https://www.rapa-puru.com/ https://ingemantspa.cl/ https://103.63.25.105/
https://fmipa.unpad.ac.id/wp-includes/robopragma/ https://unram.ac.id/wp-content/slot88/ https://fmipa.unpad.ac.id/wp-content/vvip2024/
– Inixindo Jogja
Apa Itu Digitisasi, Digitalisasi, dan Transformasi Digital? Ketahui Perbedaannya

Apa Itu Digitisasi, Digitalisasi, dan Transformasi Digital? Ketahui Perbedaannya

Tahukah Anda, apabila salah memahami digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital, bisa menghilangkan kesempatan perusahaan untuk berkembang, berkompetisi, sulit merespon keinginan dan ekspektasi pelanggan, bahkan bisa membuat Anda secara pribadi gagal menjadi pebisnis yang cekatan.

Bahkan, tidak sedikit pebisnis yang sering berpikiran, bahwa mereka bisa mendigitalkan bisnis atau mendigitalisasi proses bisnis agar bisa disebut melakukan transformasi digital. Padahal tidak sesederhana itu.

Untuk membantu Anda memahami digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital, simak penjelasannya di bawah ini.

Digitisasi (Digitization)

Digitisasi adalah proses konversi dari analog ke digital. Digitisasi fokus pada pengoptimalan proses internal, seperti otomatisasi kerja, meminimalisir penggunaan kertas, dan lain sebagainya. Tujuannya tidak lain untuk mengurangi biaya.

Digitisasi juga bisa dibilang sebagai pendigitalan hal yang dulunya analog menjadi digital. Seperti, dokumen-dokumen tertulis di kertas dijadikan dokumen elektronik seperti pdf, doc, atau format lainnya.

Digitalisasi (Digitalization)

Selanjutnya, ada beberapa definisi yang menggambarkan pengertian digitalisasi. Salah satunya definisi dari sisi akademis menurut Brennen dan Kries.

Keduanya mendefinisikan digitalisasi adalah komunikasi digital dan dampak media digital pada kehidupan sosial kontemporer.

Kemudian, menurut kamus istilah Gartner.com mendefinisikan, digitalisasi sebagai “penggunaan teknologi digital untuk mengubah sebuah model bisnis dan menyediakan pendapatan baru dan peluang-peluang nilai yang menghasilkan; ini adalah sebuah proses perpindahan ke bisnis digital.”

Dan sebenarnya, proses digitalisasi tidak akan bisa terjadi tanpa digitisasi. Digitalisasi adalah penggunaan teknologi digital dan data-data yang telah ter-digitisasi, untuk memengaruhi cara penyelesaian sebuah pekerjaan, mengubah cara interaksi perusahaan-pelanggan, serta menciptakan aliran pendapatan baru (secara digital).

Transformasi Digital (Digital Transformation)

Selanjutnya yang paling penting, karena banyak perusahaan menggunakan istilah digitalisasi untuk menyebut transformasi digital. Padahal keduanya berbeda.

Mengapa berbeda? Sebab transformasi digital merujuk pada pengadopsian teknologi digital yang lebih luas lagi dan ada perubahan budaya didalamnya.

Transformasi digital bisa dikatakan lebih fokus pada manusia dibandingkan teknologi digitalnya.

Proses transformasi digital mengubah konsep secara organisasi, menjadi lebih berpusat pada pelanggan, didukung dengan kepemimpinan, didorong adanya tantangan pada budaya perusahaan, serta pemanfaatan teknologi yang memberdayakan karyawan.

Tapi, memahami konsep digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital saja tidak cukup.

Anda perlu belajar lebih dalam lagi mengenai digitisasi, digitalisasi, dan transformasi digital, terutama dari segi praktiknya dan langkah apa yang harus Anda lakukan pertama kali untuk memulainya.

Jika Anda ingin belajar lebih dalam lagi dan sekaligus bertanya pada instruktur, Anda bisa mengikuti workshop sesuai kebutuhan Anda dengan klik link dibawah ini:

 

Kemudian, jangan sampai ketinggalan informasi seputar webinar gratis dan melewatkan kesempatan berdiskusi dengan narasumber kami dengan klik link dibawah ini:

Anda Perlu Tahu, Ini Pentingnya Pengembangan SDM untuk Hadapi Transformasi Digital?

Anda Perlu Tahu, Ini Pentingnya Pengembangan SDM untuk Hadapi Transformasi Digital?

Sudahkah menerapkan transformasi digital dalam bisnis Anda? Pentingkah transformasi digital? Seberapa efektif dampak dari transformasi digital itu sendiri bagi bisnis Anda?

Dilansir dari Antaranews.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan jika perkembangan teknologi dan transformasi digital mampu mendorong perekonomian Indonesia.

Bahkan, saat ini transformasi digital juga bisa memberi peluang bagi bisnis Anda khususnya, agar dapat bertahan dari gempuran pandemi Corona Covid-19 yang menyebabkan krisis di berbagai sektor.

Praktik nyatanya, terlihat dari proses bisnis yang mulai dilakukan melalui platform-platform digital.

Jadi tidak heran, apabila Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan para pemilik bisnis seperti Anda untuk merespon transformasi digital tersebut.

Perlunya Persiapan dari Sisi SDM

Mengingat banyaknya manfaat transformasi digital dari sisi ekonomi, masih diperlukan persiapan untuk mengembangkan SDM dalam menghadapi transformasi digital tersebut.

Hal ini sebagai respon dari berbagai isu. Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta transformasi digital harus diikuti dengan peningkatan kemampuan anak bangsa dalam teknologi informatika.

“Kita harus memastikan transformasi digital jangan hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor, ini yang selalu saya tekankan. Kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital kita,” jelas Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara saat meluncurkan program konektivitas digital 2021 dan prangko seri gerakan vaksinasi nasional COVID-19 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2).

Kenapa Perlu Pengembangan SDM untuk Hadapi Transformasi Digital?

Presiden mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam transformasi digital.

Beliau ingin memastikan, jika Indonesia tidak hanya menjadi korban dari praktik yang tidak adil dalam industri digital dunia. Sebab, tranformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak.

Selain itu Presiden juga berharap, jika transformasi digital bisa menciptakan konektivitas yang menghubungkan Indonesia dengan teknologi dan pola pikir baru untuk membangkitkan Indonesia.

Di sisi lain, Rudy Salahuddin, Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, Daya Saing Koperasi dan UKM Kemenko Ekonomi menyebutkan, sejumlah program prioritas sudah disiapkan, seperti pertumbuhan e-commerce, industri kreatif, keuangan inklusif, UMKM Go Digital, dan penguatan perusahaan pemula (startup).

Tapi, sejalan dengan pernyataan Presiden, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan dengan sinergi berbagai pihak, seperti ratanya akses internet kecepatan tinggi dan literasi teknologi informasi serta komunikasi, tujuannya agar cerdas memilih dan memilah informasi yang dibutuhkan.

Harus Mulai dari Mana?

Sebenarnya Anda tidak perlu bingung harus mulai dari mana, khususnya dalam mempersiapkan SDM untuk menghadapi transformasi digital, salah satunya Anda bisa mengikuti workshop.

Bila Anda mau belajar lebih dalam lagi dan bertanya dengan instruktur kami, ikuti workshop sesuai kebutuhan Anda dengan klik tombol di bawah ini:

 

 

Dan jangan ketinggalan informasi seputar webinar gratis dari kami, agar Anda dapat berdiskusi dengan narasumber kami saat webinar dengan klik link di bawah ini:

 

Siapkah Anda Menghadapi Transformasi Digital? Ketahui 6 Strateginya Berikut Ini

Siapkah Anda Menghadapi Transformasi Digital? Ketahui 6 Strateginya Berikut Ini

Apakah Anda masih kerap dihadapkan dengan risiko bisnis yang sangat tinggi? Jika iya, maka bisa jadi Anda belum melakukan transformasi digital. Atau mungkin, transformasi digital yang sudah Anda lakukan belum optimal.

Istilah transformasi digital sebenarnya bukan hal baru, terutama di dunia bisnis. Banyak yang sukses melakukan transformasi digital, akhirnya punya pangsa pasar dan profit jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Transformasi digital jadi salah satu dari tiga penggerak utama pendapatan bisnis di masa depan pada seluruh bidang industri dan perusahaan.

Tapi, apakah Anda sudah benar-benar siap untuk menghadapi transformasi digital? Sebab, ada beberapa strategi untuk menghadapi transformasi digital yang harus Anda ketahui.

1. Buat rencana digital yang komprehensif

Anda ingin sukses menghadapi transformasi digital? Sangat perlu membuat rencana digital yang rinci dan komprehensif.

Rencana tersebut termasuk apa tujuan akhir yang ingin Anda capai, target jangka panjang atau pendek, dan matriks yang digunakan untuk mengukur efektivitas strategi digital yang dijalankan.

Semua aspek perencanaan tersebut harus berjalan beriringan dengan aspek lain dari organisasi tersebut. Perencaanan yang matang juga membantu organisasi Anda tetap di jalur yang tepat sepanjang perjalanan digital mereka.

2. Pakai teknologi yang tepat dan sesuai kebutuhan

Kemudian, Anda juga bisa menerapkan salah satu strategi, yaitu dengan menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan mencegah Anda dari kerugian karena teknologi yang tidak tepat guna.

3. Komunikasi pengambil keputusan dengan pelaku dunia digital

Anda juga perlu membangun komunikasi antara pengambil keputusan dengan pelaku dunia digital dalam organisasi yang sama. Komunikasi yang dimaksud bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dengan kerjasama untuk mengembangkan strategi risiko, bahkan bisa memberi laporan berkala mengenai risiko dari tiap strategi digital yang akan diambil.

4. Manfaatkan data real time

Teknologi digital bisa membantu Anda mendapatkan data secara real time. Data tersebut bisa Anda manfaatkan untuk mengambil keputusan lebih tepat, tentunya berdasar hasil asesmen terhadap dampak yang bisa saja terjadi, risiko yang dihadapi, dan waktu paling tepat untuk eksekusi keputusan tersebut.

5. Gunakan matriks risiko yang sesuai

Mengingat aksi atau strategi digital yang diterapkan dalam sebuah organisasi punya risikonya masing-masing, tidak heran jika penggunaan matriks risiko jadi sesuatu yang penting.

Saat Anda memahami risiko yang ada, maka bisa membantu Anda jadi lebih proaktif dalam mengambil tindakan pencegahan atau penanggulangan risiko yang akan Anda dihadapi.

6. Rekrut SDM yang tepat

Untuk mengimbangi perkembangan dunia digital yang cepat, Anda butuh SDM dengan skill dan kemampuan yang tepat.

Sebagai contoh, jika Anda merekrut SDM yang menguasai AI atau kecerdasan buatan, kemampuan dalam hal programming robotic, atau kemampuan teknis lain seperti pengembangan model analitik, bisa membantu organisasi Anda supaya tidak ketinggalan dari aspek digital.

Tapi, kalau Anda ingin tahu lebih dalam lagi mengenai cara-cara untuk menghadapi transformasi digital, Anda bisa klik tombol di bawah ini dan ikuti webinar gratis untuk mengembangkan kemampuan Anda di bidang IT. Pastinya sebagai modal penting dalam menghadapi transformasi digital.

Mau dapat diskon 10%? Gunakan kode voucher di bawah ini:

WSPKARIR

(berlaku hingga 15 April 2021)

 

SIAP Transformasi Digital : Katalis Penerapan SPBE dan Smart City di Daerah

SIAP Transformasi Digital : Katalis Penerapan SPBE dan Smart City di Daerah

SIAP Transformasi Digital : Katalis Penerapan SPBE dan Smart City di Daerah 1

SIAP Transformasi Digital : Katalis Penerapan SPBE dan Smart City di Daerah

 

Arah revolusi industri 4.0 sudah jelas dan tak ada orang yang meragukan, yaitu ke arah transformasi digital. Tapi apakah transformasi digital hanya terjadi di sektor industri dan bisnis saja? Tentu saja tidak. Di saat orang merasakan kemudahan yang didapat dari transformasi digital di sektor industri dan bisnis, tentu mereka berharap kemudahan bisa dinikmati di sektor lain seperti layanan publik. Oleh karena itu, transformasi digital juga perlu dilakukan pada pemerintah terutama pemerintah daerah yang lebih dekat dengan masyarakat.

 

Smart City

Sebuah konsep kota ke arah transformasi digital sebenarnya sudah ada sejak satu dekade terakhir. Terminologi smart city sendiri adalah sebuah kawasan urban yang menggunakan IoT (internet of things) untuk mengumpulkan data kemudian menggunakan data tersebut untuk mengelola aset dan sumber daya yang ada kawasan tersebut secara efisien. Konsep smart city lekat dengan sebuah integrasi ICT (information and communication) yang tentunya sesuai dengan karakter sebuah transformasi digital.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan sebenarnya sudah mencanangkan program “Gerakan 100 Smart City” sejak beberapa tahun yang lalu. Gerakan smart city ini bertujuan untuk membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun masterplan smart city agar bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Ada 6 sektor yang harus dipenuhi demi terwujudnya sebuah konsep smart city di Indonesia secara menyeluruh yaitu smart governance, smart economy, smart society, smart environment, smart living, dan smart branding. Dalam ekosistem smart city sendiri tujuan utama smart city adalah terciptanya masyarakat yang nyaman, aman, tertib, bahagia, pintar dan sejahtera sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah menjadi tinggi.

 

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

Selain “Gerakan 100 Smart City”, arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia melalui Perpres No 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) juga sangat mendukung adanya transformasi digital di semua instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Tujuan dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik ini adalah mewujudkan  tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. Dalam Peraturan Presiden tersebut, penerapan SPBE ini melibatkan berbagai instansi dari beberapa kementerian dan badan pemerintah seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Menteri PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Keterlibatan beberapa instansi dan lembaga pemerintahan ini tentunya menunjukkan keseriusan Pemerintah Republik Indonesia dalam melaksanakan transformasi digital. Akan tetapi di sisi lain, banyaknya pihak yang terlibat dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru seperti langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapkah sumber daya manusia di instansi pelaksana SPBE, apa saja infrastruktur yang harus disiapkan dalam transformasi digital, bagaimana koordinasi antar lembaga tersebut. Hal-hal tersebutlah yang sering ditanyakan oleh instansi dan dinas pemerintah pelaksana SPBE di daerah. Belum lagi pertanyaan mana yang harus diprioritaskan antara smart city dan SPBE demi terwujudnya sebuah transformasi digital di pemerintahan. 

 

SIAP Transformasi Digital

Pada tanggal 18 Juli 2019 Inixindo Jogja yang didukung Blue Power Technology, Indosat Ooredoo Business, dan Nikola Indonesia Group menyelenggarakan acara yang bertajuk “SIAP (Step-by-step Integrated Action Pemerintah Daerah) Transformasi Digital.” Acara yang bertempat di Yogyakarta Marriot Hotel ini memiliki konsep utama QnA (question and answer) dimana peserta dari Diskominfo, Bappeda, dan Badan Keuangan Daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota masing-masing dapat bertanya lewat aplikasi web yang telah disediakan di acara SIAP Transformasi Digital. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh pembicara yaitu Imam Machdi dari Kemen PAN/RB, Irwan Rawal Husdi dari BPPT, Agung Nugraha dari BSSN, Andi Yuniantoro dari Inixindo Jogja, dan Filindo Iskandar dari Blue Power Technology. 

Selain sesi QnA, dalam acara SIAP Transformasi Digital ini juga terdapat dua workshop yang berjalan secara bersamaan. Sesi workshop ini membagi peserta SIAP Transformasi Digital menjadi dua untuk mengikuti Workshop Smart City & Smart Province serta Workshop SPBE & Keamanan Informasi. Untuk melepas penat sebelum acara workshop dimulai peserta di dua ruang mengikuti games interactive Kahoot secara terpisah dengan hadiah yang cukup menarik bagi pemenang di setiap ruang.

Dalam Workshop Smart City & Smart Province peserta melakukan asesmen online tentang kesiapan smart city di daerah masing-masing. Peserta di workshop ini juga mendapatkan bank layanan smart city. Setelah itu, workshop kemudian diisi oleh Blue Power Technology yang memberikan penjelasan tentang bagaimana cara yang harus ditempuh untuk mengakselerasi program smart city di masing-masing daerah. Blue Power Technology juga memberikan materi tentang “leverage communication with smart citizen” dan monitoring pajak daerah.

Sedangkan dalam Workshop SPBE & Keamanan Informasi, peserta melakukan asesmen online SPBE dan indeks KAMI (Keamanan Informasi). Di workshop ini, peserta mendapatkan penjelasan dari Indosat Ooredoo Business tentang Internet of Things (IoT) dan macam-macam digital services. Selain dari Indosat Ooredoo Business, peserta juga mendapatkan materi dari Honeynet Project yang memberikan demo untuk mendeteksi serangan cyber yang sering terjadi pada website pemerintah daerah.

Di akhir acara, peserta kembali berkumpul untuk dalam satu ruangan untuk mengikuti undian grand prize.

 

Extended Session

Acara SIAP Transformasi Digital pada awalnya dijadwalkan dihadiri oleh Bambang Dwi Anggono selaku Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika tapi karena berhalangan hadir pada tanggal 18 Juli, akhirnya pria yang akrab disapa Pak Ibeng datang ke kantor Inixindo Jogja pada tanggal 19 Juli 2019 pada acara demo command center untuk memberikan paparan kepada peserta SIAP Transformasi Digital tentang smart city dan integrasi aplikasi.

Dalam kesempatan kali ini, Pak Ibenk menyampaikan bahwa smart city bukan sekedar e-gov, branding, atau belanja TIK saja. Komponen yang penting adalah smart society (people) dimana usaha untuk mewujudkan smart city akan sia-sia tanpa didukung oleh manusia yang ‘pintar’. Selain itu, Pak Ibenk juga menyampaikan bahwa SPBE merupakan upaya pemerintah pusat untuk mempercepat terwujudnya smart city di Indonesia.

SIAP Transformasi Digital : Katalis Penerapan SPBE dan Smart City di Daerah 2 SIAP Transformasi Digital : Katalis Penerapan SPBE dan Smart City di Daerah 3

Melalui SPBE yang ditunjang dengan Satu Data Indonesia (SDI), pemerintah dapat melakukan efisiensi anggaran untuk pengadaan aplikasi karena aplikasi akan disediakan oleh pemerintah pusat. Walaupun begitu, hal tersebut tidak menghalangi inovasi-inovasi yang mungkin akan dilakukan oleh pemerintah daerah. Aplikasi yang disediakan oleh pemerintah pusat hanya berupa engine sehingga pemerintah daerah dapat mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan di daerah masing-masing.

Acara ini ditutup dengan demo command center oleh Blue Power Technology. Demo ini menunjukkan bagaimana command center dengan IoT (internet of things) dapat mengetahui situasi suatu kota dan dapat memegang kendali atas fasilitas publik seperti lampu jalan.

 

***

 

#Comday – Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital

#Comday – Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital

#Comday - Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital 4

#Comday – Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital

Transformasi digital merupakan topik yang tak ada habisnya dibicarakan walaupun bahasan ini sudah mulai mencuat sejak kemunculan start up teknologi di Indonesia beberapa tahun lalu. Memang saat itu hanya beberapa sektor bisnis yang bersinggungan langsung yang merasakan dampaknya. Akan tetapi, lama kelamaan dampak transformasi digital mulai meluas dan mengubah cara hidup masyarakat Indonesia. Transformasi digital di Indonesia sendiri memang agak lambat bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia seperti India, Thailand apalagi Cina. Ketertinggalan ini memaksa perusahaan atau organisasi di Indonesia untuk tancap gas dalam melakukan revolusi industri 4.0 ini agar tidak tergerus oleh start up dari luar di sektor lebih luas lagi seperti finansial, pariwisata, dan juga kesehatan.

Sebenarnya, kita tak perlu putus asa melihat transformasi digital yang berjalan secara cepat ini. Transformasi digital disebabkan karena kemajuan teknologi tapi jangan kuatir dulu karena seiring majunya teknologi berarti kemudahan untuk memanfaatkan teknologi juga semakin mudah. Dengan strategi yang jitu dan pemanfaatan teknologi yang tepat, kita harus yakin bahwa transformasi digital dapat kita terapkan pada organisasi atau perusahaan kita. Penasaran bagaimana menyusun strategi dan pemanfaatan teknologi yang tepat untuk akselerasi transformasi digital Anda?

Ikuti Community Day dengan tema “Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital” pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2019. Dalam acara ini akan dibahas dua poin penting untuk melakukan transformasi digital pada perusahaan atau organisasi, yaitu:

  • Digital Transformation Strategy
  • Digital Technology
    • Progressive Web App (PWA)
    • Internet of Things (IoT)

 

Klik tombol ‘Registrasi’ di atas untuk pendaftaran!

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

Kamis, 28 MARET 2019
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Eduparx – Inixindo Jogja
Jalan Kenari No 69 Yogyakarta
View Maps