https://www.rapa-puru.com/ https://ingemantspa.cl/ https://103.63.25.105/
– Inixindo Jogja
#Comday – Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital

#Comday – Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital

#Comday - Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital 1

#Comday – Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital

Transformasi digital merupakan topik yang tak ada habisnya dibicarakan walaupun bahasan ini sudah mulai mencuat sejak kemunculan start up teknologi di Indonesia beberapa tahun lalu. Memang saat itu hanya beberapa sektor bisnis yang bersinggungan langsung yang merasakan dampaknya. Akan tetapi, lama kelamaan dampak transformasi digital mulai meluas dan mengubah cara hidup masyarakat Indonesia. Transformasi digital di Indonesia sendiri memang agak lambat bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia seperti India, Thailand apalagi Cina. Ketertinggalan ini memaksa perusahaan atau organisasi di Indonesia untuk tancap gas dalam melakukan revolusi industri 4.0 ini agar tidak tergerus oleh start up dari luar di sektor lebih luas lagi seperti finansial, pariwisata, dan juga kesehatan.

Sebenarnya, kita tak perlu putus asa melihat transformasi digital yang berjalan secara cepat ini. Transformasi digital disebabkan karena kemajuan teknologi tapi jangan kuatir dulu karena seiring majunya teknologi berarti kemudahan untuk memanfaatkan teknologi juga semakin mudah. Dengan strategi yang jitu dan pemanfaatan teknologi yang tepat, kita harus yakin bahwa transformasi digital dapat kita terapkan pada organisasi atau perusahaan kita. Penasaran bagaimana menyusun strategi dan pemanfaatan teknologi yang tepat untuk akselerasi transformasi digital Anda?

Ikuti Community Day dengan tema “Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital” pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2019. Dalam acara ini akan dibahas dua poin penting untuk melakukan transformasi digital pada perusahaan atau organisasi, yaitu:

  • Digital Transformation Strategy
  • Digital Technology
    • Progressive Web App (PWA)
    • Internet of Things (IoT)

 

Klik tombol ‘Registrasi’ di atas untuk pendaftaran!

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

Kamis, 28 MARET 2019
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Eduparx – Inixindo Jogja
Jalan Kenari No 69 Yogyakarta
View Maps

Event Compilation : “Transformasi Digital Untuk PDAM”

Event Compilation : “Transformasi Digital Untuk PDAM”

Event Compilation : “Transformasi Digital Untuk PDAM”

Pesatnya arus teknologi membuat indonesia memasuki era industri 4.0 ataau yang akrab dikenal sebagai industri digital. Saat ini perusahaan tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengambil sebuah keputusan, internet of things dapat membantu ketika seluruh kegiatan yang ada di dalam industri tersebut menggunakan perangkat komputer dan terhubung dengan internet, maka kita dengan mudah mengontrol bisnis dari jarak jauh, bahkan mempersingkat waktu untuk mengambil sebuah keputusan.

Dengan kemajuan teknologj tersebut seluruh kegiatan bisnis dapat terekam selama 24 jam. Informasi tersebut diantaranya dapat menyangkut tentang kinerja karyawan, data pelanggan, data penjualan dalam tren automasi industri 4.0 hal ini dikenal istilah big data. Untuk itu sebuah perusahaan sangat memerlukan transformasi digital agar dapat meningkatkan kinerja dan
memperluas jangkauan bisnisnya.

PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah juga tak boleh lengah dari arus transformasi digital ini. Jika kita berpikir secara singkat PDAM tidak memiliki kompetitor secara langsung, akan tetapi pelanggan PDAM memiliki pilihan yang dapat mensubtitusi layanan PDAM yaitu air sumur. Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi PDAM di era revolusi industri 4.0 ini justru semakin kompleks. Sebagai upaya menjawab tantangan tersebut, Inixindo Jogja sebagai lembaga pengembangan SDM yang aktif melakukan kampanye tentang transformasi digital menyelenggarakan beberapa event untuk mengakselerasi transformasi digital PDAM.

 

Comday “Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital”

28 Maret 2019

Event Compilation : "Transformasi Digital Untuk PDAM" 2 Event Compilation : "Transformasi Digital Untuk PDAM" 3

Jika berbicara digitalisasi untuk PDAM tentu kita akan sulit menghayal bahwa air akan tersambung dengan internet. Umar selaku instruktur dalam kegiatan Comday ‘Teknologi yang Mengakselerasi Transformasi Digital’ (28/3) yang banyak dihadiri oleh pihak dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ini  mengatakan “Proses digitalisasi dalam PDAM dapat dilakukan untuk melayani pelanggan, seperti ketika ada kebocoran pelanggan dapat melapor melalui aplikasi yang langsung terhubung dibagian costumer service dan teknisi.”

Umar juga menambahkan bahwa dengan adanya transformasi digital, PDAM juga dapat merekam seluruh kegiatan sambungan pipa dan debit air, sehingga ketika terjadi kebocoran pipa dapat segera diatasi. Kegiatan Comday ini mengundang seluruh PDAM di Provinsi Jawa tengah. Kegiatan ini bertujuan agar PDAM melakukan transformasi digital untuk mengatasi perubahan jaman dan meningkatkan kinerja sesuai dengan tren industri 4.0.

***

 

Transformasi Digital PDAM Sragen

09 April 2019

Event Compilation : "Transformasi Digital Untuk PDAM" 4

 

Pada tanggal 09 April 2019, Andi Yuniantoro selaku direktur PT. Inixindo Widya Iswara Nusantara memberi pengarahan pada kegiatan Digital Transformasi PDAM yang dilaksanakan oleh PDAM Sragen. Dalam pengarahannya, Andi mengatakan bahwa transformasi digital untuk kegiatan PDAM dapat diterapkan mulai dari strategi bisnis, operasional bisnis, teknologi informasi, dan target yang akan dicapai,  yang keseluruhannya merupakan kebutuhan para stakeholder PDAM.

***

#Comday – Pentingnya Digital Transformasi untuk PDAM

#Comday – Pentingnya Digital Transformasi untuk PDAM

#Comday - Pentingnya Digital Transformasi untuk PDAM 5

#Comday – Pentingnya Digital Transformasi untuk PDAM

Jika ditanya apakah hubungan air minum dengan dunia digital yang akhir-akhir ini sedang heboh dibicarakan jawabannya tentu saja tidak ada, setidaknya tidak secara langsung. Air minum tentu saja tidak bisa didigitalisasi. Senyawa yang terdiri dari hidrogen dan oksigen tidak bisa begitu saja diciptakan melalui rentetan angka biner yang mondar-mandir dalam perangkat elektronik. Tapi jika kita mengubah sedikit pertanyaannya menjadi dapatkah digitalisasi dilakukan pada cara pendistribusiannya? Jawabannya tentu saja bisa, tapi jangan berpikiran air minum bisa dikirim melalui jaringan 4G.

Di Indonesia sendiri, jaringan distribusi air minum secara langsung dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Seperti perusahaan yang lain dan sebagai perusahaan yang mengalirkan arus air, PDAM juga harus ikut arus transformasi digital jika tidak mau tenggelam. Dengan bertransformasi secara digital banyak inovasi-inovasi yang dapat diterapkan baik itu ke dalam internal perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi operasional perusahaan. Selain itu inovasi yang lahir dari sebuah transformasi digital juga dapat digunakan untuk meningkatkan layanan terhadap pelanggan.

Seperti apa transformasi digital yang dapat dilakukan oleh PDAM sebagai satu-satunya perusahaan distribusi ‘sumber kehidupan’? Ikuti Community Day dengan tema ‘Pentingnya Transformasi Digital untuk PDAM’ pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2019.

Dalam acara ini akan dibahas dua poin penting untuk melakukan transformasi digital oleh PDAM, yaitu:

  • Digital Transformation Strategy
  • Digital Technology
    • Progressive Web App (PWA)
    • Internet of Things (IoT)

Klik tombol ‘Registrasi di atas untuk pendaftaran!

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

Kamis, 28 MARET 2019
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Eduparx – Inixindo Jogja
Jalan Kenari No 69 Yogyakarta
View Maps

Seminar & Diskusi – Digital Leadership : Menyusun Strategi Menghadapi Era Transformasi Digital

Seminar & Diskusi – Digital Leadership : Menyusun Strategi Menghadapi Era Transformasi Digital

Seminar & Diskusi – Digital Leadership : Menyusun Strategi Menghadapi Era Transformasi Digital

Disrupsi digital adalah sebuah tuntutan bagi sebuah organisasi atau perusahaan agar dapat bertahan di era digital yang sedang berlangsung saat ini. Start up baru berbasis teknologi bermunculan mengancam keberadaan bisnis yang sudah ada. Di bawah seorang pemimpin yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan digital (digital leadership),  bisnis atau organisasi yang dipimpinnya akan susah payah beradaptasi. Perubahan yang dilakukan pun terkesan latah karena sekedar ikut-ikutan membuat apps yang belum tentu terpakai.

Digital leadership adalah bekal bagi seorang pemimpin dan calon pemimpin agar bisa mengarahkan organisasi atau bisnis yang mereka pimpin untuk bertransformasi ke arah digital. Sebuah transformasi yang dapat disebut sebagai inovasi dan bukan sekedar ‘paksaan situasi’. Digital leadership juga dibutuhkan bagi mereka yang ingin mengembangkan bisnis di era revolusi industri 4.0 ini

Jika Anda ingin mengenal lebih dalam lagi tentang digital leadership dan bagaimana menyusun strategi dalam menghadapi digital transformasi, Anda bisa mengikuti seminar dan diskusi “Digital Leadership: Menyusun Strategi Menghadapi Era Transformasi Digital”. Ada 2 topik yang akan dibahas dalam seminar dan diskusi ini, yaitu:

  • Transformasi Digital
  • Business Model Canvas

Ikuti seminar dan diskusi “Digital Leadership: Menyusun Strategi Menghadapi Era Transformasi Digital” dengan mendaftarkan diri Anda terlebih dahulu!

This form does not exist

Biaya

Free (tempat terbatas)

DATE AND TIME

Kamis, 17 Januari 2019
14.00 WIB – Selesai

LOCATION

Eduparx – Inixindo Jogja
Jalan Kenari No 69 Yogyakarta
View Maps

Bertahan di Era Digital: Digital Leadership

Bertahan di Era Digital: Digital Leadership

Dalam artikel yang ditulis beberapa hari yang lalu, kita telah membahas tentang apa yang menyebabkan terjadinya transformasi digital (digital transformation) yang bisa juga disebut sebagai revolusi industri 4.0. Dalam artikel tersebut juga disebutkan bagaimana digital skill mutlak dibutuhkan bagi setiap perangkat organisasi/perusahaan jika organisasi/perusahaan tersebut ingin bertahan hidup di era digital ini.

Kali ini kita akan membahas tentang digital leadership sebagai komponen digital skill terpenting sebagai penunjang transformasi digital. Kenapa digital leadership menjadi komponen terpenting? Jawabannya tentu saja karena setiap keputusan dalam sebuah organisasi/perusahaan datang dari pemimpinnya. Bagaimana organisasi/perusahaan mau melakukan transformasi digital jika pemimpinnya saja masih belum melek digital. Jika diibaratkan proses transformasi digital adalah sebuah proses memasak, digital leadership dapat diibaratkan sebagai kompornya.

Meskipun begitu, di era disrupsi digital ini konsep pemimpin sebagai seorang jenderal yang duduk di belakang meja tidak lagi relevan. Perusahaan pioner transformasi digital seperti Google dan Lyft justru mencari pemimpin yang bisa dan mau turun tangan langsung, saling melengkapi dan berfungsi sebagai sebuah tim. Selain kemampuan untuk memimpin sebuah tim, para pemimpin ini dituntut untuk bisa membangun tim dari awal, menjadi perantara antar anggota tim, serta menuntun tim untuk memiliki budaya inovatif, mau belajar, dan terus melakukan peningkatan secara terus menerus. Memang terdengar agak klise dan hampir sama dengan pemimpin ideal di era sebelum transformasi digital terjadi tapi kita akan tahu apa saja perbedaannya di dalam artikel ini.

Pemimpin Digital Adalah Pemimpin Yang Memiliki Latar Belakang  IT?

Walaupun para pemimpin perusahaan pioner transformasi digital seperti Mark Zuckerberg, Larry Page, dan Travis Kalanick memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi informasi ataupun ilmu komputer tak sedikit pula dari para pioner transformasi digital yang sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan TI ataupun komputer. Salah satu contohnya adalah Jeff Bezos yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang bisnis.

Yang dimaksud dengan digital leader di sini bukanlah seseorang yang ahli dalam pemrograman komputer atau seorang engineer. Digital leader adalah seseorang yang mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau bisnis. Beberapa tahun yang lalu kita pernah mendengar nama posisi CIO (Chief Information Officer) yang selalu dipasrahi tanggung jawab segala sesuatu yang berhubungan dengan IT. CIO inilah merupakan satu-satunya digital leader saat sebelum transformasi digital terjadi walaupun saat itu CIO lebih sering berurusan dengan hal-hal teknis seperti server, desktop, dan kabel LAN. Bahkan tidak jarang para staff di perusahaan yang menyebut CIO sebagai “box and wire jockey” semacam DJ yang memainkan router dan kabel alih-alih turntable.

Di era transformasi digital ini semua pemimpin dan staff dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menjadi seorang digital leader yang mana mereka memiliki satu goal yang sama yaitu membawa organisasi atau bisnis yang dia pimpin untuk melakukan transformasi digital yang tidak hanya merupakan peralihan teknologi saja tapi juga aspek lain seperti transformasi kognitif, perilaku, dan emosi. Untuk itu, digital leader harus bisa berpikir, mengambil tindakan, dan bereaksi secara berbeda

Cognitive
Transformation
(Berpikir secara berbeda)
Behavioral
Transformation
(Bertindak secara berbeda)
Emotional
Transformation
(Bereaksi secara berbeda)
Membuat konsep tentang segala kemungkinan di dunia digital Beradaptasi dengan penguasa dan orang yang berpengaruh yang silih berganti Bertoleransi terhadap lingkungan yang penuh resiko dan ketidakjelasan
Menemukan cara untuk menangani kompleksnya pemikiran yang semakin meningkat Berkolaborasi dengan tim yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda pula Tenang dan siap dalam menghadapi perubahan yang selalu terjadi
Mengambil keputusan secara cepat walaupun jika kita tidak mempunyai informasi Memberikan banyak energi untuk sebuah keberhasilan (coba – gagal – coba lagi) Memiliki kepercayaan diri untuk memimpin dan mendorong adanya perubahan

Pemimpin Saja Atau Pemimpin Digital?

Sampai di sini, kita telah banyak membahas tentang apa itu pemimpin digital. Dari pembahasan tersebut mungkin banyak yang bertanya “Loh, itu kan memang kriteria ideal pemimpin pada umumnya? Kenapa harus disebut sebagai pemimpin digital?”

Yang membedakan sebutan antara pemimpin biasa dan pemimpin digital selain masalah visi tentang teknologi adalah ‘aturan main’ dari kepemimpinan itu sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

‘Just’ Leader Digital Leader
Pemimpin dipilih dan diidentifikasi berdasarkan pengalaman, senioritas, dan performa kerja. Pemimpin dipilih dan diidentifikasi berdasarkan agility, kreativitas, dan kemampuan untuk menjembatani beberapa tim yang ada dalam organisasi.
Pemimpin harus memulai dari bawah dan perlahan-lahan menuju ke atas seperti menaiki tangga. Bisa menjadi pemimpin sejak dini dan mengembangkan jiwa kepemimpinan mereka sambil jalan.
Pemimpin diharapkan tahu apa yang akan dia lakukan dan membawa penilaian serta pengalamannya dalam menghadapi tantangan bisnis. Pemimpin diharapkan berinovasi, kolaborasi, dan menggunakan metode ‘client teams’, crowdsourcing, ataupun hackathon untuk menemukan solusi yang benar-benar baru.
Pemimpin dinilai dan dibentuk dari perilaku dan gaya kepemimpinan. Pemimpin dinilai dan dibentuk oleh pola pikir, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Pemimpin memimpin organisasi dan fungsi. Pemimpin memimpin sebuah tim, proyek, dan hubungan antar tim


Kesimpulan yang dapat diambil dari perbedaan antara pemimpin biasa dan pemimpin digital adalah pemimpin digital merupakan pemimpin di masa depan yang diharapkan membawa keberhasilan bagi organisasinya di era yang dipenuhi ambiguitas.

Jika Anda tertarik dengan digital leadership Anda dapat mengambil kelas pelatihan digital leadership . Selain digital leadership Anda dapat mempelajari kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang digital leader