Walmart
Walmart memiliki jaringan distribusi terbesar di dunia, dengan jutaan produk yang berpindah tiap harinya, hampir di seluruh dunia.
Namun, proses distribusi yang sangat besar tersebut akhirnya menimbulkan tantangan besar, khususnya pada bidang keselamatan kerja.
Hingga akhirnya Walmart bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan kerja yang baik, agar mengurangi risiko, insiden, juga cedera yang bisa berdampak pada keuangan perusahaan.
Mengapa berhubungan dengan keuangan perusahaan? Sebab, hanya dengan turun 5% saja hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja, bisa menyelamatkan jutaan uang perusahaan.
Akhirnya, Walmart membuat program microlearning yang tidak hanya bisa meningkatkan pengetahuan dan pencegahan insinden pada karyawan, namun juga menciptakan mindset agar selalu mengedepankan keselamatan di pekerjaan mereka.
Implementasi microlearning tersebut diimplementasikan pada lebih dari 150 pusat distribusi di seluruh AS dan bisa diakses lebih dari 75.000+ karyawan.
Para karyawan Walmart ternyata sangat menyukai microlearning. Hal ini ditunjukkan lewat angkat partisipasi secara sukarela yang cukup tinggi rata-rata 91%.
Selain itu, microlearning juga berdampak pada penurunan 54% insiden keselamatan kerja yang tercatat di pusat distribusi.
Penurunan presentase inisiden ini, tidak lain karena pengetahuan karyawan tentang keselamatan kerja meningkat hingga 15%.
Bloomingdale’s
Pengalaman Walmart dalam menerapkan microlearning, ternyata menarik perhatian dari perusahaan ritel, Bloomingdale’s.
Tujuannya sama, yaitu microlearning diharapkan bisa meningkatkan pelatihan tentang keselamatan ke 10.000 karyawan di 12 negara bagian.
Topik yang dibahas dalam microlearning seperti bagaimana menggunakan tangga, cara membersihkan pecahan kaca, dan bagaimana cara yang benar untuk menggunakan cutter.
Para karyawan bisa mengakses microlearning tersebut kapan saja, cukup melalui tablet saja.
Hasil dari microlearning tersebut, didapatkan peningkatan partisipasi karyawan secara sukarela untuk pengembangan skill meningkat 90%, dan bisa mencegah kecelakaan kerja hingga 83%.
Dari sisi bisnis, terdapat pengurangan klaim kesehatan hingga 41% dan mampu menghemat 10 juta US Dollar uang Bloomingdale.
At Home
Retailer dekorasi rumah, At Home, menggunakan microlearning untuk berbagai kebutuhan pelatihan, termasuk kemanan kerja, customer service, bahkan microlearning digunakan untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan.
Microlearning tersebut digunakan ke lebih dari 3.000 pegawai At Home yang ada di 100 toko dalam 28 negara bagian.
Hasilnya, diketahui ada penurunan insiden keselamatan kerja hingga 36%, dan pelatihan yang dilakukan untuk karyawan bisa diselesaikan hanya dalam waktu empat minggu dari yang biasanya sampai memakan waktu enam bulan.
Berkhsire Hathaway
Berkshire Hathaway Media Group (BH Media) memiliki lebih dari 30 koran harian, dan 70 koran mingguan.
BH Media berhadapan dengan beragam operasi, proses, dan budaya yang berbeda untuk tiap korannya.
Selain itu, mereka juga membutuhkan cara untuk memberikan pelatihan ke tim penjualan mereka di berbagai lokasi.
BH Media akhirnya membuat metodologi penjualan terpadu yang berbasis microlearning.
Hasilnya, 98% peserta sangat setuju bahwa penggunaan microlearning tersebut tidak hanya berguna, tetapi juga dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari mereka.