VPN Yang Sering Disalah-artikan

VPN Yang Sering Disalah-artikan

VPN Yang Sering Disalah-artikan

VPN selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang negatif padahal tujuan adanya VPN jauh dari itu.

Saat anda mendengar kata VPN apa yang anda pikirkan? Ya. Persis. Hasil pencarian saya di mesin pencari Google pun sama. Semua membahas kegunaannya yang bisa membuka situs-situs yang diblokir. Padahal jika kita mengeja kembali akronim VPN yaitu Virtual Private Network, kita mungkin merasa janggal, bukankah seharusnya private?
Mari kita bahas poin-poin dimana VPN sering disalah-artikan.

VPN digunakan untuk tujuan illegal

Jika kamu percaya akan hal ini, kamu mungkin sudah salah paham. Kita memang dapat menggunakan VPN untuk mengakses situs torrent atau situs yang diblokir secara publik. Tapi tujuan utama adanya VPN adalah mengenkripsi data dan memberikan perlindungan selama terhubung ke Internet. Misalnya, saat menggunakan fasilitas internet dari WIFI yang ada di tempat umum, kita bisa menggunakan VPN untuk mengamankan data kita. Beberapa perusahaan yang saat ini menerapkan WFH pun menerapkan penggunaan VPN kepada karyawan mereka untuk mengamankan data perusahaan.

VPN membuat internet lambat

VPN tidak membuat lambat, tetapi pilihan server anda mungkin kurang tepat. Banyak hal yang mempengaruhi kecepatan internet menggunakan VPN, ada lokasi server, ukurannya, dan kecepatan jaringan servernya. Itulah mengapa kita sering merasa internet kita lebih cepat ketika menggunakan server singapura.

Semua VPN sama aja

Tidak. Ungkapan ada harga ada rupa tidak pernah salah. VPN yang gratis tentu tidak dapat menjamin keamanan data kita, dan tentu saja kecepatannya sangat lambat.

Dengan VPN kita bisa semaunya

Tidak juga. Ada ancaman lain seperti phising, malware dan keylogger yang disebabkan oleh kelalaian pengguna itu sendiri. Selain teknologi canggih tentu pengguna harus dibekali pengetahuan dan awareness yang cukup tentang keamanan data.

Dapatkan Artikel Ekslusif tiap Jum’at Pukul 07:09 langsung ke email kamu.

Teknologi Blockchain dan Implementasinya di Dunia Karier

Teknologi Blockchain dan Implementasinya di Dunia Karier

Teknologi Blockchain dan Implementasinya di Dunia Karier

Di era yang serba digital ini, teknologi Blockchain semakin populer baik di kalangan IT maupun orang awam.

Kepopuleran Blockchain tidak lepas dari berbagai manfaat yang dimilikinya.

Lalu, apa itu Blockchain dan bagaimana implementasinya di dunia karier?

Apa itu Blockchain? 

Blockchain secara umum didefinisikan sebagai buku besar digital, dan dalam setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dan di amankan di banyak database yang tersedia dan tersebar luas di komputer.

Teknologi Blockchain tidak menggunakan pihak ketiga dalam proses pertukaran data ataupun transakasi, namun menggunakan banyak pihak (organisasi) atau jaringan.

Hal inilah yang Blockchain lebih aman karena bisa mencegah adanya pembobolan pada sistem.

Dalam teknologi ini, terdapat rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama, setiap blok terdiri dari ledger atau buku besar dan tiga elemen lainnya.

Ketiga elemen tersebut adalah data, hash, dan hash dari blok sebelumnya.

Data yang digunakan pada teknologi Blockchain sendiri bergantung pada tujuan penggunaanya.

Salah satu contoh yang paling banyak digunakan adalah dalam bitcoin.

Dalam bitcoin, data blok berisikan seluruh detail transaksi, dari jumlah koin, pengirim, hingga penerima. 

Dalam Hash terdapat data berupa sidik jari atau tanda tangan, dan digunakan untuk mengidentifikasi blok dan seluruh isinya dalam kode yang unik.

Sementara hash dari blok sebelumnya merupakan bagian yang membawa jejak informasi sebelumnya, sekaligus mengamankan rantau Blockchain.

Pemanfaatan Blockchain

Teknologi Blockchain bisa dimanfaatkan di berbagai aspek, namun yang paling banyak adalah di bidang keuangan.

Blockchain bisa berperan sebagai buku kas digital yang bisa diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun dengan mudah. 

Secara tidak langsung, teknologi Blockchain telah memudahkan seluruh proses transaksi.

Selain itu, proses transaksi juga lebih aman dan transparan, sehingga bisa meminimaliasi penyelewengan data seperti suap atau korupsi. 

Selain bidang finansial, Blockchain bisa dimanfaatkan di bidang telekomunikasi, properti, media, medis, dan pertanian.

Pada tahun 2018, McKinsey pernah merilis tabel peluang Blockchain yang bisa digunakan untuk berbagai bidang. 

Berdasarkan data Alibaba Damo Academy, setidaknya ada 10 teknologi digital yang banyak digunakan pada tahun 2020.

Salah satunya adalah Blockchain, dimana teknologi ini diprediksi akan diproduksi secra massal dalam Kegiatan bisnis Dunia. 

Beberapa industri mulai memanfaatkan Blockchain, dan 46% pengembangan Blockchain dikuasai oleh layanan finansial.

Produk industri dan manufaktur serta energi dan utilitas masing-masing juga menguasai 12% pengembangan tersebut. 

Teknologi Blockchain memiliki potensi untuk meraup pendapatan dari pasar global, yang proyeksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Diprediksi pada tahun 2023, nilainya bisa mencapai USD 23,2 miliar atau setara dengan Rp 317,8 triliun.

Blockchain Developer

Seiring perkembangan teknologi Blockchain untuk berbagai aspek bisnis, permintaan pekerja Blockchain developer juga meningkat. 

Seorang Blockchain developer wajib memiliki keahlian dalam bahasa pemograman JavaScript, dimana bahasa pemrograman ini juga digunakan oleh para web developer dan software developer. 

Dalam dunia karier, Blockchain Developer memiliki peluang yang sangat besar untuk mendapatkan pekerjaan, sebab permintaan pekerja Blockchain Developer sangat tinggi sedangkan ketersediaannya sangat rendah.

Tak heran jika pendapatan seorang Blockchain Developer juga sangat tinggi. 

Berdasarkan situs pencarian kerja Glassdoor, pendapatan seorang Blockchain Developer di Amerika Serikat mulai dari USD 107.000 per tahun atau setara dengan Rp 1,5 Milyar.

Sedangkan untuk wilayah Asia, rata-rata gaji seorang Blockchain Developer berkisar antara Rp 10-25 juta per bulan. 

Untuk menjadi seorang Blockchain Developer, memang membutuhkan keahlian khusus, namun semua keahlian itu bisa dipelajari dengan mengikuti pelatihan atau training. 

Inixindo menyediakan Blockchain Developer Training & Certification untuk semua kalangan yang ingin menjadi seorang Blockchain Developer.

Bekerjasama dengan perusahaan Software Developer Coding Collective, pelatihan ini dilakukan secara intensif selama dua minggu, dengan silabus dan materi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Blockchain Developer.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta

Belajar User Experience Design dari Spotify

Belajar User Experience Design dari Spotify

Belajar User Experience Design dari Spotify

Spotify mengubah konsumsi musik dari kumpulan lagu fisik menuju ke kumpulan lagu dalam playlist yang beragam.

Bagi saya, aplikasi yang harus ada dalam kondisi apapun adalah Spotify. Aplikasi ini menemani mulai dari mengawali pagi, memulai pekerjaan, menikmati sore, belajar sesuatu hal yang baru, berbagi daftar putar, hingga belajar hal baru dari sosok terkenal pun semua bisa dilakukan bersama Spotify. Dalam hal penggunaan pun saya sangat puas dengan pengalaman penggunaannya.
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari bagaimana Spotify mengembangkan User Experience Design layanan mereka dan bisa kita implementasikan ke project atau produk kita.

Dark Mode secara Default

Penggunaan Dark Mode dari awal merupakan pilihan yang bagus. Tulisan putih dengan background gelap lebih ramah dengan mata dibandingkan tulisan hitam dengan background terang.

Minimalist dan Lega

Dibandingkan dengan Apple Music, aplikasi mobile Spotify lebih lega. Ini bisa dilihat dari volume control yang terdapat pada Apple Music yang membuat sesak tampilan aplikasi padahal kebanyakan pengguna mengatur volume melalui tombol yang ada di samping smartphone.

Mobile First

Spotify mengedepankan penggunaan pada aplikasi mobile mereka. Bisa dilihat dari tombol Browse yang digabungkan dengan fitur Search untuk menyediakan alat navigasi utama pada halaman itu

Desain yang Konsisten

Konsistensi desain mereka membuat pengguna lebih mudah beradaptasi ketika ada perubahan dan penambahan fitur. Lihat saja betapa mereka konsisten dengan menampilkan gambar artis dengan bingkai bulat, sedang lagu dan album ditampilkan dalam bingkai kotak.

Algoritma

Algoritma menjadi salah satu kunci eksplorasi pengguna karena mereka akan terus mendapatkan rekomendasi berbasi dari fiter kolaboratif, analisis audio dan riwayat pengguna.

Dapatkan Artikel Ekslusif tiap Jum’at Pukul 07:09 langsung ke email kamu.

Pemkot Semarang Pamerkan Tilik Semar dan Robot Pelayanan di Indo Smart City Forum & Expo 2021

Pemkot Semarang Pamerkan Tilik Semar dan Robot Pelayanan di Indo Smart City Forum & Expo 2021

Pemkot Semarang Pamerkan Tilik Semar dan Robot Pelayanan di Indo Smart City Forum & Expo 2021

Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menggelar acara bertajuk Indo Smart City Forum & Expo 2021 di The Rich Jogja Hotel, Yogyakarta. Acara tersebut digelar selama dua hari, yakni pada 13-15 Oktober 2021.

Indo Smart City Forum & Expo diikuti oleh sejumlah pemerintah kota dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam APEKSI.

Dengan tagline “Membangun Ekosistem Smart City Berkelanjutan bagi Penanggulangan Pandemi”, acara ini menjadi ajang untuk menunjukkan potensi daerah dan sejauh mana implementasi Smart City di masing-masing kota peserta.

Tilik Semar dan Robot Pelayanan Publik

Dalam acara tersebut, Pemerintah Kota Semarang tampil dengan berbagai inovasi yang menjadi bagian dari Semarang Smart City.

Salah satunya adalah teknologi Tilik Semar yang mampu memantau berbagai permasalahan di Kota Semarang.

Kepala Bidang Pengembangan Komunikasi Publik, Pemerintah Kota Semarang, Arif Budiman mengatakan, Tilik Semar adalah implementasi dari teknologi Artificial Intelligence dan Big Data Analytics.

“Tilik Semar sendiri adalah hasil penggabungan dua teknologi yakni AI dan Big Data Analytics, sehingga menciptakan suatu sistem informasi” ujar Arif ketika ditemui di acara Indo Smart City Forum & Expo 2021.

Tilik Semar atau Monitoring Terintegrasi Beranalitik Kota Semarang memanfaatkan perangkat CCTV yang dipasang di berbagai wilayah untuk mendeteksi permasalahan yang sering terjadi, seperti genangan air, kemacetan, hingga parkir liar.

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai, teknologi Tilik Semar juga digunakan untuk memantau dan memastikan langkah pencegahan penularan virus corona, yakni dengan mendeteksi pelanggaran protokol kesehatan yang selama ini diterapkan. Kemudian data pelanggaran tersebut diteruskan kepada Satgas Covid-19 Kota Semarang.

“ Di masa pandemi ini, Tilik Semar digunakan untuk memantau kerumunan di suatu tempat dan penerapan protokol kesehatan seperti halnya memakai masker, hasilnya kemudian akan diteruskan ke Satgas Covid-19 untuk dievaluasi.” papar Arif.

Selain teknologi Tilik Semar, Pemerintah Kota Semarang juga sedang mengembangkan prototype robot pelayanan yang sebelumnya adalah hibah dari Universitas Diponegoro (Undip). Kemudian robot pelayanan publik akan dikembangkan sendiri oleh Pemerintah Kota Semarang.

Robot pelayanan tersebut digunakan untuk meminimalisir kontak di tempat-tempat pelayanan publik seperti rumah sakit dan kantor pemerintahan, sehingga mengurangi penyebaran Covid-19.

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada delapan robot pelayanan yang ditempatkan di pusat layanan publik, diantaranya Kantor Walikota Semarang, rumah sakit, dan puskesmas.

“Awalnya robot ini adalah hibah dari Undip, kemudian tahun depan akan dikembangkan lebih baik lagi oleh pemkot Semarang melalui Kominfo kami” ujar Arif.

Robot pelayanan publik tersebut juga merupakan implementasi dari Artificial Intelligence dan Big Data Analytics.

Pemkot Semarang Pamerkan Tilik Semar dan Robot Pelayanan di Indo Smart City Forum & Expo 2021 1

Bekerjasama dengan Inixindo Jogja

Dalam mengembangkan teknologi untuk mencapai Semarang Smart City, Pemerintah Kota Semarang juga bekerjasama dengan Inixindo Jogja sebagai penyedia layanan pelatihan IT.

Arif menjelaskan, untuk mengembangkan Tilik Semar dan Robot Pelayanan Publik tersebut, Pemerintah Kota Semarang mengirimkan pegawainya untuk belajar Artificial Intelligence dan Big Data Analytics di Inixindo Jogja.

“Kami akan  belajar untuk Arficial Intelligence, Big Data Analytics, dan IoT untuk mengembangkan teknologi ini, agar nantinya dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan publik” jelas Arif.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta

4 Fakta Teknologi Blockchain yang Perlu Diketahui, Tidak Hanya Digunakan pada Cryptocurrency

4 Fakta Teknologi Blockchain yang Perlu Diketahui, Tidak Hanya Digunakan pada Cryptocurrency

4 Fakta Teknologi Blockchain yang Perlu Diketahui, Tidak Hanya Digunakan pada Cryptocurrency

Teknologi blockchain mungkin masih belum banyak dikenal oleh kalangan umum, namun siapa sangka, teknologi ini disebut-sebut sebagai teknologi masa depan. 

Blockchain awalnya banyak digunakan dalam transaksi uang crypto atau cryptocurrency, seperti Bitcoin. 

Ternyata, teknologi blockchain tidak terbatas hanya digunakan pada cryptocurrency saja, namun bisa digunakan pada berbagai aspek lainnya. 

Kini teknologi blockhain mulai dikembangkan untuk beragam industri seperti finansial, logistik, dan lainnya. 

Hal inilah yang membuat teknologi blockchain disebut-sebut sebagai teknologi masa depan, sebab bisa digunakan di berbagai aspek industri. 

Lalu, seperti apa teknologi blockchain yang disebut-sebut sebagai teknologi masa depan itu? Berikut 4 faktanya:

1. Berbeda dengan Bitcoin

 

Banyak orang yang mengenal cryptocurrency seperti Bitcoin, namun sangat sedikit yang mengenal teknologi blockchain. 

Meski seringkali bersinggungan dan sangat dekat, blockchain berbeda dengan Bitcoin. 

Blockchain ada di balik Bitcoin, dengan kata lain, adanya Bitcoin dan cryptocurrency lainnya adalah implementasi dari teknologi blockchain.

Dalam cryptocurrency, blockchain berperan sebagai buku besar digital publik yang mencatat setiap transaksi yang terjadi. 

2. Blockchain sangat aman

Sebagai buku besar digital yang mencatat berbagai transaksi, blockchain tentunya memiliki keamanan yang sangat tinggi.

Segala sesuatu yang dicatat tidak akan bisa dirusak atau diubah secara retrospektif, hal inilah yang membuat blockchain sangat aman. 

Co-founder Global Blockchain di Shanghai, Sam Lee mengatakan, blockchain adalah distribusi data dengan sistem yang memiliki keamanan tingkat tinggi, sehingga mustahil untuk diretas. 

3. Dapat digunakan untuk berbagai industri

Berdasarkan data dari Alibaba Damo Academy, ada 10 teknologi digital yang paling banyak digunakan pada 2020. 

Salahsatunya adalah tenologi blockchain yang diprediksi akan digunakan dalam kegiatan bisnis dunia. 

Setidaknya 46% layanan finansial telah menggunakan teknologi blockchain, disusul dengan produk industri dan manufaktur serta energi dan utiltas masing-masing menguasai 12% pengembangan teknologi blockchain. 

4. Membuka peluang kerja dengan gaji fantastis

Berdasarkan survey yang diterbitkan oleh Deloitte Insights, sebanyak 86% responden setuju bahwa teknologi blockchain bisa dikembangkan. 

Dengan meningkatnya pemanfaatan blockchain untuk berbagai industri, maka permintaan akan pekerja blockchain juga meningkat. 

Banyak perusahaan yang mencari pekerja blockchain untuk memenuhi kebutuhan teknologi perusahaan. 

Bahkan, gaji rata-rata tahunan pekerja blockchain berkisar antara USD 60.500 – USD  81.000 atau sekitar Rp 847 juta hingga Rp 1,13 miliar per tahun. 

Tentunya untuk menjadi pekerja blockchain atau Blockchain Developer harus memiiki kemampuan khusus. 

Hal ini bisa didapatkan dengan mengikuti pelatihan atau training dan sertifikasi spesifik terkait blockchain. 

Inixindo menyediakan Blockchain Developer Training & Certification untuk semua kalangan yang ingin menjadi seorang Blockchain Developer.

Contact

Phone

0274 515448

Email

marketing@inixindojogja.co.id

Address

Jalan Kenari 69 Yogyakarta