4 Strategi Mengelola Anggaran IT

4 Strategi Mengelola Anggaran IT

4 Strategi Mengelola Anggaran IT

Staying on top of the curve doesn’t mean having to go broke

Tidak diragukan lagi bahwa mendintegrasikan teknlogi adalah cara terbaik untuk menjaga bisnis tetap berada dalam kondisi puncak dan kompetitif. Tetapi membangun bisnis yang menguntungkan tentu membutuhkankan anggaran yang tidak murah, terutama pembiayaan IT.

Ada beberapa cara untuk menangani anggaran IT supaya tidak terlalu membengkak. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat anggaran IT tetap optimal:

Gunakan Teknologi Cloud

Jika anda belum mengadopsi teknologi cloud, setidaknya untuk penyimpanan data, anda benar-benar ketinggalan. Layanan cloud saat ini sudah sangat murah, mulai dari gratis hingga berlangganan tiap bulan. Metode ini lebih dari cukup untuk bisnis kecil hingga menengah dibandingkan harus membeli dan memelihara server fisik dengan harga puluhan juta dan biaya pemeliharaan yang tidak murah.

Tentu saja teknologi cloud tidak berhubungan dengan penyimpanan saja tetapi dapat digunakan untuk berbagi dokumen, software modelling, dan kebutuhan lain. Jika anda masih ragu, coba bandingkan biaya menyewa layanan cloud dengan biaya mempunyai server fisik sendiri

Manfaatkan Aplikasi Gratis

Amati perangkat lunak apa yang memenuhi kebutuhan bisni anda dan lihat apakah ada versi atau alternatif gratis dari perangkat lunak tersebut. Contoh mudahnya adalah Google, Google memiliki rangkaian perangkat lunak yang lengkap dan memiliki versi gratisnya seperti Google Docs, Google Sheets, dan Google Sheets.

Anda juga bisa menerapkan program gratis ke perangkat lunak dengan kegunaan lain, tetapi tetap ingat satu prinsip bahwa kenyamanan adalah hal yang utama. Jika anda nyaman dengan aplikasi gratis seperti Google Docs maka anda berhemat puluhan juta untuk lisensi perangkat lunak.

Otomatisasi Task Rutin.

Sudah banyak perangkat lunak yang mendukung otomasi mulai dari email, social media, hingga penggajian. Tugas yang dulunya dikerjakan dalam waktu berjam-jam kini dapat dilakukan dengan lebih efisien. Tentu teknologi tinggi perlu dioperasikan dengan persiapan dan sumber daya manusia yang sudah terlatih melakukannya

Go Green

Mungkin ini terdengar seperti kampanye lingkungan, tetapi kampanye lingkungan sendiri mendorong teknologi untuk berkembang dengan sangat baik. Contoh mudahnya adalah teknologi LED, mulai dari lampu hingga monitor desktop jika kita menggunakan teknologi LED dapat menghemat biaya energy hingga 50% bahkan lebih. Selain ramah lingkungan, juga menghemat anggaran bukan?

Dapatkan Artikel Ekslusif tiap Jum’at Pukul 07:09 langsung ke email kamu.

Ini Alasan Microlearning Mampu Tekan Pengeluaran hingga 10 Juta US Dollar

Ini Alasan Microlearning Mampu Tekan Pengeluaran hingga 10 Juta US Dollar

Ini Alasan Microlearning Mampu Tekan Pengeluaran hingga 10 Juta US Dollar

Microlearning menjadi salah satu tren pelatihan yang saat ini sering digunakan di dalam perusahaan. Bahkan, penerapan microlearning ini berdampak nyata pada produktivitas perusahaan itu sendiri.

Sayangnya, meski microlearning sudah banyak digunakan di mana-mana, namun menemukan studi kasus penerapan microlearning sendiri bukan hal mudah.

Berikut ini, sudah kami rangkum dari situs elearninginside.com beberapa contoh perusahaan mana saja yang sudah menerapkan microlearning dan seperti apa hasil positif yang didapatkan.

Perusahaan yang Menerapkan Microlearning

Walmart

Walmart memiliki jaringan distribusi terbesar di dunia, dengan jutaan produk yang berpindah tiap harinya, hampir di seluruh dunia.

Namun, proses distribusi yang sangat besar tersebut akhirnya menimbulkan tantangan besar, khususnya pada bidang keselamatan kerja.

Hingga akhirnya Walmart bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan kerja yang baik, agar mengurangi risiko, insiden, juga cedera yang bisa berdampak pada keuangan perusahaan.

Mengapa berhubungan dengan keuangan perusahaan? Sebab, hanya dengan turun 5% saja hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja, bisa menyelamatkan jutaan uang perusahaan.

Akhirnya, Walmart membuat program microlearning yang tidak hanya bisa meningkatkan pengetahuan dan pencegahan insinden pada karyawan, namun juga menciptakan mindset agar selalu mengedepankan keselamatan di pekerjaan mereka.

Implementasi microlearning tersebut diimplementasikan pada lebih dari 150 pusat distribusi di seluruh AS dan bisa diakses lebih dari 75.000+ karyawan.

Para karyawan Walmart ternyata sangat menyukai microlearning. Hal ini ditunjukkan lewat angkat partisipasi secara sukarela yang cukup tinggi rata-rata 91%.

Selain itu, microlearning juga berdampak pada penurunan 54% insiden keselamatan kerja yang tercatat di pusat distribusi.

Penurunan presentase inisiden ini, tidak lain karena pengetahuan karyawan tentang keselamatan kerja meningkat hingga 15%.

Bloomingdale’s

Pengalaman Walmart dalam menerapkan microlearning, ternyata menarik perhatian dari perusahaan ritel, Bloomingdale’s.

Tujuannya sama, yaitu microlearning diharapkan bisa meningkatkan pelatihan tentang keselamatan ke 10.000 karyawan di 12 negara bagian.

Topik yang dibahas dalam microlearning seperti bagaimana menggunakan tangga, cara membersihkan pecahan kaca, dan bagaimana cara yang benar untuk menggunakan cutter.

Para karyawan bisa mengakses microlearning tersebut kapan saja, cukup melalui tablet saja.

Hasil dari microlearning tersebut, didapatkan peningkatan partisipasi karyawan secara sukarela untuk pengembangan skill meningkat 90%, dan bisa mencegah kecelakaan kerja hingga 83%.

Dari sisi bisnis, terdapat pengurangan klaim kesehatan hingga 41% dan mampu menghemat 10 juta US Dollar uang Bloomingdale.

At Home

Retailer dekorasi rumah, At Home, menggunakan microlearning untuk berbagai kebutuhan pelatihan, termasuk kemanan kerja, customer service, bahkan microlearning digunakan untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan.

Microlearning tersebut digunakan ke lebih dari 3.000 pegawai At Home yang ada di 100 toko dalam 28 negara bagian.

Hasilnya, diketahui ada penurunan insiden keselamatan kerja hingga 36%, dan pelatihan yang dilakukan untuk karyawan bisa diselesaikan hanya dalam waktu empat minggu dari yang biasanya sampai memakan waktu enam bulan.

Berkhsire Hathaway

Berkshire Hathaway Media Group (BH Media) memiliki lebih dari 30 koran harian, dan 70 koran mingguan.

BH Media berhadapan dengan beragam operasi, proses, dan budaya yang berbeda untuk tiap korannya.

Selain itu, mereka juga membutuhkan cara untuk memberikan pelatihan ke tim penjualan mereka di berbagai lokasi.

BH Media akhirnya membuat metodologi penjualan terpadu yang berbasis microlearning.

Hasilnya, 98% peserta sangat setuju bahwa penggunaan microlearning tersebut tidak hanya berguna, tetapi juga dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari mereka.

Apa Kelebihan Microlearning?

Microlearning memiliki berbagai kelebihan yang bisa membantu kemajuan perusahaan. Hal ini juga karena metode microlearning menggunakan video sebagai media pembelajarannya.

Video yang digunakan dalam microlearning ini sendiri bisa diakses tanpa batas waktu. Sehingga peserta tidak perlu takut ketinggalan materi dan masih mungkin mengulanginya jika tidak paham

Para peserta bisa menggunakan microlearning baik di pagi hari, sore, atau bahkan larut malam sebelum tidur.

Hal ini sangat berguna, terutama bagi seseorang yang memiliki aktivitas padat dan punya waktu terbatas.

Selain itu, bagi perusahaan sendiri, penggunaan microlearning bisa menghemat waktu pelatihan yang dibutuhkan seorang karyawan.

Biasanya, proses pelatihan bisa memakan waktu berhari-hari. Hal tersebut akan sangat berpotensi mengganggu pekerjaan mereka, dan pekerjaan utama akan tertunda cukup lama.

Dengan microlearning, perusahaan tidak perlu takut produktivitas karyawan terganggu. Sebab, tidak ada lagi alasan pelatihan mengganggu pekerjaann.

Karyawan bisa menggunakan microlearning di sela kesibukan kerja mereka. Sehingga microlearning juga bisa dikatakan mampu menjaga produktivitas karyawan.

Satu hal yang menarik, Inixindo sebagai salah satu lembaga pengembangan SDM yang berpengalaman puluhan tahun, sudah menyediakan microlearning tersebut dan bisa diakses melalui platform eduparx.inixindojogja.co.id.

Dengan memanfaatkan platform tersebut, perusahaan bisa menghemat uang pengembangan platform hingga ratusan juta rupiah.

Maka, bukan alasan lagi proses pelatihan dan pengembangan SDM perusahaan terhambat, terutama karena masalah waktu.

Microlearning dari Inixindo adalah solusinya. Segera daftar sekarang, dan dapatkan manfaat yang besar dari microlearning tersebut bagi kemajuan perusahaan Anda.

6 Manfaat Microlearning, Solusi Pengembangan SDM yang Efektif dan Efisien

6 Manfaat Microlearning, Solusi Pengembangan SDM yang Efektif dan Efisien

6 Manfaat Microlearning, Solusi Pengembangan SDM yang Efektif dan Efisien

Microlearning, mungkin Anda masih asing dengan istilah ini. Memang, penerapan Microlearning di dunia pendidikan masih cukup jarang.

Sebab, kehadiran Microlearning sebagai salah satu alternatif pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), tidak lepas dari perubahan dan perkembangan teknologi di kehidupan manusia sehari-hari.

Namun, apa sebenarnya makna Microlearning itu sendiri? Microlearning terdiri dari dua kata, yaitu (Micro/Mikro: ukuran kecil) dan (Learning: kegiatan belajar).

Dari dua kata tersebut, maka Microlearning bisa diartikan sebagai kegiatan belajar dengan skala yang kecil.

Jadi, tidak heran apabila Microlearning sendiri bisa disebut sebagai sebuah strategi, dalam mempercepat proses pengembangan SDM yang lebih efektif dan efisien.

Karena di dalam Microlearning, sebuah topik belajar, dibuat menjadi beberapa segmen-segmen kecil dan lebih terfokus.

Itulah mengapa, Microlearning akan membantu lebih mudah menerima, serta memahami informasi yang diberikan.

Tidak hanya itu, belajar dengan konten yang ringkas dan singkat juga sangat memudahkan untuk mengingat materi dan mampu mempraktikkannya.

Coba Anda bayangkan, jika seluruh materi dari sebuah topik belajar harus Anda telan sekaligus dalam waktu bersamaan.

Tentu hal tersebut justru tidak efektif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan seluruh materi yang sebenarnya penting, hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.

Manfaat Microlearning

Tahukah Anda, ada enam manfat Microlearning yang bisa dirasakan secara nyata, antara lain:

1. Meningkatkan Kemampuan

Manfaat Microlearning yang pertama, yaitu mampu meningkatkan kemampuan peserta atau karyawan dalam bekerja sesuai bidangnya, karena telah mendapatkan pembelajaran atau pelatihan.

2. Meningkatkan Keterampilan saat Bekerja

Manfaat Microlearning berikutnya adalah meningkatkan keterampilan saat bekerja. Hal ini karena Microlearning memiliki sifat aplikatif.

Sehingga tidak heran, apabila seluruh ilmu yang didapatkan dari Microlearning bisa langsung diaplikasikan ke dunia kerja.

3. Meningkatkan Prestasi

Selanjutnya, manfaat Microlearning bisa meningkatkan prestasi. Maksudnya, para karyawan yang telah mengikuti Microlearning mampu menunjukkan prestasinya di dunia kerja, dibanding karyawan yang tidak mengikuti Microlearning.

4. Lingkungan Kerja Jadi Lebih Baik

Kemudian, manfaat Microlearning yang berikutnya bisa membuat lingkungan kerja menjadi lebih baik.

Ini karena pembelajaran Microlearning biasanya disematkan games, sehingga interaksi antar karyawan bisa jadi lebih santai.

Bahkan, Microlearning mampu memberikan manfaat yang lebih signifikan untuk keterampilan karyawan, dibanding pembelajaran lisan atau nasihat saja.

5. Microlearning Lebih Cepat Diselesaikan

Dengan Microlearning, tidak perlu banyak waktu untuk menyelesaikan kursus tersebut. Sehingga, karyawan masih sangat mungkin, mengerjakan tanggung jawab mereka dengan maksimal.

6 .Micro Learning Lebih Efektif dan Efisien

Dengan waktu belajar yang lebih cepat, serta mudahnya proses materi bisa diserap oleh peserta pelatihan, menjadikan Microlearning metode belajar yang efektif untuk dilakukan.

Selain itu, Microlearning memiliki harga yang lebih terjangkau. Sehingga, dari sisi biaya akan lebih minimal.

Bagi perusahaan, hal ini sangat cocok, khususnya bagi perusahaan yang ingin secara serentak, karyawan mereka memiliki kemampuan dengan tingkat yang sama dalam satu waktu.

Perusahaan bisa langsung mendaftarkan karyawan mengikuti Microlearning secara bersama-sama, dengan biaya yang sangat minimal. Menarik bukan?

Microlearning dalam Pengembangan SDM

Kegiatan pengembangan SDM adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperbarui dan mengembangkan keterampilan serta kompetensi karyawan, agar bisa menyelesaikan pekerjaan.

Dilansir dari World Economic Forum (WEF), sebanyak 50% karyawan nyatanya sangat perlu mendapat pelatihan keterampilan baru pada tahun 2025.

Hal tersebut, sebenarnya juga karena ada perkembangan teknologi yang sangat cepat. Sehingga, perusahaan perlu memberikan pelatihan keterampilan bagi karyawan agar dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.

Kemudian, melansir elearningindustry.com, banyak karyawan tidak mau menghadiri sesi pelatihan dengan durasi yang lama dan membaca materi yang panjang.

Bahkan ditemukan fakta, bahwa karyawan dengan usia 35-44 dan 45-54 merasa proses belajar Microlearning, lebih efektif membantu peran pekerjaan mereka dan lebih mudah untuk diimplementasikan.

Microlearning juga dinilai lebih efektif, karena bisa menghemat waktu dan biaya. Selain itu, Karyawan juga lebih menyukai belajar dalam waktu singkat.

Tidak kalah mengejutkan, bahwa ditemukan juga fakta, sebanyak 70% perusahaan sudah berinvestasi untuk kegiatan belajar daring.

Dengan berbagai fakta tersebut, semakin meyakinkan bahwa Microlearning menjadi salah satu cara terbaik yang bisa diberikan organisasi kepada karyawan, dalam hal mengembangkan kemampuan mereka.

Semakin efektif dan efisiennya proses belajar yang dilakukan, tentu akan memberi dampak signifikan bagi kemajuan organisasi.

Di mana bisa mengikuti Microlearning?

Sebagai salah satu metode yang mungkin jarang diaplikasikan dalam dunia pendidikan, tidak heran jika belum banyak lembaga pegembangan SDM yang mampu menyediakan metode Microlearning tersebut.

Tapi tidak perlu khawatir, Inixindo Jogja sebagai lembaga pengembangan SDM terkemuka di Indonesia, secara resmi telah menghadirkan Microlearning.

Microlearning dari Inixindo Jogja bisa Anda temukan dengan mengunjungi situs eduparx.inixindojogja.co.id.

Selain Microlearning, di Eduparx Anda bisa menikmati berbagai produk-produk pengembangan SDM yang menarik dan tentunya dengan harga sangat terjangkau.

Segera kunjungi situs eduparx.inixindojogja.co.id dan nikmati pengalaman belajar Microlearning yang menyenangkan serta bermanfaat bagi Anda.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta

Anda Harus Tahu! Ini Alasan Sertifikasi CHFI Makin Dibutuhkan Perusahaan

Anda Harus Tahu! Ini Alasan Sertifikasi CHFI Makin Dibutuhkan Perusahaan

Anda Harus Tahu! Ini Alasan Sertifikasi CHFI Makin Dibutuhkan Perusahaan

Sertifikasi CHFI semakin dibutuhkan, salah satunya didorong adanya peningkatan kasus serangan siber yang merugikan perusahaan.

Apalagi, saat ini hampir seluruh proses bisnis sebuah perusahaan banyak dilakukan melalui web. Jadi tidak heran, apabila sertifikasi CHFI dibutuhkan sebagai persiapan dari serangan-serangan siber tersebut.

Sudah pasti, perusahaan perlu memahami dengan baik, bahwa sangat penting untuk melindungi informasi dan data yang mereka miliki.

Informasi dan data tersebut, merupakan kumpulan strategi bisnis dan informasi klien yang sangat penting bagi pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Tidak heran, apabila data sendiri bisa dibilang sangat-sangat rahasia dan berbahaya apabila sampai bocor ke pihak lain, apalagi kompetitor.

Dengan adanya ancaman karena serangan siber, menjadi peluang besar bagi Anda yang berkecimpung di dunia cyber security, untuk memiliki sertifikasi CHFI agar karir semakin meningkat.

Apa yang membuat sertifikasi CHFI berbeda?

Anda perlu sadar, bahwa para peretas merupakan orang-orang dengan pengetahuan sangat baik, terutama pada bidang teknologi.

Itulah mengapa, agar sebuah perusahaan terhindar dari kejahatan dunia maya ini, sebuah perusahaan perlu merekrut profesional yang terampil, salah satunya yang memiliki sertifikasi CHFI.

Para profesional tersebut, hendaknya memiliki kepekaan terhadap serangan siber dengan baik.

Selain itu, hendaknya mereka juga mampu memberi sebuah “pagar” yang mengamankan data dan informasi sebuah perusahaan.

Pemilik sertifikasi CHFI (Computer Hacking Forensic Investigators) merupakan profesional keamanan di bidang IT, dengan ketrampilan yang tidak hanya sebatas peka terhadap serangan dunia maya, pemilik sertifikasi CHFI juga dapat menemukan sebuah bukti digital.

Lantas apa fungsi bukti digital tersebut? Seperti yang kita tahu, bukti digital biasanya sangatlah kompleks. Bukti-bukti tersebut akan sangat berguna untuk mengidentifikasi dan menuntut para kriminal di dunia maya.

Perusahaan di seluruh dunia, terlepas dari besar kecilnya mereka, biasanya mencari ahli IT dengan sertifikasi CHFI.

Para pemilik sertifikasi CHFI ini umumnya direkrut oleh perusahaan untuk bertanggung jawab dalam beberapa hal, antara lain:

  • Merekonstruksi jaringan yang diretas dan menemukan buktinya.
  • Memeriksa dan memulihkan bukti atau informasi dari peralatan digital yang digunakan.
  • Menyiapkan laporan tentang bukti yang dikumpulkan.
  • Merekonstruksi bagian-bagian file.
  • Bersaksi tentang bukti yang dikumpulkan, dan metode pengumpulan bukti tersebut di pengadilan.

Adanya bukti elektronik, sangat penting bagi perusahaan dalam situasi seperti pelanggaran kontrak, pembobolan komputer, karyawan yang tidak setia, selisih karena ada pemecatan, pencurian dokumen perusahaan, mata-mata industri, penipuan email, perusakan halaman web, kebangkrutan, dan lain sebagainya.

Itulah mengapa dengan adanya bukti, bisa menjadi contoh dalam membuktikan adanya penyalahgunaan komputer.

Para pemilik sertifikasi CHFI sendiri, biasanya dikenal karena keahlian mereka dalam praktik peretasan di berbagai bidang, seperti mencari jejak, pembajakan, pengintaian, peretasan server web, pemindaian jaringan, peretasan sistem, Trojan, sniffer, worm dan virus, serta lain sebagainya.

Sertifikasi CHFI juga akan membantu kandidat untuk belajar, mengenai alat dan prosedur pengujian penetrasi CHFI EC-Council serta teknik penyelidikan komputer menggunakan teknologi forensik digital terbaru.

Mengapa Anda harus mengikuti sertifikasi CHFI?

Sebagai seorang profesional di cyber security, Anda mungkin berpikir bahwa CHFI mungkin bisa dipelajari cukup dengan pengalaman langsung.

Lantas, mengapa Anda perlu sertifikasi CHFI tersebut? Anda perlu ingat, bahwa sertifikasi CHFI akan menjadi bukti dari keahlian dan pengetahuan Anda.

Saat ini, perusahaan lebih memilih profesional yang memiliki sertifikasi. Selain itu, apabila Anda mengikuti sertifikasi CHFI, Anda bisa mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan Anda yang tentu saja tidak mungkin dilakukan sendiri.

Selain itu, Anda juga bisa mendapat banyak sekali peluang apabila memiliki sertifikasi CHFI.

Sebab, tidak ada industri di seluruh dunia yang tidak berada di bawah ancaman serangan siber.

Maka dari itu, apabila Anda memiliki sertifikasi CHFI, ada peluang bagi Anda untuk bekerja tidak hanya di perusahaan keamanan IT, namun bisa juga direkrut lembaga penegak hukum, sektor pertahanan dan militer, firma hukum, perbankan, bahkan perusahaan asuransi.

Sebagai profesional dengan sertifikasi CHFI, Anda juga bisa mendapatkan gaji awal sekitar USD85.000 bahkan berpotensi naik hingga USD120.000.

Ada beberapa peran yang tersedia untuk para profesional dengan sertifikasi CHFI, antara lain:

  • Analis Forensik Komputer.
  • Analis Keamanan Informasi.
  • Analis Malware.
  • Spesialis Keamanan Jaringan.
  • Administrator Keamanan.
  • Penetration Tester.
  • IT Auditor.
  • Dan lain-lain.

Apabila Anda telah resmi memiliki sertifikasi CHFI (Computer Hacking Forensic Investigators), maka sudah pasti Anda akan menjadi aset berharga untuk semua perusahaan.

Dengan berbagai keuntungan yang bisa Anda dapat dari memiliki sertifikasi CHFI, jadi apalagi yang Anda tunggu? Segera sertifikasi CHFI sekarang juga dan dapatkan manfaatnya.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta

Sertifikasi ITIL 4, Satu dari 10 Bukti Keahlian di Bidang IT yang Datangkan Gaji Fantastis

Sertifikasi ITIL 4, Satu dari 10 Bukti Keahlian di Bidang IT yang Datangkan Gaji Fantastis

Sertifikasi ITIL 4, Satu dari 10 Bukti Keahlian di Bidang IT yang Datangkan Gaji Fantastis

Biasanya, sebuah bidang pekerjaan menuntut standar kompetensi tertentu, contohnya seperti sertifikasi ITIL 4.

Sertifikasi ITIL 4 ini sendiri merupakan bukti keahlian di bidang IT yang lebih spesifik, dibanding hanya ijazah yang meskipun merupakan salah satu jenis sertifikat, namun sifatnya cenderung umum.

Akan tetapi selain sertifikasi ITIL 4, sebenarnya masih ada banyak sertifikat-sertifikat lain yang ada baiknya Anda miliki dan sesuaikan kebutuhan.

Sebab, memiliki sertifikasi ITIL 4 maupun sertifikasi IT lainnya, bisa membantu Anda mendapatkan posisi yang lebih baik dibanding dengan seseorang yang hanya bermodal ijazah saja.

Belum lagi, di sektor Information Technology (IT) sendiri, merupakan salah satu bidang yang paling banyak menuntut para pelakunya memiliki berbagai macam jenis sertifikasi.

Lucunya, saking pentingnya sertifikasi di bidang IT, sampai-sampai banyak yang mengatakan, “apalah gunanya anak IT tanpa sertifikat-sertifikat yang dimilikinya?”.

Ini Bukti Pentingnya Sertifikasi

Memiliki sertifikasi IT nyatanya memang terbukti efektif mendongkrak gaji Anda yang memang memiliki karir di dunia IT.

Melansir situs Grid.id pada sebuah survei dari Global Knowledge menemukan, bahwa 83 persen dari profesional IT di Amerika Serikat dan Kanada memiliki setidaknya sebuah sertifikasi IT.

Bahkan, rata-rata gaji di AS untuk seorang pemegang sertifikasi IT lebih tinggi 11,7 persen, atau sekitar 8.400 USD dibanding yang belum memiliki sertifikasi IT salah satunya seperti sertifikasi ITIL 4.

Dengan memiliki karyawan profesional bersertifikasi, nyatanya memang bermanfaat bagi perusahaan.

Dari perusahaan yang disurvei, 44 persen dari pengambil keputusan IT mengatakan bahwa sertifikasi IT seperti sertifikasi ITIL 4 membuat karyawan bisa bekerja lebih cepat.

Kemudian, sebanyak 33 persen mengatakan lebih efisien ketika mengimplementasikan sistem.

Lalu 23 persen mengatakan, sertifikasi membantu mereka mengimplementasikan produk dan layanan mereka secara lebih cepat dengan kesalahan yang lebih sedikit.

Macam-macam Sertifikasi IT

Sertifikasi IT sendiri biasa dikeluarkan oleh perusahaan raksasa IT seperti Microsoft, AWS, Google, dan Cisco.

Apabila Anda memang salah satu orang yang terjun di bidang IT, dan memiliki niat untuk menapaki karir di bidang tersebut, simak sepuluh sertifikasi di bidang IT seperti yang dikutip dari PCMag berikut ini.

1. Google Certified Professional Cloud Architect

Sertifikasi IT ini hadir pada 2017, sertifikasi Google Certified Professional Cloud Architect ada di posisi teratas.

Untuk mendapatkan sertifikasi ini, Anda harus bisa mendesain, mengembangkan, dan mengatur arsitektur cloud Google dengan teknologi GCP.

Anda juga harus memiliki pengetahuan dan berbagai macam skenario untuk menemukan solusi.

Saat ini skil coud mendapat banyak permintaan, dan sangat penting untuk perusahaan di masa depan.

Rata-rata gaji untuk pemegang sertifikasi Google Certified Professional Cloud Architect adalah USD175,761 per tahun.

2. Sertifikasi AWS Certified Solution Architect – Associate

Amazon Web Service (AWS) adalah platform pilihan utama di wilayah AS, Kanada, bahkan dunia.

Sedangkan sertifikasi AWS Certified Solution Architect – Associate ini sendiri, dirancang untuk mereka yang memiliki latar belakang penggunaan platform AWS.

Fokus utama dari sertifikasi IT ini, yaitu untuk merancang dan menerapkan sistem yang skalabel pada platform AWS, termasuk juga bagaimana menjaga agar biaya pengembangannya tetap efektif, namun tanpa mengorbankan keamanan, keandalan, serta kualitasnya.

Namuna ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain:

– Diperlukan minimal satu tahun pengalaman merancang sistem pada platform AWS.

– Kemudian memiliki pengetahuan sedikitnya satu bahasa pemrograman tingkat tinggi.

–  Terakhir, paham tentang praktik-praktik terbaik seputar pengembangan aplikasi-aplikasi berbasis AWS.

Kemudian, untuk rata-rata gaji pemegang sertifikasi IT AWS Certified Solution Architect – Associate adalah USD149,446 per tahun.

3. Sertifikasi CISM (Certified Information Security Manager)

Kemudian, sertifikasi IT selanjutnya dikeluarkan oleh ISACA. Lembaga ini menawarkan sertifikasi CISM yang memiliki fokus pada sekuriti IT pada tingkatan manajemen.

Sertifikasi IT ini dirancang agar dapat menjadi bukti, bahwa pemegangnya memiliki kompetensi cukup dalam membangun, merancang serta mengelola inisiatif-inisiatif sekuriti perusahaan.

Untuk mendapatkan sertifikasi CISM, diperlukan beberapa syarat, seperti:

– Lima tahun pengalaman di bidang keamanan informasi.

– Dibutuhkan juga bagi para pemegangnya untuk terus mengkinikan dan mengaplikasikan kemampuannya melalui laporan kredit CPE (continuing professional education) setiap tahunnya.

Sedangkan untuk rata-rata gaji pemegang sertifikasi CISM adalah USD148,622 per tahun.

4. Sertifikasi CRISC (Certified in Risk and Information Systems Control)

Masih dari sertifikasi yang dikeluarkan oleh ISACA, mereka mengklaim bahwa sertifikasi CRISC adalah satu-satunya sertifikasi IT yang menyiapkan dan memungkinkan profesional IT untuk tantangan spesifik dari manajemen risiko IT dan organisasi.

Serta memosisikannya sebagai mitra strategis bagi organisasi.

Sertifikasi ini adalah bukti kemampuan pemegangnya terkait manajemen, asesmen, mitigasi, respon, pemantauan dan pelaporan risiko.

Untuk mendapatkan sertifikasi CRSIC, ada beberapa syarat:

– Anda harus memiliki minimal tiga tahun pengalaman pada sedikitnya dua dari empat topik yang dicakup dalam sertifikasi ini.

– Pemegangnya juga harus untuk terus mengkinikan kompetensinya melalui laporan kredit CPE pada setiap tahunnya untuk mempertahankan sertifikasi yang dipegangnya.

Sedangkan dari sisi gaji, rata-rata gaji bagi para pemegang sertifikasi CRISC adalah USD146,480 per tahun.

5. Sertifikasi PMP (Project Management Professional)

Sertifikai PMP dikeluarkan oleh Project Management Institute, sebuah lembaga independent yang berada di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Apabila Anda memiliki sertifikat ini, maka Anda akan dianggap telah berhasil membuktikan bahwa Anda layak memimpin dan mengatur satu tim dalam sebuah proyek.

Sertifikasi PMP sendiri sudah diakui secara luas di dunia industri, tidak hanya terbatas pada dunia IT saja.

Bahkan, para pelaku dunia IT juga kerap menganggap bahwa PMP termasuk sertifikasi yang harus dimiliki, mengingat pekerjaan di dunia IT kerap di kerjakan secara tim bukan individual.

Jadi tidak heran, apabila kemampuan seseorang dalam memimpin sebuah tim pastilah sangat penting.

Akan tetapi, untuk mendapatkan sertifikasi PMP ini, Anda harus memenuhi beberapa syarat:

– Tingkat pendidikan setara S1 (masa kuliah empat tahun).

– Tiga tahun pengalaman di manajemen proyek, 4.500 jam dalam memimpin dan mengarahkan proyek.

– Anda juga harus melewati 35 jam pelatihan terkait manajemen proyek.

– Namun, untuk peserta dengan tingkat pendidikan di bawahnya, diperlukan lima tahun pengalaman, 7500 jam memimpin dan mengarahkan proyek, serta 35 jam dalam pendidikan manajemen proyek.

Dari sisi gaji, pemegang sertifikasi IT PMP bisa mengantongi hingga USD143,493 per tahun.

6. Sertifikasi CISSP (Certified Information System Security Professional)

Sertifikasi CISSP berfokus pada bidang keamanan telekomunikasi, keamanan arsitektur, keamanan pengembangan aplikasi, kriptografi.

Sertifikasi IT ini, juga menjadi salah satu sertifikat yang paling diburu oleh kalangan pekerja yang berkecimpung di bidang IT.

Untuk mendapatkan sertifikat IT satu ini, Anda wajib memiliki pengalaman sedikitnya 5 tahun dalam bidang keamanan sistem informasi, sebab memang sertifikat ini bukan sembarangan dan memiliki nilai yang tinggi.

Sertifikasi IT ini ditawarkan oleh ISC dan diakreditasi oleh ANSI, secara formal diakui oleh Departemen pertahanan AS dan diadopsi sebagai standard untuk program lembaga keamanan nasional AS.

Sertifikasi ini diakui secara global sebagai sertifikasi yang dirancang untuk membantu para profesional IT security untuk memantapkan praktik-praktik terbaik seputar dunia sekuriti modern.

Pemegang sertifikasi CISSP juga diwajibakan untuk terus mengikuti perkembangan kompetensi profesionalnya melalui kredit CPE, dan diperlukan sedikitnya lima tahun pengalaman profesional pada dua atau lebih topik yang diujikan.

Rata-rata gaji untuk pemegang sertifikasi CISSP adalah USD141,452 per tahun.

7. Sertifikasi CISA (Certified Information Systems Auditor)

Bisa dibilan, sertifikasi IT ini cukup baru dibandingkan dengan lainnya. Meski yang terbilang baru, namun CISA sangat diperhitungkan di seluruh dunia.

Sertifikasi CISA sendiri menjadi bukti kemampuan audit, cybersecurity, dan manajemen risiko.

Pakar IT yang memiliki sertifikat CISA memiliki tugas untuk memastikan jika sebuah aset penting dalam sebuah bisnis bisa aman dan terpelihara dengan baik.

Namun, untuk mencapai sertifikasi ini, Anda harus lulus ujian Certified Information Systems Auditor (CISA) terlebih dahulu.

Di dalamnya ada lima domain, yaitu:

– Sistem Informasi Audit.

– Tata Kelola dan Manajemen IT.

– Akuisisi, Pengembangan, dan Implementasi Sistem Informasi.

– Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Manajemen Layanan Sistem Informasi.

– Perlindungan Aset Informasi.

Gaji rata-rata yang diterima oleh para pemegang sertifikat CISA berkisar USD132.278 per tahun.

8. AWS Certified Cloud Practitioner

AWS Cloud Practitioner berdasarkan platform cloud Amazon Web Services (AWS) yang sangat populer.

Ini merupakan titik awal jika Anda ingin memiliki berbagai sertifikasi cloud Amazon seperti AWS Solutions Architect, Developer, DevOps Engineer, dan SysOps Administrator.

Sertifikasi IT ini sendiri, dirancang untuk para profesional yang memang mencari pemahaman menyeluruh tentang layanan cloud AWS.

Sebagai sertifikasi tingkat dasar, sertifikasi ini juga sering dipegang oleh seseorang di awal karir mereka, karena biasanya menjadi batu loncatan untuk sertifikasi AWS yang lebih spesifik di masa mendatang.

Dengan semakin tingginya permintaan manajemen cloud selama beberapa tahun terakhir, jumlah sertifikat AWS Certified Cloud Practitioner juga mungkin akan terus meningkat.

Tentunya ini juga akan sangat menarik bagi bisnis yang mempertimbangkan untuk pindah ke desktop-as-a-service (DaaS) sebagai pekerjaan hybrid, karena AWS merupakan salah satu pemain yang diperhitungkan pada bidang tersebut dengan platform Amazon WorkSpaces-nya.

AWS Cloud Practitioner menjadi bukti kemampuan Anda untuk menentukan infrastruktur cloud dasar dan prinsip arsitektur, serta layanan utama pada platform AWS.

Seorang profesional bersertifikat, juga harus mampu menjelaskan berbagai dasar keamanan dan aspek dasar platform yang harus terpenuhi.

Umumnya, seseorang dengan sertifikat ini bisa mengantongi hingga rata-rata USD131.465 per tahun.

9. VCP-DCV: VMware Certified Professional – Data Center Virtualization

The VCP-DCV: VMware Certified Professional – Data Center Virtualization, membuktikan keterampilan yang diperlukan untuk membangun infrastruktur virtual yang bisa diukur menggunakan VMware vSphere.

Para peserta bisa memilih dari beberapa sumber belajar online, dan akan belajar bagaimana mengelola, mengkonsolidasikan, dan menerapkan teknologi virtualisasi VMware, seperti vSphere High Availability dan Distributed Resource Scheduler clusters.

Profesional di bidang IT yang sudah memiliki sertifikasi ini memperoleh gaji rata-rata USD130.226 per tahun.

10. Sertifikasi ITIL 4 (Information Technology Infrastructure Library 4)

Kemudian, sertifikasi IT internasional yang paling populer di bidang IT Service Management (ITSM) adalah ITIL, yang merupakan kependekan dari Information Technology Infrastructure Library.

ITIL sendiri saat ini memiliki versi terbaru, yaitu sertifikasi ITIL 4.

Sertifikasi ITIL 4 sangat dibutuhkan bagi perusahaan besar, terutama yang memang mengimplementasi layanan berbasis IT.

Di sisi lain, para akademisi pun perlu belajar untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswanya.

Sertifikasi ITIL 4 sendiri dimiliki dan dikelola oleh Kantor Pemerintah Commerce di UK, yaitu sertifikasi manajemen layanan yang diakui secara global.

Sertifikasi ITIL 4 juga dianggap sebagai kualifikasi entry level di bidang IT Service Management.

Rata-rata gaji untuk pemegang sertifikasi ITIL 4 adalah USD129,402 per tahun.

Jadi, mana sertifikasi IT yang akan segera Anda ambil? Segera sertifikasi IT sekarang dan jangan sampai menyesal di masa depan.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta

5 Perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1, Generasi Baru yang Lebih Sempurna

5 Perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1, Generasi Baru yang Lebih Sempurna

5 Perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1, Generasi Baru yang Lebih Sempurna

Sejak dirilis, mungkin Anda belum paham apa sebenarnya perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yang merupakan generasi baru dari COBIT itu sendiri.

COBIT sebenarnya sudah sangat dikenal luas sebagai standard defacto, di mana COBIT ini menjadi framework tata kelola TI (IT Governance) dan yang terkait dengannya.

Framework ini, terus berevolusi sejak pertama kali diluncurkan tepatnya pada tahun 1996, hingga dirilisnya generasi terakhir yaitu COBIT 5 yang diluncurkan pada Juni 2012 silam.

Namun, yang menjadi dasar perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1, karena framework ini melakukan pergeseran-pergeseran beberapa paradigma.

Lantas di sinilah muncul pertanyaan, kenapa harus selalu berubah terus-menerus? Bukankah perubahan tersebut, justru membingungkan pihak yang akan mengadopsinya?

Ya, mungkin perubahan penyebab adanya perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 tersebut akan menyulitkan pihak yang mengadopsinya.

Namun perlu disadari, bahwa segala hal di dunia ini akan selalu terus menerus berubah.

Terutama jika kita berbicara mengenai teknologi Informasi, dan pemanfaatannya yang sangat berkembang dengan cepat.

Pastinya perubahan di bidang teknologi informasi, akhirnya menuntut adanya perubahan dalam tata cara pengelolaannya juga.

Dengan begitu, framework tata kelola seperti COBIT juga perlu penyesuaian dengan berbagai perubahan yang terjadi.

Tidak hanya itu, munculnya perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 ini, tidak lain karena konsep awal yang sudah sedemikian rupa dibangun, tapi masih terdapat kelemahan saat praktik dan adanya celah yang masih mungkin untuk diperbaiki serta disempurnakan.

Apa saja perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1?

Ada beberapa perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yang ternyata cukup penting. Apa saja perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 tersebut?

Prinsip Baru dalam Tata Kelola TI

Perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yang pertama, ada pada prinsip baru dalam tata kelola TI untuk organisasi, yaitu Governance of Enterprise IT (GEIT).

Dalam COBIT 5 lebih berorientasi pada prinsip, dibanding pada proses.

Alasan dari orientasi pada prinsip, karena penggunaan prinsip-prinsip itu sendiri lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam konteks enterprise dengan lebih efektif.

Penekanan pada Enabler

Selanjutnya, perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yaitu diberinya penekanan lebih kepada Enabler.

Memang, sebenarnya dalam COBIT 4.1 juga telah menyebutkan adanya enablerenabler.

Akan tetapi, dalam COBIT 4.1 tidak menyebutnya secara gamblang dengan enabler.

Sementara perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1, yaitu disebutkannya secara gamblang dan spesifik mengenai keberadaan 7 enabler dalam implementasinya.

Di bawah ini terdapat tujuh enabler COBIT 5 dan perbandingannya dengan di dalam COBIT 4.1:

  1. Prinsip, kebijakan, dan kerangka kerja

Di dalam COBIT 4.1, poin-poin ini tersebar ke dalam beberapa proses-proses COBIT 4.1.

  1. Proses-proses

Proses sendiri, menjadi hal yang sentral di dalam COBIT 4.1.

  1. Struktur Organisasi

Beda dengan COBIT 5, di dalam COBIT 4.1 struktur organisasi tercermin dalam RACI chart yang mendefinisikan peran serta tanggung-jawab para pihak di dalam setiap proses.

  1. Kultur, etika dan perilaku

Perihal kultur, etika, serta perilaku, poin ini hanya terselip di beberapa proses COBIT 4.1.

  1. Informasi

Di dalam COBIT 4.1 sendiri, informasi adalah salah satu sumber daya TI (IT resources).

  1. Layanan, Infrastruktur, dan Aplikasi

Kemudian, di dalam COBIT 4.1, infrastruktur dan aplikasi, keduanya disatukan dengan layanan, kemudian dijadikan salah satu sumber daya TI juga.

  1. Orang, keterampilan (skills) dan kompetensi.

Dalam COBIT 4.1, hanya disebutkan “orang” sebagai salah satu sumber daya. Meskipun, pada dasarnya mencakup juga keterampilan serta kompetensinya.

Model Referensi Proses yang Baru

Kemudian perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 yang ke tiga, dalam COBIT 5 mendefinisikan model referensi proses yang baru, kemudian diberi tambahan domain governance serta beberapa proses, baik yang benar-benar baru atau yang dimodifikasi dari proses lama.

Selain itu, mencakup juga aktivitas organisasi secara end-to-end.

Selain menggabungkan dan menyempurnakan COBIT 4.1, Val IT, dan Risk IT ke dalam sebuah framework, COBIT 5 juga sengaja di jadikan lebih mutakhir.

Tujuannya untuk menyelaraskan dengan best practices yang ada, seperti misalnya ITIL v3 2011 maupun TOGAF.

Ada Proses-proses Baru di COBIT 5

Tidak sampai situ saja, perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 sebenarnya sudah disinggung sebelumnya, bahwa di dalam COBIT 5 terdapat proses-proses baru, yang sebelumnya belum pernah ada di COBIT 4.1.

Selain itu, terdapat juga beberapa modifikasi di dalam proses-proses yang sudah ada pada COBIT 4.1.

Proses COBIT 5 Lebih Holistik

Dari beberapa hal tadi, sebenarnya secara sederhana dapat dikatakan, bahwa model referensi proses di dalam COBIT 5 ini sebenarnya mengintegrasikan konten dati COBIT 4.1, Risk IT dan Val IT.

Maka tidak heran, apabila keseluruhan proses-proses pada CobiT 5 ini jadi lebih holistik, lengkap dan dapat mencakup aktivitas bisnis dan IT secara end-to-end.

Dengan berbagai perbedaan COBIT 5 dan COBIT 4.1 di atas, bisa disimpulkan bahwa COBIT 5 jelas menjadi sebuah inovasi dan penyempurnaan dari pendahulunya.

Maka tidak ada alasan untuk tidak segera migrasi dari COBIT 4.1 ke COBIT 5, agar Anda lebih siap menghadapi perubahan-perubahan di masa yang akan datang.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta