5 Manfaat ISO 27001 yang Bisa Memajukan Perusahaan Anda

Tahukah Anda, bahwa investasi yang dilakukan perusahaan Anda bisa memberi keuntungan berkali-kali lipat. Bahkan, investasi tersebut yang bisa menekan pengeluaran perusahaan.

Salah satu jenis investasi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan yaitu ISO 27001. Ya, dalam bentuk standarisasi.

ISO 27001 merupakan standar internasional yang diterbitkan oleh ISO. Isinya yaitu persyaratan untuk mengelola keamanan informasi di suatu perusahaan.

Dalam ISO 27001, perusahaan disyaratkan untuk membangun, menerapkan, memelihara serta terus meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi dalam konteks organisasi.

Hal tersebut juga mencakup persyaratan untuk penilaian serta perawatan risiko keamanan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

Revisi terbaru dari ISO 27001 diterbitkan pada 2013, dengan judul lengkap saat ini yaitu ISO / IEC 27001: 2013.

Persyaratan yang diatur dalam ISO / IEC 27001: 2013 sifatnya generic, dengan maksud supaya bisa berlaku untuk semua organisasi, terlepas dari jenis, ukuran atau sifatnya.

Maka dari itu, ISO 27001 sangat bisa diterapkan pada semua jenis organisasi, laba atau nirlaba, swasta atau milik negara, kecil bahkan besar.

Lantas, adakah manfaat nyata dari penerapan ISO 20071 tersebut dalam konteks bisnis?

Di bawah ini kami telah merangkum lebih jauh mengenai apa manfaat ISO 27001 tersebut bagi bisnis yang sedang Anda jalankan.

Manfaat ISO 27001 untuk Bisnis Anda

Terdapat lima manfaat bisnis yang bisa dicapai perusahaan apabila menerapkan ISO 27001, antara lain:

1. Bukti Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Jika perusahaan Anda punya sertifikasi ISO 27001, itu artinya sebuah perusahaan Anda telah menunjukkan tata kelola yang baik dalam penanganan informasi.

Selain itu, perusahaan Anda juga dianggap telah sesuai dengan peraturan hukum dan undang-undang yang berlaku dalam suatu negara.

Sebagai contoh pada UU ITE dan Permen Kominfo no 4 tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi.

 

2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Ketika perusahaan Anda punya sertifikasi ISO 27001, sedangkan pesaing tidak, maka hal ini bisa menjadi poin lebih.

Sebab, kepemilikan ISO 27001 ini bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan Anda, khususnya pelanggan yang sangat aware dengan keamanan informasi mereka.

 

3. Memberi Competitive Advantage

Dengan ISO 27001, akan memberi competitive advantage atau nilai tambah bagi perusahaan Anda. Hal tersebut akan memberi pengaruh positif pada citra perusahaan, nilai, serta memberi persepsi yang baik bagi perusahaan dari pihak lain.

 

4. Menekan Pengeluaran Perusahaan

Perlu Anda ketahui, bahwa filosofi utama dari ISO 27001 yaitu untuk mencegah insiden keamanan terjadi. Di mana setiap insiden baik besar atau kecil membutuhkan biaya.

Kepemilikan ISO 27001 menjadi bukti bahwa perusahaan Anda telah siap untuk mencegah adanya insiden keamanan yang bisa mengeluarkan biaya tersebut.

Dengan mencegahnya, perusahaan Anda akan menghemat banyak uang. Kemudian yang paling menarik dari semuanya adalah biaya investasi ISO 27001 jauh lebih kecil jika dibandingkan penghematan yang akan diraih perusahaan.

 

5. Organisasi yang Lebih Baik

Umumnya, jika perusahaan Anda tumbuh dengan cepat, maka tidak akan punya waktu untuk berhenti dan mendefinisikan proses serta prosedur yang berlaku.

Lantas apa konsekuensinya? Sangat sering karyawan menjadi tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, kapan, dan oleh siapa.

Dengan diterapkannya ISO 27001 dalam perusahaan Anda, maka bisa membantu menyelesaikan situasi-situasi seperti itu.

Mau Belajar Lebih Lanjut?

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut mengenai topik di atas, ikuti training di Inixindo Jogja.

Dalam training tersebut, Anda bisa mendapat pendampingan instruktur sehingga proses pemahaman terhadap topik dapat lebih cepat.

Menariknya lagi, Anda juga bisa memiliki sertifikasi dari topik yang sudah diikuti. Sertifikasi tersebut menjadi bukti bahwa Anda sudah benar-benar paham dan ahli di bidang terkait.

Tak hanya itu saja, dengan memiliki sertifikasi juga menjadi modal besar untuk perkembangan karir Anda.

Tunggu apalagi? Langsung saja hubungi kami melalui kontak tertera di bawah ini.

Email:

marketing@inixindojogja.co.id

Telp / Whatsapp:

+62-274-515448

8 Komponen Scrum yang Membuat Bisnis Anda Lebih Maju

Bagaimana bisnis yang Anda jalankan bisa bersaing di era digital? Di mana Anda harus mampu memahami keinginan pelanggan serta meluncurkan produk atau jasa yang bernilai bagi pelanggan.

Maka dari itu, Anda perlu menggunakan Scrum. Dengan metode ini, perilisan produk dan inovasi dalam bisnis Anda bisa dilakukan dengan cepat dan adaptif untuk mengikuti dinamika pasar.

Menggunakan Scrum juga mampu meminimalisir kemungkinan produk dan inovasi yang sudah susah payah Anda buat justru gagal ketika diluncurkan ke pasar.

Scrum sendiri makin dikenal sejak munculnya tren digital. Di mana banyak perusahaan dituntut mampu mengembangkan produk atau jasa dilakukan dengan tempo singkat dan dengan tim seramping-rampingnya.

Namun, jangan tergesa-gesa. Sebelum menerapkan Scrum dalam bisnis, Anda perlu memahami lebih jauh lagi mengenai apa saja sebenarnya komponen yang ada di dalam Scrum tersebut.

Komponen-Komponen Scrum

Di dalam Scrum terdapat beberapa komponen yang perlu ada agar dapat beroperasi dengan optimal. Komponen Scrum tersebut antara lain:

1. Product Owner

Anggota tim ini berperan sebagai perantara antara pelanggan dan Development Team. Product owner bertanggung jawab untuk memastikan produk akhir sesuai dengan ekspektasi pelanggan dan memastikan bahwa ekspektasi pelanggan sesuai dengan kemampuan Development Team.

2. Scrum Master

Scrum Master merupakan seorang fasilitator bagi seluruh anggota tim agar sistem Scrum dapat berjalan semestinya. Kebanyakan peran Scrum Master ini disalahartikan sebagai ‘Supervisor’ yang mengawasi setiap anggota tim. Padahal seperti yang telah disebutkan di atas, Scrum mewajibkan anggota timnya untuk mengawasi dirinya sendiri. Peran Scrum Master hanyalah menjadwalkan seluruh ritual dari Scrum dan menjadi moderator di dalamnya.

3. Scrum Development Team

Tim inilah yang bertanggung jawab membuat, menguji, dan mengembangkan suatu produk atau jasa.

4. Sebuah Framework

Dalam prosesnya, Scrum mengajak para praktisinya untuk secara terus-menerus mengevaluasi bagian mana dari pekerjaan yang berhasil dan mana yang tidak. Dalam Scrum, komunikasi adalah bagian penting dari sebuah proses. Oleh karena itu, Scrum memiliki beberapa ritual meeting yang disebut dengan Event.

5. Daily Scrum

Daily Scrum merupakan rapat yang sangat singkat yang dilakukan setiap hari. Pada setiap kali pertemuan, anggota tim membahas tentang pekerjaan yang telah selesaidi hari sebelumnya dan merencanakan pekerjaan apa yang harus selesai dalam waktu 24 jam ke depan. Dalam kesempatan inilah, setiap anggota tim bisa mengungkapkan masalah yang mungkin akan timbul dalam pengerjaan suatu project.

6. Sprint Planning Meeting

Sprint sebenarnya merujuk pada pekerjaan mana yang harus diselesaikan dalam satuan waktu. Waktu untuk setiap Sprint berbeda-beda. Di meeting inilah tim merencanakan dan mensinkronisasi semua Sprint dalam jangka waktu seminggu ataupun sebulan tergantung dari jenis project.

7. Sprint Review

Di dalam meeting inilah semua pihak yang terlibat dalam sebuah project bertemu untuk meninjau sebuah Sprint yang telah dikerjakan. ‘Product owner’ bisa bertindak sebagai Stakeholder yang memberikan pandangan tentang hasil produk final dari sebuah Sprint, tapi alangkah baiknya jika Stakeholder sendiri ikut dalam Sprint Review ini.

8. Sprint Retrospective

Sprint Retrospective diadakan saat seluruh Sprint sudah selesai dikerjakan. Di dalam ritual ini, anggota Development Team mengevaluasi seluruh proses Sprint. Fokus dari ritual ini adalah ‘bagaimana pekerjaan yang lalu dikerjakan’ bukan ‘apa yang telah dikerjakan.’ Jadi goal dari ritual ini adalah lebih ke pengembangan diri setiap anggota tim bukan produk karena untuk evaluasi produk sudah dilakukan pada saat Sprint Review.

Tertarik belajar Software Development lebih lanjut?

Jika Anda tertarik belajar Software Development lebih dalam lagi, Anda bisa mengikuti workshop.

Dalam workshop tersebut, Anda akan didampingi instruktur yang akan membantu pembelajaran dan penerapan topik tersebut. Caranya dengan klik tombol di bawah ini:

 

 

Anda juga bisa mengikuti webinar gratis untuk membantu pengembangan karir IT.

Akan dihadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya, sehingga memudahkan Anda mendapat jawaban dari masalah yang dihadapi. Jadi, langsung saja klik tombol berikut:

 

 

Supaya tidak kelewatan informasi mengenai artikel terbaru dari kami, Anda dapat berlangganan dengan mengisi data pada form berikut ini:

 

Bagaimana Cara Menerapkan Scrum dalam Sebuah Proyek? Ketahui 5 Tips Berikut Ini

Ketika Anda sedang mengerjakan suatu proyek yang melibatkan tim, pasti akan banyak menghadapi permasalahan.

Tentunya saat untuk menemukan solusi yang tepat dan dalam waktu singkat, Anda bersama tim tidak bisa asal-asalan.

Ada salah satu cara yang bisa membantu kerja tim dalam memecahkan masalah dengan tepat dan cepat yaitu dengan Scrum.

Tapi, bagaimana cara penerapan Scrum tersebut dalam sebuah proyek?

Tidak perlu tergesa-gesa, Anda dan tim bisa mencoba penerapan Scrum dengan mengerjakan suatu proyek sederhana dan singkat terlebih dahulu.

Tujuannya, agar Anda dan tim memiliki pola pikir yang benar mengenai metode Scrum.

Kemudian, untuk memulainya Anda bisa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Bentuk Tim Scrum Pertama Anda

Dalam satu tim memiliki anggota dengan bermacam-macam kompetensi yang bisa mencakup developer, penguji, pendukung, perancang, analisis bisnis, dan lain-lain.

2. Tentukan Durasi Sprint

Sprint merupakan tenggang waktu yang berlangsung antara 7-30 hari. Anda dan tim bisa menentukan tenggang waktu Sprint dalam meeting perencanaan, dan tim Anda harus berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

Selanjutnya pada akhir Sprint, ada baiknya Anda mengadakan sebuah review hasil kerja.

3. Pilih Seorang Master Scrum

Master Scrum merupakan seorang katalisator dalam sebuah tim Scrum. Master Scrum memastikan bahwa tim Scrum bekerja dengan efektif dan progresif.

Apabila ada hambatan, Master Scrum yang bertanggung jawab menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah tim tersebut.

Sebenarnya, Master Scrum layaknya manajer proyek dalam sebuah tim. Master Scrum juga membantu tim dalam merencanakan Sprint yang akan dikerjakan.

4. Tentukan Product Owner

Product Owner merupakan orang yang bisa bertanggung jawab dalam memastikan tim menghasilkan sebuah produk yang bisa dipresentasikan dan dipasarkan ke sebuah bisnis, klien atau siapa saja yang menginginkan hasil dari proyek tersebut (pembeli akhir).

Biasanya Product Owner menuliskan persyaratan sehubungan dengan apa yang diinginkan dari produk tersebut ke dalam bentuk cerita. Kemudian Product Owner memprioritaskan item-item dalam proses pembuatan, dan memasukkannya ke backlog.

5. Buat Backlog dari Produk Awal

Backlog Produk yaitu seluruh daftar keinginan yang isinya berupa semua cerita pengguna, dan diharapkan bisa dibuat dan diselesaikan dalam proyek tersebut.

Sebuah cerita yang paling penting harus ada di urutan teratas dari daftar. Agar simpanan dapat tersusun secara teratur berdasar kepentingan dari cerita.

Selanjutnya, sebuah simpanan biasanya berisi dua jenis item:

Epics

Merupakan cerita tingkat tinggi yang sketsanya sangat kasar tanpa banyak detail.

Stories

Sebuah persyaratan lebih rinci untuk apa yang harus dilakukan atau mungkin dilakukan.

Kemudian, sebuah Epics sendiri biasanya akan dibagi menjadi beberapa Stories. Dan sebuah Stories biasanya akan dipecah menjadi beberapa tugas terpisah sehingga tim dapat bekerja dan melaporkan progressnya nanti.

Stories juga bisa memiliki beberapa tipe seperti development, bug, tugas, dan lain sebagainya

Selanjutnya sebuah Stories baru bisa ditulis dan ditambahkan ke backlog produk kapan saja dan oleh siapa saja.

Mau Belajar IT Management Lebih Lanjut?

Apabila Anda tertarik belajar IT Management lebih dalam lagi, Anda bisa coba mengikuti workshop.

Dalam workshop tersebut, Anda akan didampingi instruktur yang bisa membantu pembelajaran dan penerapan topik tersebut. Caranya dengan klik tombol di bawah ini:

 

 

Selain itu, ikuti juga webinar gratis yang bisa membantu pengembangan karir IT Anda.

Akan dihadirkan narasumber-narasumber ahli dalam bidangnya, sehingga memudahkan Anda mendapat jawaban dari masalah yang dihadapi. Tunggu apalagi? Langsung saja klik tombol berikut:

 

 

Dan, supaya tidak kelewatan informasi mengenai artikel terbaru dari kami, Anda juga bisa berlangganan dengan mengisi data pada form berikut:

 

Ingin Menerapkan Big Data? Ketahui Tiga Jenis Datanya Berikut Ini

Anda sedang belajar mengenai Big Data, namun masih bingung mengenai jenis-jenis data yang ada di dalamnya?

Hal ini cukup wajar, karena Big Data merupakan kumpulan data yang jumlahnya sangat besar.

Tapi, Big Data pada kenyataannya tidak hanya masalah ukuran yang besar. Namun juga data yang punya jenis sangat beragam dan laju pertumbuhannya sangat tinggi.

Sebagai awalan, Anda cukup memahami tiga jenis data terlebih dahulu.

Apa saja jenis data tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Data Terstruktur

Jenis data ini bisa diproses, disimpan, dan diambil dalam format tetap. Selanjutnya, jenis data ini disimpan dalam bentuk tabel, baris, serta kolom yang normalnya disimpan ke format excel atau spreadsheet.

Tujuannya agar informasi pada data lebih terorganisir dan bisa dengan mudah diakses dari database menggunakan algoritma mesin pencari sederhana.

Ada beberapa contoh data terstruktur antara lain data sensor, data penjualan pada suatu perusahaan, data karyawan dalam database perusahaan dengan detail yang terstruktur seperti detail data diri karyawan, posisi pekejaan, gaji, dan lain sebagainya yang ditampilkan secara terorganisir.

2. Data Semi-Terstruktur

Kemudian, jenis data ini adalah jenis data yang dimasukan ke dalam sebuah tabel, tetapi skemanya tidak sama dengan tabel biasa yang hanya terdiri dari baris dan kolom.

Data semi-terstruktur punya format data terstruktur dan tidak terstruktur. Meski belum diklasifikasi oleh repository tertentu (database), tapi data ini mengandung informasi yang penting.

Beberapa contoh Data Semi-Terstruktur antara lain data dalam bentuk file csv, file xml, dan file json.

3. Data Tidak Terstruktur

Jenis data yang terakhir adalah Data Tidak Terstruktur. Jenis data ini bentuknya tidak dikenal, dan harus disimpan dengan format khusus karena tidak punya struktur yang spesifik seperti jenis Data Terstruktur.

Data mentah dari jenis Data Tidak Terstruktur, hanya bisa menghasilkan nilai setelah diproses dan dianalisa.

Tapi memang, menyimpan data jenis ini cukup rumit. Kenapa? Karena Anda memerlukan penggunaan sistem penyimpanan yang memadai, seperti database NoSQL (MongoDB dan CouchDB).

Ada beberapa contoh jenis data tidak terstruktur, antara lain seperti data teks, berformat foto atau gambar, video, dan suara. Kemudian, bisa juga dalam bentuk keluhan pelanggan, kontrak, ataupun email internal.

Beragam contoh dari data jenis ini bisa ditemukan dalam media sosial, seperti komentar, likes, followers, atau data klik di tiap aktivitas pada akun media sosial.

Tertarik Belajar Cloud dan Big Data Lebih Lanjut?

Jika Anda tertarik belajar Cloud dan Big Data lebih dalam lagi, Anda bisa mencoba untuk mengikuti workshop.

Dalam workshop tersebut, Anda akan didampingi instruktur yang bisa membantu pembelajaran dan penerapan topik tersebut. Caranya dengan klik tombol di bawah ini:

 

 

Kemudian, Anda juga bisa mengikuti webinar gratis untuk membantu pengembangan karir IT.

Dalam webinar tersebut, akan hadir narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya, sehingga memudahkan Anda mendapat jawaban dari masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja klik tombol berikut ini:

 

 

Dan, supaya tidak kelewatan informasi mengenai artikel terbaru dari kami, Anda juga bisa berlangganan dengan mengisi data pada form berikut:

 

6 Fitur Unggulan Zabbix yang Membantu Anda dalam Monitoring Jaringan

Anda kesulitan memilih jenis software yang tepat digunakan untuk monitoring jaringan? Mungkin tidak ada salahnya Anda mencoba Zabbix.

Zabbix adalah salah satu software open source yang digunakan dalam monitoring jaringan, serta status dari berbagai network services, servers, atau network hardware lainnya.

Dengan Zabbix, Anda bisa lebih mudah mengetahui status server, kondisi jaringan, dan mendapatkan notifikasi jika terjadi gangguan. Zabbix juga sudah mendukung polling dan trapping.

Apa Saja Keunggulan Zabbix?

Zabbix adalah software yang mudah didapatkan dengan gratis. Zabbix juga sudah memiliki GUI yang akan memudahkan Anda dalam pengunaannya. Zabbix juga memiliki tampilan GUI berupa map dan grafik sehingga membantu pengaturan administrasi maupun sistemnya.

Setelah menampilkan map jaringan komputer yang dikelola admin beserta dengan statusnya. Maka admin bisa tahu kondisi jaringan jika terjadi masalah.

Kemudian, untuk tipe laporan, user bisa membuatnya sesuai waktu yang diinginkan. Bisa tiap minggu, bulan atau sesuai jangka waktu lainnya.

Apabila melihat Zabbix dari sisi keamanannya, software ini sudah memiliki sistem otentikasi dengan IP address dan memberikan informasi masalah dengan cepat, bisa melalui E-mail atau SMS.

Zabbix juga punya fitur unggulan yang bisa membantu System Administrator dalam mengelola beberapa server yang ada pada perusahaan.

Fitur Unggulan Zabbix

Ada beberapa fitur-fitur unggulan zabbix yang bisa digunakan, antara lain:

  1. User Friendly, di mana Zabbix sangat memudahkan user dalam mengontrol server dan network.
  2. Real Time Monitoring
  3. Kemudian software ini bisa memberi informasi masalah melalui E-mail dan SMS (Short Message Service). Admin juga bisa mengatur notifikasi apabila terjadi masalah dengan melalui E-mail dan SMS.
  4. Admin bisa membuat laporan dengan template yang berbeda-beda.
  5. Multi Operating System.
  6. Sisi Keamanan cukup baik karena dilengkapi otentikasi dengan IP address.

Tertarik Belajar System dan Network Lebih Lanjut?

Jika Anda tertarik belajar System dan Network lebih dalam lagi, Anda bisa mencoba untuk mengikuti workshop.

Dalam workshop tersebut, Anda akan didampingi instruktur yang bisa membantu pembelajaran dan penerapan topik tersebut. Caranya dengan klik tombol di bawah ini:

 

Kemudian, Anda juga bisa mengikuti webinar gratis untuk membantu pengembangan karir IT.

Dalam webinar tersebut, akan hadir narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya, sehingga memudahkan Anda mendapat jawaban dari masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja klik tombol berikut ini:

 

 

Dan, supaya tidak kelewatan informasi mengenai artikel terbaru dari kami, Anda juga bisa berlangganan dengan mengisi data pada form berikut:

 

Ketahui Tiga Metode Penetration Test yang Bermanfaat untuk Bisnis Anda

Dalam kehidupan manusia, jaminan rasa aman menjadi hal yang sangat penting. Tentunya Anda tidak mau aktivitas sehari-hari dihantui rasa was-was, kan?

Begitu juga dengan sistem dan jaringan pada komputer, yang saat ini sudah menjadi barang umum di kehidupan manusia.

Padahal, di dalamnya terdapat banyak sekali data yang bisa saja sangat berharga dan menjadi sasaran tindak kriminal.

Itulah alasan, mengapa Anda perlu menerapkan Pentest (Penetration Test). Ini merupakan sebuah metode yang dilakukan untuk mengevaluasi keamanan dari sebuah sistem dan jaringan komputer.

Proses evaluasi dilakukan dengan cara melakukan sebuah simulasi serangan. Hasil dari pentest dijadikan sebuah feedback bagi pengelola sistem untuk memperbaiki tingkat keamanan sistem komputer.

Penerapan Pentest dalam Bisnis

Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, semakin beragam juga tindak kejahatan siber yang harus diwaspadai.

Sebaga contoh, perusahaan-perusahaan besar yang menyimpan data sensitif seperti Bank, tentu tidak ingin jaringannya dibobol orang tidak bertanggung jawab dan akhirnya bisa mengambil alih kontrol jaringan. Jika kebobolan, maka bisa menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Itulah mengapa, perusahaan menginvestasikan dana untuk memperkuat sistem jaringannya. Salah satunya dengan metode pentest.

Dengan melakukan pentetst, lubang keamanan yang berisiko disusupi hacker bisa diketahui dan diperbaiki secepatnya.

Di sinilah tugas dari seorang Pentester harus mampu menyimulasikan serangan yang dilakukan, menjelaskan risiko yang akan terjadi, dan melakukan perbaikan sistem tanpa merusak infrastruktur jaringan perusahaan tersebut.

Kemudian, untuk melakukan pentest, ada beberapa metode yang bisa digunakan yaitu recorder (Black Box), Grey Box, dan White Box.

Metode dalam Penetration Test

1. Metode Black Box

Pada metode black box, tester tidak dibekali informasi apapun tentang sistem yang akan diuji, baik infrastruktur atau pun source code yang digunakan.

Tester diposisikan layaknya hacker yang harus mengeksploitasi sistem untuk mencari celah keamanan yang bisa diretas.

Di sinilah tester harus mencoba untuk menggali dari awal semua informasi yang diperlukan kemudian melakukan analisis serta menentukan jenis attack yang akan dilakukan.

Tester dengan metode black box harus kenal dengan alat pemindaian otomatis dan metodologi pentest manual.

Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk membuat map dari sistem yang diuji berdasar observasi yang sudah dilakukan.

Lamanya pengujian tergantung kemampuan tester untuk menemukan dan mengeksploitasi sistem. Apabila penguji tidak memiliki kemampuan yang baik, maka kerentanan sistem akan sulit ditemukan dan diperbaiki.

 2. Metode White Box

Pada White Box Testing, seorang tester sudah mengetahui semua informasi yang diperlukan untuk melakukan penetration test, karena sudah diberi akses penuh.

Maka tantangan dalam metode White Box Testing adalah meneliti, memilah-milah semua data yang diterima tersebut dan mengalokasikan celah pada tiap titik yang dianggap.

Inilah yang membuat metode White Box Testing bisa memakan waktu paling lama dibanding dua metode di atas.

3. Metode Grey Box

Metode Grey Box akan memberikan penilaian keamanan yang lebih efisien dibandingkan Black Box. Dengan memiliki sejumlah informasi, tester bisa menguji sistem keamanan dan mensimulasikan serangan.

Metode Grey Box juga memungkinkan penguji bisa melakukan pengujian secara lebih fokus untuk mengeksploitasi kerentanan dengan risiko yang lebih besar.

Tertarik Belajar Cyber Security Lebih Lanjut?

Jika Anda tertarik belajar Cyber Security lebih dalam lagi, Anda bisa mencoba untuk mengikuti workshop.

Dalam workshop tersebut, Anda akan didampingi instruktur yang bisa membantu pembelajaran dan penerapan topik tersebut. Caranya dengan klik tombol di bawah ini:

 

 

Kemudian, Anda juga bisa mengikuti webinar gratis untuk membantu pengembangan karir IT.

Dalam webinar tersebut, akan hadir narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya, sehingga memudahkan Anda mendapat jawaban dari masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, tunggu apalagi? Langsung saja klik tombol berikut ini:

 

 

Dan, supaya tidak kelewatan informasi mengenai artikel terbaru dari kami, Anda juga bisa berlangganan dengan mengisi data pada form berikut: