungkin tidak memiliki redundansi.
  • Kelistrikan: Tidak ada cadangan daya, hanya menggunakan satu sumber daya listrik.
  • Keamanan: Standar keamanan fisik dan digital dasar.

Strata 1 menawarkan solusi yang terjangkau untuk bisnis kecil yang tidak memerlukan infrastruktur yang sangat canggih atau ketersediaan layanan yang sangat tinggi. 

Pusat data pada strata ini mungkin hanya memiliki sistem pendinginan dan kelistrikan dasar, serta protokol keamanan yang minimal​.

Strata 2

Strata 2 menawarkan peningkatan dari strata 1 dengan beberapa komponen redundansi untuk meningkatkan keandalan.

Karakteristik Strata 2 antara lain:

  • Redundansi: Beberapa tingkat redundansi untuk komponen kritis seperti server dan sistem penyimpanan.
  • Pendinginan: Sistem pendinginan dengan redundansi parsial.
  • Kelistrikan: Sumber daya listrik dengan beberapa cadangan, seperti UPS.
  • Keamanan: Peningkatan standar keamanan fisik dan digital dibandingkan strata 1.

Pada strata 2, pusat data mulai menambahkan beberapa lapis redundansi untuk memastikan bahwa layanan tetap berjalan meskipun ada kegagalan komponen tertentu. 

Ini termasuk penggunaan UPS untuk memastikan kelangsungan pasokan listrik dan peningkatan dalam sistem pendinginan serta keamanan.

Strata 3

Strata 3 menawarkan tingkat redundansi dan keandalan yang lebih tinggi, dirancang untuk memastikan ketersediaan layanan yang sangat tinggi.

Karakteristik Strata 3 antara lain:

  • Redundansi: Redundansi penuh untuk semua komponen kritis, termasuk server, penyimpanan, dan jaringan.
  • Pendinginan: Sistem pendinginan dengan redundansi penuh.
  • Kelistrikan: Sumber daya listrik dengan redundansi penuh, termasuk UPS dan generator.
  • Keamanan: Tingkat keamanan fisik dan digital yang sangat tinggi, termasuk kontrol akses yang ketat dan pemantauan berkelanjutan.

Strata 3 adalah tingkat yang sangat andal dan sesuai untuk perusahaan besar yang memerlukan pusat data dengan ketersediaan tinggi. 

Sistem pada strata ini dirancang untuk meminimalkan downtime dan memastikan bahwa semua layanan tetap berjalan meskipun terjadi kegagalan pada beberapa komponen.

Strata 4

Strata 4 adalah tingkat tertinggi dalam SNI 8799, menawarkan ketersediaan maksimal dan keamanan paling tinggi.

Karakteristik Strata 4 antara lain:

  • Redundansi: Redundansi total untuk semua sistem dan komponen, dirancang untuk operasi 24/7 tanpa downtime.
  • Pendinginan: Sistem pendinginan dengan redundansi penuh dan pengelolaan termal yang canggih.
  • Kelistrikan: Sistem kelistrikan dengan beberapa lapis redundansi, termasuk UPS, generator, dan sumber daya listrik ganda.
  • Keamanan: Standar keamanan tertinggi dengan multi-level kontrol akses, pengawasan CCTV, dan protokol keamanan digital canggih.

Strata 4 dirancang untuk organisasi yang tidak dapat mentoleransi downtime sama sekali. 

Pusat data pada strata ini memiliki sistem dan komponen yang sepenuhnya redundant dan dirancang untuk operasi 24/7.

 Keamanan juga menjadi prioritas utama, dengan langkah-langkah keamanan yang sangat ketat untuk melindungi data dan infrastruktur​

Ilustrasi Pusat Data

Mengapa Pusat Data Dikelompokkan Menjadi 4 Strata?

Ada beberapa alasan mengapa pusat data perlu dikelompokkan menjadi 4 strata, diantaranya:

Ketersediaan layanan

engan adanya tingkatan strata, pusat data dapat diukur dan dinilai berdasarkan kemampuan mereka untuk tetap online dan beroperasi tanpa gangguan. Strata yang lebih tinggi menawarkan ketersediaan layanan yang lebih tinggi, yang penting untuk bisnis yang sangat bergantung pada infrastruktur IT mereka.

Efisiensi

Perusahaan dapat memilih tingkat strata yang sesuai dengan kebutuhan mereka, menghindari biaya tambahan yang tidak perlu untuk fitur yang mungkin tidak mereka butuhkan. Ini membantu dalam pengelolaan anggaran IT yang lebih efisien.

Keamanan

Pusat data di strata yang lebih tinggi memiliki langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, melindungi data dan infrastruktur dari ancaman fisik dan digital. Ini penting untuk bisnis yang menangani data sensitif atau yang memiliki kewajiban kepatuhan terhadap regulasi tertentu.

Kepatuhan dan Audit

Panduan audit dalam SNI 8799:2019 membantu perusahaan memastikan bahwa pusat data mereka mematuhi standar yang ditetapkan dan dapat diandalkan. Audit ini memberikan penilaian objektif mengenai kepatuhan pusat data terhadap spesifikasi teknis dan manajemen yang ditetapkan.

Kesimpulan

SNI 8799:2019 memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mendesain, mengelola, dan mengaudit pusat data di Indonesia. 

Standar ini membantu memastikan bahwa pusat data di Indonesia dapat beroperasi secara efisien, aman, dan kompetitif di tingkat global.

 Dengan pembagian strata yang jelas, bisnis dapat memilih tingkat yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, memastikan efisiensi biaya, ketersediaan layanan yang optimal, dan keamanan data yang tinggi.

Penerapan standar ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan kualitas pusat data di Indonesia tetapi juga membantu dalam mengembangkan infrastruktur teknologi yang lebih baik, mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

Sebagai hasilnya, Indonesia dapat menjadi pemain yang lebih kompetitif dalam ekosistem teknologi global, dengan pusat data yang mampu memenuhi standar internasional.

Next Upcoming Event

Executive Class Pengelolaan Keamanan Informasi

3 December 2024
  • 00

    days

  • 00

    hours

  • 00

    minutes

  • 00

    seconds