Di era digital yang semakin maju, data telah menjadi aset yang sangat berharga bagi berbagai organisasi. Baik bisnis, pemerintah, maupun individu, semuanya bergantung pada data dalam jumlah besar untuk beroperasi secara efisien, membuat keputusan yang tepat, dan memberikan layanan penting. 

Ketergantungan yang terus meningkat terhadap data ini membutuhkan infrastruktur yang kuat dan andal untuk menyimpan, mengelola, dan memproses informasi berharga tersebut. Di sinilah pusat data, atau yang dikenal sebagai pusat data dalam bahasa Indonesia, berperan penting sebagai lingkungan yang aman dan terkontrol untuk menampung sistem TI kritis dan fasilitas penyimpanan data.

Pusat data menjadi tulang punggung bagi berbagai aplikasi dan layanan, mulai dari perbankan online dan e-commerce hingga platform media sosial dan komputasi awan. Seiring dengan semakin pesatnya transformasi digital di Indonesia, permintaan akan pusat data berkualitas tinggi juga meningkat. 

Untuk menjawab kebutuhan ini dan memastikan keamanan serta keandalan infrastruktur data, Indonesia telah menetapkan SNI 8799, sebuah standar nasional yang memberikan pedoman lengkap untuk perancangan, pembangunan, dan pengoperasian pusat data.

ilustrasi pusat data

SNI 8799

SNI 8799 terdiri dari tiga bagian, yaitu Bagian 1: Panduan Spesifikasi Teknis Pusat Data, Bagian 2: Panduan Manajemen Pusat Data, dan Bagian 3: Panduan Audit Pusat Data.

Bagian 1 dari SNI 8799 menetapkan spesifikasi teknis yang harus dipenuhi oleh sistem pusat data, seperti persyaratan perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan. Bagian 2 menetapkan prosedur-prosedur manajemen yang harus dipatuhi dalam pengelolaan data pusat, seperti prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pemantauan data. Sementara bagian 3 menetapkan prosedur-prosedur audit yang harus dipatuhi dalam mengawasi sistem pusat data.

SNI 8799 dibuat dengan tujuan untuk memberi pembakuan standar pusat data yang diterapkan di wilayah Indonesia bagi penyedia layanan berbasis elektronik, baik penyedia layanan berbasis elektronik untuk publik maupun yang dipergunakan untuk keperluan sendiri. Standar ini disusun oleh Komite Teknis 35-01, Teknologi Informasi, dan telah melalui tahap jajak pendapat.

Tantangan dan Peluang Penerapan SNI 8799

Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8799 untuk pusat data di Indonesia merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan keandalan infrastruktur digital nasional. Standar ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk merancang, membangun, dan mengoperasikan pusat data yang aman dan efisien. Namun, implementasi SNI 8799 di lapangan tentu saja tidak lepas dari berbagai tantangan dan peluang.

Tantangan dalam Penerapan SNI 8799

  1. Kesadaran dan Pemahaman:
    • Kurangnya kesadaran: Tidak semua pihak terkait, terutama perusahaan kecil dan menengah, memahami pentingnya SNI 8799 dan manfaat penerapannya.
    • Kesulitan dalam interpretasi: Beberapa ketentuan dalam SNI 8799 dianggap terlalu teknis dan sulit dipahami oleh pihak yang tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat.
  2. Biaya Implementasi:
    • Investasi awal yang besar: Penerapan SNI 8799 membutuhkan investasi yang cukup besar, terutama untuk infrastruktur fisik dan sistem keamanan yang baru.
    • Biaya operasional yang meningkat: Setelah implementasi, biaya operasional pusat data juga cenderung meningkat karena dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten untuk mengelola dan merawat sistem.
  3. Ketersediaan Tenaga Ahli:
    • Kekurangan tenaga ahli: Jumlah tenaga ahli yang kompeten di bidang pusat data masih terbatas, terutama yang memiliki sertifikasi terkait SNI 8799.
    • Tingkat kesulitan dalam mencari tenaga ahli: Persaingan untuk mendapatkan tenaga ahli yang berkualitas cukup tinggi, sehingga sulit bagi beberapa perusahaan untuk menemukan tenaga ahli yang sesuai.
  4. Teknologi yang Berkembang Pesat:
    • Perubahan teknologi yang cepat: Teknologi pusat data terus berkembang dengan cepat, sehingga sulit untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dan menyesuaikannya dengan SNI 8799.

Peluang dalam Penerapan SNI 8799

  1. Peningkatan Kualitas Layanan:
    • Ketersediaan layanan yang lebih tinggi: Pusat data yang memenuhi SNI 8799 akan memiliki tingkat ketersediaan layanan yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
    • Keamanan data yang lebih terjamin: Penerapan SNI 8799 akan meningkatkan keamanan data, sehingga mengurangi risiko kebocoran data.
  2. Peningkatan Daya Saing:
    • Keunggulan kompetitif: Perusahaan yang memiliki pusat data yang memenuhi SNI 8799 akan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya.
    • Memenuhi persyaratan regulasi: Penerapan SNI 8799 akan membantu perusahaan memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku.
  3. Pertumbuhan Industri Pusat Data:
    • Investasi yang meningkat: Penerapan SNI 8799 akan mendorong peningkatan investasi di sektor pusat data.
    • Pembentukan ekosistem pusat data: Terciptanya ekosistem pusat data yang kuat akan mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Next Upcoming Event

Executive Class Pengelolaan Keamanan Informasi

3 December 2024
  • 00

    days

  • 00

    hours

  • 00

    minutes

  • 00

    seconds